Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) diharapkan tidak hanya jadi tenaga medis ahli mengobati, tetapi juga menjadi agen perubahan,aktif mempromosikan kesehatan di tengah masyarakat, terutama kepada generasi muda.
Profesi dokter memiliki peran sentral menjaga kesehatan masyarakat. Karena itu, mahasiswa FK sebagai calon dokter diminta mengambil bagian dalam upaya preventif(pencegahan penyakit), bukan hanya fokus pada pengobatan.
Prof Pratiwi menyatakan, FK adalah institusi berperan penting dalam rangka menjaga kesehatan. Harus banyak mempromosikan kesehatan kepada masyarakat, terutama anak muda akan meneruskan dan membangun negara ini menjadi lebih maju.
Ia menekankan bahwa peran dokter tidak berhenti di ruang praktik atau rumah sakit, tetapi juga harus menjadi insan menggerakkan perubahan dalam pola hidup masyarakat. Salah satu bentuk nyatanya adalah dengan aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan pemenuhan gizi sejak dini.
Kalau sudah sakit, itu akan berdampak buruk untuk masa depan. “Maka dari itu, harus bantu edukasi masyarakat, mengingatkan bahwa imunisasi itu penting,” pesan Dekan FKUY juga Astronaut Pertama Indonesia.
Prof. Pratiwi juga menyoroti pentingnya masa 1000 hari pertama kehidupan sebagai fondasi utama kesehatan dan perkembangan otak anak. Dalam masa itu, stimulasi berupa alunan sholawat, lagu anak-anak, dan materi tumbuh kembang sangat dianjurkan untuk membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak.
Dikatakannya,pada 1000 hari setelah kelahiran, itu waktu sangat tepat membentuk kesehatan dan kecerdasan bayi. Dimasa itulah anak harus dikenalkan hal-hal positif mendukung tumbuh kembangnya.
Dengan semangat dan kepedulian para mahasiswa FK, diharapkan upaya promotif dan preventif dalam dunia kesehatan dapat lebih masif dan efektif, demi menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan generasi penerus yang berkualitas.”Jadi menyongsong Indonesia Emas 2045, pendidikan dan kesehatan jadi prioritas,” tutup Prof Pratiwi. ( Mahasiswa Kedokteran , Medical Jounalism, Nur Sifa Fauziah)