Hampir seperempat abad HMPV dan Vaksin

Hari ini banyak pertanyaan tentang ada tidaknya HMPV di negara kita, khususnya karena beberapa hari yang lalu dikatakan belum ditemukan HMPV dan hari ini disebutkan sudah ada di negara kita. Untuk ini ada tiga hal yang saya sampaikan.
Pertama, virus HMPV pertama kali dilaporkan dalam jurnal ilmiah pada tahun 2001, jadi sudah 24 tahun yang lalu. Karena sudah beredar hampir seperempat abad ada di dunia maka tentu mungkin saja virusnya sudah ada di berbagai negara di dunia ini, masuk juga di Indonesia. Dapat juga disampaikan disini bahwa bahkan sebelum 2000an sudah pernah ditemukan antibodi pada virus ini, sehingga mungkin saja sudah ada pada dekade sebelum 2000an.
Ke dua, data dari Australia menyebutkan bahwa HMPV bahkan di era sebelum COVID-19 pernah menjadi penyebab ketiga infeksi saluran napas, sesudah virus influenza dan RSV (“respiratory syncitial virus”) pada dewasa serta RSV dan parainfluenza pada anak-anak.
Ke tiga, Guru Besar University of East Anglia Inggris bahkan mengatakan bahwa hampir semua anak berusia lima tahun di negara itu sudah pernah setidaknya satu kali oleh terinfeksi virus HMPV.
Sementara itu, BBC menyampaikan bahwa Amerika Serikat dan Inggris juga mengalami peningkatan kasus HMPV sejak Oktober 2024 yang lalu, walau tentu kenaikannya tidaklah setinggi yang di China.
Juga banyak pertanyaan tentang vaksin terhadap HMPV. Virus HMPV ini sedikit bayak berkait dengan virus RSV yang memang produksi imunisasinya sudah mulai ada. Informasi imunisasi RSV ini memberi harapan bahwa mungkin akan ada pula vaksin untuk HMPV, dan bahkan perusahaan vaksin Moderna sudah mulai melakukan penelitian untuk vaksin mRNA hMPV. Jadi sekarang memang belum ada, tetapi kita dapat berharap akan ada di waktu mendatang.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI / Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara