Pada 16 Juli 2025 saya menyampaikan presentasi tentang infeksi virus “Respiratory Synvitial Virus – RSV” pada paru dan saluran napas. Ada tujuh hal yang saya sampaikan.
Pertama, Infeksi saluran napas adalah penyakit infeksi utama pada jamaah Umrah. Ke dua, infeksi saluran napas (sampai ke pneumonia) dapat utamanya disebabkan oleh bakteri dan virus, dan kadang-kadang dapat disebabkan oleh jamur dan parasit, walau jarang.
Ke tiga, virus penyebab infeksi saluran napas antara lain adalah COVID-19 yang banyak terjadi di masa pandemi yang lalu. Di luar pandemi maka virus penyebab infeksi saluran napas utamanya adalah virus Influenza dan “Respiratory syncytial virus – RSV” ini, dan juga “Human Metapneumo Virus – HMPV” dll.
Ke empat, RSV adalah penyebab penting infeksi saluran napas, dan data ini juga ada di Saudi Arabia tempat jamaah menjalankan ibadah Umroh.
Ke lima, pada umumnya gejala akibat RSV memang ringan, tapi pada keadaan tertentu (lansia, komorbid dll) maka penyakitnya dapat menjadi berat dan bahkan bukan tidak mungkin menjadi penyebab kematian pula.
Ke enam, sejauh ini belum ada pengobatan spesifik untuk membunuh virus RSV. Kalau pasien harus masuk RS maka pengobatannya bersifat seperti dan peningkatan daya tahan tubuh, hidrasi dll.
Ke tujuh, dengan penjelasan di atas maka jelas bahwa pencegahan merupakan hal utama. Ada tiga yang dapat dilakukan, ke satu adalah perilaku hidup sehat (cuci tangan, makan bergizi, masker dll), ke dua adalah menghindari kontak dengan yang sakit (yang tentu tidak terlalu mudah di kerumunan), dan yang ketiga adalah pemberian vaksin RSV.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)