Akhir Juni minggu yg lalu saya ke Shenzhen China untuk menjadi pembicara pada “The 2025 International Symposium for One Health Research and Practice”, yang diselenggarakan oleh Southern University of Science and Technology, Shenzhen Third People’s Hospital, dengan Griffith University dimana saya menjadi Adjunct Professornya. Selain acara ilmiah maka ada dua catatan menarik yang saya lihat.Pertama, kita pernah lihat di FB atau tik-tok dll. bahwa di China bisa beli makanan yang dikirim oleh drone. Nah, di hari terakhir Simposium Internasional One Health maka kami para peserta sempat mampir ke taman di pinggir laut Shenzhen. Nah, di taman ini saya sempat lihat orang pesan makanan sushi lewat mesin atau bangunan kecil, dan beberapa menit sesudahnya datanglah drone dari udara yang lalu mendarat di atas mesin, seperti di foto saya ini yang tampak drone warna kuning. Bagian atap mesin terbuka, lalu barangnya di turunkan ke dalam mesin, lalu drone terbang lagi dan jendela kecil di mesin di buka dan barang makanan sushi di ambil dalam kotaknya. Di samping mesin ini ada daftar makanan apa saja yang bisa dipesan, ayam goreng, roti isi dll. Terus terang saya dan teman-teman berbagai negara amat terkesan melihat langsung bagaimana orang di taman bisa pesen makanan dan dikirim lewat drone, benar-benar “tehnologi maju”. Belakangan saya tahu bahwa rupanya memang kota Shenzhen merupakan salah satu pionir di China untuk memesan makanan lewat drone di berbagai taman kota.
Ke dua, diseputar kota Shenzhen maka penuh bersliweran kendaraan listrik roda dua, baik sepeda/skuter/motor listrik. Kendaraan ini bahkan ada jalur khususnya di samping trotoar. Yang menarik, di beberapa tempat parkir sepeda motor listrik ini disediakan banyak colokan listrik seperti di foto ini. Jadi, sambil parkir maka warga Shenzhen dapat men “charge” motor listriknya. Tentu akan baik kalau tempat parkir motor listrik di negara kita juga disediakan deretan stop kontak seperti ini.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI / Adjunct Professor Griffith University
Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kabalitbangkes
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara
