CFD dan TB tanpa gejala

9 November pagi ini pemerintah melakukan kampanye penanggulangan tuberkulosis (TB) di berbagai acara “Car Free Day” di berbagai kota negara kita. Untuk Jakarta diadakan di area bundaran HI dan dihadiri Menteri, Wakil Menteri, Gubernur dan para pejabat terkait lainnya. Tentu kita menyambut baik kegiatan ini dan diharapkan dapat menjadi pemicu peningkatan program eliminasi TB yang jadi salah satu bagian dari Asta Cita.
Dalam kesempatan ini baik diingatkan bahwa selain tuberkulosis yang banyak di kenal dan juga dikampanyekan gejala nya pada acara CFD pagi ini, maka dunia juga mengenal Tuberkulosis Tanpa Gejala – “Asymptomatic tuberculosis”. Angkanya tidak kecil, WHIO bahkan menyatakan bahwa dari berbagai penelitian maka diperkirakan bahkan sekitar separuh dari kasus TB yang terdeteksi bakterinya pada survei prevalensi nasional ternyata tidak pun ya gejala klinik yang khas TB, tidak ada batuk yang menetap dll. Karena angkanya bisa sampai separuh dari kasus bergejala yang kita temui maka tentu pemerintah perlu memberi perhatian pada TB tanpa Gejala ini, termasuk juga dalam kampanya seperti di CFD hari ini.
Sebagai penutup disampaikan tiga hal dari WHO tentang TB tanpa Gejala, yang perlu jadi perhatian pemerintah dan kita semua. Pertama, analisa data penelitian dari 14 negara di Asia dan Afrika menunjukkan dugaan bahwa sekitar dua per tiga penukaran TB di dunia terjadi dari kasus TB tanpa Gejala ini. Ke dua,  mereka yang dengan TB tanpa Gejala tentu tidak akan datang berobat ke fasilitas kesehatan. Jadi satu-satunya cara menemukan mereka adalah dengan melakukan skrining yang seksama di seluruh pelosok negeri, termasuk di negara kita. Ke tiga, WHO juga menyatakan bahwa pengobatan mereka yang dengan TB tanpa Gejala adalah sama dengan regimen pengobatan pasien TB yang bergejala.
Mari kita tangani tuberkulosis di negara kita, termasuk Tuberkulosis tanpa Gejala !!!
Prof Tjandra Yoga Aditama
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Badan Pengawas Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) dan Dewan Penasehat Stop TB Partnership Indonesia (STPI)