Tanggal 12 November dunia memperingati Hari Pneumonia, yang untuk kita di Indonesia bersamaan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional. Tema Hari Kesehatan Nasional 2025 yang “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat” sejalan dengan pengendalian Pneumonia yang merupakan penyebab kesakitan yang penting di negara kita, dan juga kasus-kasus kematian pula.
Kita kenal pneumonia adalah penyakit menular berupa radang di paru, yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan mikroorganisme lainnya. Ada dua aspek penting dalam penanganan pneumonia, yaitu pencegahan yang meliputi vaksinasi, jaga kebersihan dan nutrisi yang baik, serta pengobatan yang berfokus pada pelayanan kesehatan dan pemberian obat-obatan yang tepat. Sementara itu, ada lima hal tentang kenapa masalah pneumonia kini perlu jadi perhatian kita dan lima hal pula untuk menanggulanginya.
Lima tantangan pneumonia sehingga perlu jadi perhatian adalah pertama status gizi yang masih juga belum merata, ke dua makin meningkatnya jumlah kaum lansia, ke tiga urbanisasi dengan segala masalahnya, ke empat polusi udara dan juga dampak kebiasaan merokok, serta ke lima adalah risiko tentang mungkin adanya wabah atau bahkan pandemi mendatang yang juga dalam manifestasi pneumonia, seperti COVID-19 yang lalu. Ke lima hal ini menjadikan dapat terjadinya situasi seperti krisis pneumonia atau setidaknya membuat banyak orang ber risiko terkena pneumonia.
Untuk menanggulangi masalah pneumonia di negara kita dan do dunia maka setidaknya lima hal yang perlu dilakukan. Pertama, selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk kebiasaan baik yang pernah kita kerjakan seperti mencuci tangan, etiket batuk dan memakai masker serta beristirahat jika sedang sakit. Ke dua, meningkatkan cakupan vaksinasi untuk pencegahan pneumonia, terutama vaksin pneumokokus, influenza dan vaksin lain yang direkomendasikan untuk kelompok rentan. Ke tiga, menekan terjadinya polusi udara dan melindungi diri dari bahaya asak rokok, Ke empat, perlu ada langkah nyata pemerintah untuk terus meningkatkan akses diagnosis dan pengobatan pneumonia di fasilitas kesehatan mulai dari layanan primer hingga rujukan, termasuk ketersediaan alat diagnostik foto toraks, laboratorium sederhana, oksigen, obat-obatan dan perawatan yang terstandar. Ke lima, perlu ada upaya edukasi publik terus menerus agar masyarakat mengenali gejala pneumonia dan segera mencari pertolongan medis.
Semoga peringatan Hari Pneumonia di Hari Kesehatan Nasional hari ini menjadi momen penting kita meningkatkan derajat kesehatan bangsa dan mengendalikan pneumonia dengan baik, semoga
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI / Adjunct Professor Griffith University
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)
Mantan DirJen Pengendalian Penyakit dan Kepala Balitbangkes serta Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara
Penerima Rekor MURI April 2024, Penerima Penghargaan Paramakarya Paramahusada 2024 dan Penerima Penghargaan Achmad Bakrie XXI 2025


