Sehubungan berita media massa tentang Ibu Hamil-Bayinya Meninggal Usai diduga tidaknya dirawat RS di Papua maka ada lima hal yang saya sampaikan.
Pertama tentu turut berduka cita mendalam atas wafatnya Ibu dan anak yang dalam kandungannya. Ke dua, tentu setuju untuk dilakukan investigasi ttg alasan penolakan. Memang RS perlu memberikan pertolongan kalau ada pasien yang datang, tetapi kalau RS tahu bahwa kemampuannya terbatas maka kalau ditangani dulu maka bukan tidak mungkin malah akan makan waktu dan membahayakan pasien. Kalau pasien perlu penanganan segera maka harusnya dilakukan oleh RS yang punya kemampuan memadai.
Ke tiga, sistem rujukan antar fasilitas pelayanan kesehatan harus diatur dengan baik, sehingga kalau satu RS tidak ada kemampuan memadai maka dengan sistem yg baik akan segera diketahui RS mana yang punya kesanggupan dan pasien dapat langsung di rujukan ke sana, tidak pindah berkali-kali sampai ada RS yg punya kemampuan medis menangani. Ke empat, tentang rencana Kemenkes akan kirim team maka memang sebaiknya Kementerian Kesehatan bekerja bersama dengan baik dengan petugas kesehatan dimanapun di negara ini. Ke lima, tentang RS Modern yang banyak dibangun maka saya sekali lagi menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan primer sama pentingnya dengan pelayanan RS Modern. Bidan di desa dapat mendeteksi persalinan mana saja yang akan ber risiko tinggi di desa wilayah kerjanya, dan sejak awal sudah akan dapat diantisipasi tentang bagaimana persalinannya kelak dan sejak awal pula disiapkan bagaimana rujukan ke RS kalau mmg sudah diantisipasi sejak awal.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Dokter sejak 45 tahun yang lalu, pernah praktek di klinik dan RS, pernah memimpin RS, mendidik mahasiswa kedokteran dan spesialis serta pernah pula memimpin organisasi kesehatan Nasional dan Internasional


