FEB Yarsi Gelar Seminar SAK EP, Belajar SAK Jangan dihapal

Jelang pukul 12 kemarin ,Ketua panitia Seminar Nasional Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK EP) Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan, Auliffi Ermian Challen, S.E, AK,M,AK (Auliffi)  tampak lebih ceria. Pasalnya gawe digelar Program Studi (Prodi) Akuntansi  Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Yarsi(FEB UY)kemarin sukses. Pembicara dan peserta diundang, datang dan hadir semua.

Auliffi yang juga dosen Akuntansi  FEB UY mengatakan, menyusun laporan keuangan merupakan salah satu keahlian diperlukan Siswa Sekolah Menengah Kejuaruan (SMK). Penyusunan laporan keuangan tersebut haruslah mengacu pada standar akuntansi keuangan. Standar akuntansi keuangan mengatur penyajian, struktur laporan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan bagi entitas.

“Kini standar akuntansi keuangan(SAK) telah dikenalkan para guru kepada siswanya adalah Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP),” terang Auliffi dengan wajah tersenyum

Ditambahkannya, pada 30 Juni 2021 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah mengesahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK EP). SAK EP akan berlaku  1 Januari 2025. SAK EP akan menggantikan SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP).

Menurut dosen FEB Yarsi , masalah muncul  hingga kini belum banyak guru SMK mengetahui SAK EP. Sebagai civitas akademika, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) FEB Universitas Yarsi harus berkontribusi dalam memberikan pelatihan akuntansi khususnya atas penerapan SAK EP kepada pihak membutuhkan seperti Guru-guru sekolah.

Alumnus  Magister Akuntansi Universitas Indonesia menegaskan, penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan harus mengikuti suatu standar yakni Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK EP).

Standar itu berisi penyajian, struktur laporan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan bagi entitas atau perusahaan. SAK Entitas Privat ditujukan untuk digunakan entitas tidak memiliki akuntabilitas publik dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal.

Kembali kepada, perhelatan, suksesnya agenda ini  karena tampilnya pembicara hebat, Anggota Dewan Pengarah Kebijakan AkuntansiKeuangan  Bank Indonesia , sekaligus pengajar Departemen Akuntansi FakultasEkonomi Universitas Indonesia, Dr.Dwi Martani, S.E.M.E (Doktor Dwi).

Selain itu terbangunnya kerjasama Tim Pengabdian Masyarakat dari ProdiAkuntansi FEB UY antara ketua panita Auliffi dengan tim  dosen Elmanizar dan, Sovi Ismawati Rahayu. Serta tidak lupa bekerjasama dengan Ketua MGMP Akuntansi Wilayah 2  Jakarta Pusat,  Ibu Yenny Akmalia M.Pd

Sedangkan Kepala Prodi Akuntansi, Imelda Sari, S.E.M.Si. AK (Imelda) menambahkan,seminar  ini merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dosen Prodi Akuntansi Universitas Yarsi dan wajib dilakukan seorang dosen sebagai bentuk tranfer ilmu pengetahuan kepada masyarakat, dan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

Secara Khusus bagi Prodi Akuntansi kegiatan ini menciptakan kolaborasi bersama mitra masyarakat.

Menurut Alumnus Magister Universitas Sumatera Utara .agenda ini sukses dengan adanya sinergi . Diharapkan aksi pengabdian masyarakat dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat serta mendorong pengembangan komunitas. “Khusunya komunitas akuntansi yang lebih baik secara keseluruhan,’tekan Imelda

Hebatnya seminar ini, peserta bukan hanya para guru akuntansi saja, namun dosen-dosen dan mahasiswa prodi akuntansi juga banyak yang hadir . hacara in lebih hidup lagi saat acara banyak menggelinding pertanyaan kepada narasumber.

Imelda mengingatkan kepada  guru-guru akuntansi, setelah mendapatkan materi SAK-EP ini hendaknya mengajarkan materi terupdate kepada para siswa di sekolah. Jangan hanya terpaku pada buku-buku pegangan terkadang belum diupdate

SAK ini pedoman tervalid dapat diikuti dalam penerapan akuntansi. “Sebagai seorang pendidik tentunya harus selalu mengupgrade kemampuan bidang akuntansi,”pesan Imelda

Sementara Doktor Dwi dalam pertemuan ini banyak menyebarkan materi penuh pencerahan dan pengingat kepada para peserta. Seperti, belajar standar akuntansi keuangan tidak sulit. Pahami perbedaan antara standar baru dan standar lama. Misal SAK EP apa saja kebaruan dan perbedaannya, dibandingkan SAK ETAP, fokus pada hal tersebut.

Selanjutnya ,seorang guru mengajarkan penyusunan laporan keuangan haruslah berbasis standar akuntansi keuangan update sehingga harus memperhatikan referensi dalam bahan ajarnya. Diingatkannya  Penerapan SAK EP mulai 1 Januari 2025, sehingga menjadi tantangan bagi para guru meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya agar materi ini dapat menjadi bahan materi pelajaran disekolah

di Indonesia kini terdapat 4 pilar Standar Akuntansi Keuangan yaitu: standar akuntansi keuangan internasional (full IFRS), Standar Akuntansi Keuagan Indonesia (berbasis IFRS), Standar Akuntansi Entitas Privat (berlaku 1 januari 2025 pengganti SAK ETAP) Dan Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil dan Mennegah (SAK-EMKM)

PSAK Sekarang nomor didalamnya sudah berganti, jadi buat para dosen dan guru yang mengajarkan tentang PSAK harus mengikuti standar terbaru

Belajar SAK jangan hanya terpaku pada buku-buku pegangan terkadang belum diupdate. Belajar SAK itu jangan dijadikan satu standar terpisah-pisah.cukup kuasai satu standar saja, “ Jangan dihafalkan isi dari standar, karena standar itu bukan untuk dihafalkan namun diterapkan,”tutup Doktor Dwi.(usman)