JIHEC Ke-2 di Yarsi, Rumah Sakit Syariah Jangan Retorika Semata

Jika  ada mengatakan,Panitia Jakarta Islamic Healthcare and Economic Conference (JIHEC) cinta sama Universitas Yarsi (UY), tidak salah. Pasalnya JIHEC 2025 kembali diselenggarakan di UY. Padahal JIHEC 2023 sudah dilaksanakan di UY.

Fasilitas dan pelayanan dimiliki UY serupa hotel bintang lima dan lokasinya strategis, bisa jadi alasan sehingga UY jadi tuan rumah lagi.

Ketua Panitia JIHEC 2025, dr. Noor Arida Sofiana, MBA, MH,FisQua (dokter Noor) mengungkapkan, JIHEC 2025 merupakan inisiatif Asosiasi Rumah Sakit Islam Indonesia atau dikenal sebagai MUKISI (Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia).Lalu berkolaborasi dengan badan gizi, badan halal dan kementerian pariwisata.. JIHEC berlangsung dua hari 9-10 Mei 2025.bertema Future Challenges and Innovations Toward Smart and Competitive Healthcare Ecosystem.

Acara ini juga  salah satu wujud jihad intelektual umat Islam dalam membangun sistim kesehatan berbasis syariah. Karena Indonesia sudah semakin banyak rumah sakit syariah.

Para narasumber hadir dalam JIHEC 2025 terdiri dari berbagai elemen strategis, seperti perwakilan Kementerian Agama, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), ahli fiqih kesehatan, pakar ekonomi Syariah, dan praktisi dari industri asuransi serta perbankan Syariah

Menurut dokter noor, meski konsep rumah sakit syariah sudah mulai dikenal, tantangan di lapangan masih besar. Mulai dari kurangnya tenaga medis memahami prinsip syariah, minimnya pelatihan bagi manajemen rumah sakit, hingga kurangnya regulasi yang mendukung secara spesifik.

Lewat acara ini semoga rumah sakit syariah makin berkembang dan jumlahnya banyak. ”Terima kasih kepada Universitas Yarsi telah mendukung ,” tutur dokter Noor.

Ketua MUKISI Jakarta Raya juga direktur Rumah Sakit Yarsi, dr. Mulyadi Muchtiar, MARS, FISQua, menambahkan, JIHEC tahun ini merupakan acara kedua.

Pembahasan acara ini menekankan pentingnya peran rumah sakit dalam menciptakan ekosistem layanan syariah, tidak hanya fokus pada kesembuhan jasmani, tetapi juga ketenangan batin pasien.

Melalui forum ini, diharapkan para peserta bisa memahami manfaat besar dari menerapkan prinsip syariah dalam pelayanan kesehatan. Bukan hanya meningkatkan mutu pelayanan, tetapi juga memberi kenyamanan spiritual bagi pasien,” ungkap dr. Mulyadi.

Pesertanya JIHEC 2025 ini selain anggota MUKISI dari Aceh, Kalimantan Selatan, Makassar, dan dari para pengelola rumah sakit, se Indonesia , pengusaha dan masyarakat, juga hadir Rektor Universitas Yarsi Prof.dr. Faslijalal, PhD, Ketua Pembina  Yayasan Yarsi  , Prof dr. Jurnalis Uddin,PAK , Ketua Harian Yayasan Yarsi ,Shanti Jurnalis, SPAM Kes.

Direktur Bina Kantor Urusan Agama dan Keluarga Sakinah Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr. Cecep Khairul Anwar (Doktor Cecep) saat meresmikan acara mengatakan,tema diangkat sangat penting. Bukan sekedar wacana akademik, tapi kebutuhan  nyata dalam tantangan zaman.

Selanjutnya, management rumah sakit syariah jangan syariah sebagai retorika semata,” simbol agama harus memberikan dampak bagi pasien atau manusia secara menyeluruh,” ujar Doktor Cecep

Ditegaskannya, sistim syariah pada rumah sakit bukan semata label, tapi sebuah pendekatan holistik, mencakup pelayanan medis yang halal, kepatuhan pada prinsip syariah dalam menjalankan kegiatan, pelayanan, pasien dan masyarakat sehingga terwujud pelayanan pasien dan masyarakat sesuai  Islam.

Selanjutnya Doktor Cecep menyatakan, kesehatan itu amanah, sedangkan ekonomi alat. Jika keduanya dibangun secara syariah , maka umat akan memiliki kekuatan yang kuat.

Rumah sakit syariah jangan Retorika semata. Lewat rumah sakit syariah, mari kita bangun ekosistem kesehatan dan ekonomi efisiensi, moderen, etis dan membawa keberkahan. Ayo bersinergi,akademi, praktisi, regulator, pelaku usaha dan masyarakat. ” Sehingga pelayanan rumah sakit naik kelas,” tutur Doktor Cecep.

Akhir sambutan Doktor Cecep menyampaikan, apresiasi dan dukungannya terhadap inisiatif MUKISI dalam membangun ekosistem pelayanan kesehatan syariah komprehensif (usman).