22 April Hari Bumi, dan 6 dampak kesehatannya

Tanggal 22 April setiap tahunnya adalah Hari Bumi (Earth Day), sebuah peringatan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu lingkungan dan mendorong tindakan nyata untuk melindungi planet tempat kita tinggal. Peringatan ini pertama kali diadakan pada 22 April 1970 (jadi kini sudah ke 55), dan kini menjadi acara tahunan yang menjadi pengingat kita untuk selalu melestarikan bumi tercinta ini.
Tema Hari Bumi 22 April 2025 hari ini adalah OUR POWER, OUR PLANET, yang menyerukan upaya kita bersama untuk mewujudkan energi terbarukan agar di tahun 2030 kita akan dapat meraih tiga kali lipat “listrik bersih”, atau “triple clean electricity by 2030”. Ini bukan hanya punya dampak pada energi dan listrik, tapi juga punya dampak kesehatan.

Dengan energi terbarukan maka polusi akan berkurang, dan menurut earthday.org punya setidaknya 6 dampak pada kesehatan.

Pertama, menurunkan risiko penyakit paru dan pernapasan serta penyakit kardiovaskular. Kedua, kesehatan wanita juga akan lebih baik, karena polusi udara dan air akan meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara, penyakit ovarium dan komplikasi kesehatan maternal. Ke tiga, penurunan emisi gas rumah kaca akan membantu mitigasi risiko akibat perubahan cuaca “climate change”, seperti udara panas, banjir dan penyebaran penyakit menular. Ke empat, kesehatan mental juga dapat lebih diperbaiki dengan pengendalian stress akibat climate change, polusi dan kerusakan lingkungan.
Ke lima, berkurangnya pencemaran air akan meningkatkan kualitas air bersih dan mencegah penyakit yang ditularkan melalui air (“waterborne diseases”).
Ke enam, lingkungan yang lebih baik akan menurunkan biaya kesehatan akibat penyakit yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan.

Mari kita jaga bumi kita, demi kelestarian kehidupan umat manusia, dan demi kesehatan kita semua.

Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI
Adjunct Professor Griffith University Australia