Sehubungan Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Bill Gates tengah mengembangkan teknologi pembuatan vaksin yang salah satunya untuk penyakit Tuberkulosis, dan Indonesia menjadi salah satu tempat uji coba vaksin tersebut, maka disampaikan lima hal.
Pertama, vaksin TB yg sekarang digunakan (BCG) ditemukan 1921, 104 tahun yang lalu sudah lama sekali, jadi tentu seharusnya sudah sangat pantas sekarang dibuat vaksin baru, bahkan harusnya lebih awal lagi.
Ke dua, vaksin BCG efektifitas nya utamanya hanya utk masa anak2 saja mencegah TB berat dan kematian akibat TB pada anak. Jadi sudah amat patut dibuat vaksin baru yang jauh lebih efektif.
Ke tiga, dengan perkembangan pembuatan vaksin COVID-19 dan juga teknologi mutakhir kini, maka memang kemungkinan menemukan vaksin TB baru menjadi lebih besar.
Ke empat, Indonesia (bersama beberapa negara “high burden TB”) memang sudah beberapa tahun ini masuk dalam salah satu negara jejaring penelitian untuk membuat vaksin TB, yang sejauh ini namanya M72/AS01E.
Ke lima, sekarang proses penemuan vaksin baru ini masih dalam penelitian fase 3, yang dilakukan di lima negara, yaitu Afrika Selatan Kenya, Malawi, Zambia, dan Indonesia, yang memang negara-negara dengan beban kasus TB cuku besar. Bila fase penelitian ini berhasil maka dilanjutkan ke fase berikutnya.
Prof Tjandra Yoga Aditama(sedang di New York, berfoto di depan Netflix Studio Brooklyn)
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI / Adjunct Professor Griffith University Australia
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)