Hukumonline kembali menggelar Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA).Pendidikan ini merupakan kerja sama Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) dan Fakultas Hukum Universitas Yarsi(FHUY),
Pelaksanaannya online class, berlangsung 2 hingga 30 Agustus 2022 , Senin sampai Sabtu , hari kerja dimulai siang hari, pukul 14 hingga 16 dan libur (weekend) mulai pukul 8 hingga 12. Acara 2 Agustus diikuti peserta nasional dibuka secara daring oleh Dekan FHUY, Dr.Mohammad Ryan Bakry,SH,MH
Seperti PKPA sebelumnya, pengajar tentu berkualitas. Mereka professional dari bermacam latar belakang . Ada pengacara ternama, peneliti, perancang undang-undang serta akademisi sehingga peserta mendapatkan ilmu tidak sekadar teori, melainkan strategi terbaik dalam penanganan perkara hukum.
Begitu juga materi PPKA disusun secara kontekstual dan relevan agar dapat mudah diaplikasikan di dunia profesional. Mulai teori dasar hingga keterampilan hukum, serta materi tambahan seperti: hukum siber, kewajiban pro bono serta legal innovation kami hadirkan untuk menghasilkan advokat profesional yang terampil dan siap dalam menghadapi tantangan hukum dan perubahan disrupsi teknologi.
Kepala Laboraturium Hukum Fakultas Hukum Universitas Yarsi, Dr.Yusuf Shofie,S.H.,M.H mengatakan rasa syukur atas terselenggaranya PKPA ini, berharap para peserta PKPA dapat mengikuti semua materi diberikan, termasuk hukum acara, terutama penerapannya dalam situasi pandemi Covid-19 hingga kini.
Doktor Yusuf menambahkan,pemateri banyak memiliki nama besar dalam menjalankan profesi advokat. Mereka semua memberikan cakrawala ilmu pengetahuan hukum. Seperti hukum perdagangan saham, hukum perusahaan, dan lain-lainnya. Dipersilakan para peserta PKPA memilih mendalami kepakaran menjadi advokat spesialisnya apa.
Doktor Yusuf mengingatkan,peserta nantinya harus konsisten dengan profesi advokat, terlebih dengan fenomena banyak ingin mempidanakan seseorang. Terlebih kini sudah ada persidangan secara online.
Meski, Covid-19 belum selesai, kita jangan berputus asa. “Kita sebagai advokat perlu bersama-sama menggagas negara hukum ini agar tetap berdiri di Indonesia.” Ujar Doktor Yusuf.
Lebih lanjut Kepala Laboratorium Hukum Yarsi menambahkan, Fakultas Hukum Universitas Yarsi dua belas kali kongsi (Kerjasama) dengan DPN PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia) dan Hukumonline.co. “Dalam waktu dekat angkatan ke 13,tuturnya.
Pasca kegiatan ini akan ada follow up Program Studi Profesi Advokat (S2 Terapan) sesuai Undang-undang Pendidikan Tinggi.
Pendidikan ini bagi FHUY sukses, karena target peserta per angkatan 100 sarjana hukum dari perguruan tinggi se Indonesia. Kemudian partisipasi aktif peserta di kelas praktik hukum. Contoh, berat-ringannya pertanyaan praktik hukum dari peserta kepada narasumber mayoritas praktisi hukum.
Berbicara tantangan profesi advokat dimasa datang, Doktor Yusuf menyatakankan tiga hal mulai penguasa hukum positif dan aturan turunannya. Kedua membangun brand image atas jati diri masing-masing. Calon advokat bila sudah lulus PKPA (Pendidikan Khusus Profesi Advokat), lulus Ujian Profesi Advokat, Magang Profesi Advokat dan disumpah negara, dalam hal ini oleh Ketua Pengadilan Tinggi setempat atas nama Ketua Mahkamah Agung RI, melalui perkara-perkara non litigasi dan litigasi. Ketiga memberikan pelayanan terbaik bagi klien-klien. Integritas dan semangat mandiri wirausahawan .
Semenatara alasan FHUY kongsi dengan Hukumonline dalam kegiatan ini karena jaringan informasi hukum luas.kemudian Hukumonline merupakan situs pertama bidang hukum pertama di Indonesia dan terbaik di Indonesiam serta peserta PKPA mendapatkan layanan khusus informasi hukum.
Doktor Yusuf yang juga anggota PERADI menegaskan,FHUY yang pertama bekerja sama penyelenggaraan PKPA. DPN PERADI,
FHUY dan Hukumonline selama ini aktif mempromosikan program ini pada website Hukumonline serta menerima pendaftaran dan pelaksanaan kegiatan tersebut. Selama Pandemi Covid 19, Hukumonline menyediakan zoom meeting untuk penyelenggaraannya. Keadaan jaringan dipastikan dengan baik. Juga menghubungi segenap narasumer.
