MAKSIMALISASI PERAN AIR PUTIH DI LINGKUNGAN KAMPUS

Menjaga kondisi kesehatan untuk selalu prima merupakan suatu keharusan bagi sivitas akademika. Sehat secara fisik dan psikologis merupakan suatu modal utama bagi para sivitas akademika dalam menjalani aktivitas di kampus karena sebagian besar waktu mereka dihabiskan di kampus.

Kampus harus menjadi tempat kerja yang dapat memastikan kenyamanan untuk bekerja dan belajar, sehingga sivitas akademika akan lebih nyaman untuk menghabiskan waktunya bekerja dan belajar di kampus dibandingkan ditempat lain. Satu aspek penting yang tidak boleh dilupakan untuk menopang kenyamanan bekerja dan belajar di kampus adalah kampus harus menjadi tempat yang mempromosikan dan menghadirkan kesehatan bagi warganya (sivitas akademika).

Lingkungan sehat yang terbangun dikampus diyakini dapat memoderasi lingkungan yang nyaman untuk bekerja sehingga terjadi perubahan gaya hidup yang lebih sehat untuk seluruh warga kampus yang berimplikasi terhadap kondisi tubuh yang lebih sehat, sehingga manfaat yang dapat diperoleh oleh kampus yaitu kinerja karyawan serta dosen menjadi maksimal, dan mahasiswa dapat belajar dengan optimal.

Salah satu variabel yang sangat penting dalam menunjang gaya hidup sehat di lingkungan kampus adalah air. Air merupakan salah satu dari enam kategori nutrisi (protein, karbohidrat, lipid, mineral, vitamin, dan air) yang penting untuk menjaga fungsi tubuh manusia agar tetap normal. Pada tulisan ini saya secara khusus ingin mendiskusikan terkait peran air di lingkungan kampus. Air tidak menyediakan energi, namun air memainkan peran penting dalam fisiologis. Kampus perlu memberikan pengingat di banyak titik terkait pentingnya memenuhi kecukupan minum air putih di kampus.

Pengingat untuk konsumsi air putih di lingkungan kampus dapat menjadi tonggak awal dalam memulai promosi kesehatan di kampus. Bayangkan jika manfaat dari konsumsi air putih disampaikan dengan serius dilingkungan kampus sehingga dapat mengubah gaya hidup warga kampus, maka aktivitas ini saya yakini dapat memberikan manfaat bagi seluruh warga kampus, terkhusus bagi mahasiswa dan dosen untuk mengoptimalkan kesehatan fisik dan psikologis dalam menghadapi proses belajar dan mengajar.

Manfaat Air Putih

            Air putih memiliki banyak manfaat, khususnya bagi mahasiswa dan dosen di lingkungan kampus. Beberapa manfaat air putih saya coba rangkum dalam beberapa poin berikut:

  1. Konsumsi air putih yang cukup diyakini dapat mengoptimalkan kinerja otak karena minum air putih yang cukup dapat melancarkan aliran darah ke otak sehingga kebutuhan nutrisi organ vital tersebut dapat tercukupi, implikasinya ketika sedang belajar otak dapat bekerja secara maksimal.
  2. Konsumsi air putih yang cukup juga dapat menjaga fokus karena tubuh yang mengalami dehidrasi akan mengakibatkan menurunnya fokus dan konsentrasi sehingga bagi mahasiswa akan sulit dalam memahami mata kuliah, dan dosen juga sulit menyampaikan perkuliahan secara maksimal. Oleh karena itu, penting untuk konsumsi air putih yang cukup demi menjaga fokus.
  3. Konsumsi air putih yang cukup juga dapat menjaga tingkat stres pada seseorang karena produksi hormon kortisol akan dikontrol untuk tidak berlebihan dengan terpenuhinya cairan tubuh saat sedang belajar ataupun mengajar.

Selain tiga poin diatas, masih banyak manfaat air putih yang sudah diungkapkan oleh banyak penelitian. Tetapi dari tiga poin yang saya sampaikan diatas saja sudah dapat dibayangkan seberapa pentingnya konsumsi air putih ketika sedang bekerja, belajar, ataupun mengajar, terkhusus lagi di lingkungan kampus yang banyak membutuhkan kinerja otak dan fokus secara maksimal. Isu stres juga menjadi perhatian di lingkungan perkuliahan akhir-akhir ini, dengan menjaga ketersediaan air di kampus dan memberikan pengingat bagi seluruh warga kampus untuk mengkonsumsi air putih yang cukup, maka kampus telah berperan besar terhadap seluruh sumber daya manusia yang ada di lingkungannya.

Penyediaan Air Minum Secara Gratis

            Pemerintah melalui kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah mengeluarkan Instruksi Menteri No. 1/M/INS/2019 terkait larangan penggunaan kemasan air minum berbahan plastik sekali pakai dan/atau kantong plastik di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Istruksi ini penting untuk dipahami oleh seluruh lembaga di bawah kemendikbudristek tidak terkecuali kampus untuk mengurangi penggunaan air minum dalam kemasan plastik sekali pakai khususnya di lingkungan kampus. Instruksi ini juga mempertegas komitmen pemerintah terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya tujuan pembangunan berkelanjutan no 6 dan 13.

Seperti yang telah saya sampaikan di awal tulisan ini, kampus harus mempromosikan kesehatan melalui konsumsi air putih, disisi lain kampus harus mengambil peran cepat dengan menyediakan dispenser disetiap titik strategis di lingkungannya.

Penggunaan dispenser konvensional yang menggunakan galon saya rasa sudah harus mulai ditinggalkan karena kapasitas galon yang terbatas dan kontinuitas pengisian galon yang terkadang menjadi terhambat karena dibutuhkan pemantauan secara berkala terhadap sisa dari volume galon di setiap titik dispenser.

Saya mengusulkan untuk setiap kampus dapat menggunakan teknologi pengolahan air berupa RO (Reverse Osmosis) dalam penyediaan air minum di lingkungan kampus. Air RO sangat mendukung komitmen keberlanjutan yang ada di kampus karena air RO dapat dikonsumsi langsung. Air RO ini adalah air yang sangat murni, bebas dari rasa, bau, dan warna yang tidak diinginkan, serta memiliki tingkat kebersihan yang tinggi sesuai Permenkes Nomor 2 Tahun 2023.

Air minum harus diperuntukan untuk semua, tidak hanya bagi dosen dan karyawan tetapi juga mahasiswa dan tamu kampus yang membutuhkan. Hal ini perlu dibersamai dengan himbauan untuk membawa tumbler selama beraktivitas di lingkungan kampus, karena dengan membawa tumbler maka seluruh warga kampus telah ikut untuk mengurangi sampah plastik dan sekaligus membudayakan gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi air putih yang cukup.

Gerakan untuk membawa tumbler saya observasi sudah dilakukan oleh sebagain besar dosen dan karyawan di beberapa kampus, namun untuk mahasiswa masih belum sepenuhnya menyadari pentingnya untuk membawa tumbler di kampus. Mengingat manfaat air putih yang sangat besar terhadap proses belajar mahasiswa, maka sudah seharusnya mahasiswa membawa tumbler dimanapun mereka berada pada saat di kampus, khususnya pada saat belajar di di kelas dan di perpustakaan.

Mahasiswa bisa menghabiskan waktu yang lama ketika belajar di perpustakaan, mereka duduk dalam jangka waktu yang lama, maka butuh pengingat di titik belajar mahasiswa seperti perpustakaan untuk mereka dapat memenuhi kecukupan air putih dalam proses belajar, sehingga mereka dapat maksimal dalam belajar. Saya menyerukan untuk perpustakaan kampus menyediakan dispenser RO siap minum, sehingga proses belajar yang membutuhkan fokus yang panjang dapat terus berlangsung dengan kecukupan konsumsi air putih pada saat mereka belajar.

Ketersediaan air minum yang berkelanjutan di lingkungan kampus menjadi elemen penting yang harus diutamakan. Ketersediaan air minum RO di beberapa titik dan disetiap lantai di kampus dapat menjadi promosi lingkungan yang berkelanjutan, gaya hidup yang sehat, dan berwawasan masa depan. Pemikiran ini saya suarakan sebagai bagian dari komitmen kampus dalam mengambil bagian penting tercapainya target SDGs Indonesia.

 

Dr. Muhammad Faisal –
Pengajar dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Yarsi.