Pada 31 Juli 2025 saya membuka kegiatan Virtual Open House Sekolah Pascasarjana, sebagai bagian dari kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) kita.
Saya mulai dengan penjelasan tentang lima program studi (Prodi) yang ada di Sekolah Pascasarjana, yaitu Prodi Magister Manajemen, Prodi Magister Kenotariatan, Magister Sains Biomedik, Magister Administrasi Rumah Sakit, serta Prodi Doktor Sain Biomedik.
Selanjutnya saya sampaikan lima hal penting yang ada di Sekolah Pascasarjana, yang dapat menjadi pertimbangan penting bagi para calon mahasiswa Pascasarjana. Pertama adalah dosen Sekolah Pascasarjana adalah para Doktor, yang punya pengalaman ilmiah panjang dan juga ada yang punya pengalaman lapangan langsung, baik di pemerintah, swasta, nasional dan internasional. Kegiatan para dosen ini ditunjang oleh tim tenaga pendidik (tendik) yang terampil dalam menjalankan tugasnya. Ke dua, ketersediaan sarana dan prasarana yang amat memadai untuk kegiatan akademik di kampus. Ketersediaan ini mencakup dua hal, yaitu sarana umum seperti gedung, perpustakaan, fasilitas umum kampus dll., serta sarana prasarana yang spesifik untuk masing-masing bidang ilmu, seperti laboratorium dll.
Hal ke tiga yang saya sampaikan tentang Sekolah Pascasarjana adalah bahwa kegiatan ilmiah sudah berjalan amat baik dengan mutu yang terjamin. Kajian ilmiah ini mencakup setidaknya dua area juga, yaitu penelitian dan publikasi di jurnal bereputasi nasional dan internasional, serta implementasi hasil penelitian dalam kegiatan nyata di lapangan dalam bentuk kebijakan dll.
Ke empat, saya sampaikan status akreditasi yang dimiliki oleh berbagai Prodi Sekolah Pascasarjana. Saya tegaskan bahwa Prodi MM dan MKn sudah mendapat akreditasi internasional nasional, Prodi MARS dan S3 Biomedik mendapat Akreditasi Baik Sekali yang sudah merupakan capaian tertinggi karena ke dua prodi itu baru berumur sekitar 2 tahun waktu diakreditas, serta Prodi M Biomed mendapat akreditasi Unggul.
Hal kelima yang saya sampaikan adalah nilai Islam yang jadi acuan utama di Sekolah Pascasarjana dan tentu di Universitas YARSI secara keseluruhan. Nilai Islam ini tentu berskala luas, baik dalam aspek spiritual maupun juga kehidupan sehari-hari di semua sisi di kampus.
Dalam diskusi awal ada pertanyaan tentang program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang saja jawab dengan tiga hal. Pertama, dari kacamata kebijakan umum maka sudah ada panduan dari Kementerian dan di YARSI juga ada Peraturan Rektornya. Ke dua, di tingkat Sekolah Pascasarjana maka kami juga sudah membahasnya dan menganalisa berbagai aspek yang dapat dilakukan. Ke tiga, untuk hal-hal yang lebih tehnis maka calon mahasiswa dipersilahkan untuk komunikasi langsung secara mendalam dengan Prodi terkait.
Semoga kegiatan Open House ini akan makin memperkenalkan Sekolah Pascasarjana YARSI secara lebih luas.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI