Tausiah Virtual Mahasiswa FKG : Kontribusi Dokter Islam Pada Kesehatan Gigi Mulut Muncul Sebelum Nabi Musa, Albucasis Ibnu Sina Contohnya

Kehadiran ilmu kedokteran gigi modern hingga kini merupakan hasil rintisan para dokter muslim pada zaman kekhalifahan di Andalusia (Spanyol) . Pengakuan ini diperkuat dr. Jafar Khadem Yamani dalam buku Kedokteran Islam, Sejarah dan Perkembanganya dan Henry W Nable  dalam buku History of Dentistry Research Group.

Praktek kedokteran gigi sudah diterapkan manusia sebelum nabi Musa AS dilahirkan. Namun saat itu ilmu kedokteran belum berkembang pesat. Demikian pernyataan Hendika Rahmawati  tentang sirah kedokteran gigi Islam dalam webinar kajian Islam di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Yarsi (FKG UY) pagi tadi.

Selanjutnya mahasiswa FKG UY menjelaskan, Al-Zahrawi atau dikenal dengan Albucasis, adalah salah satu cendekiawan muslim berperan besar terhadap perkembangan banyak ilmu kedokteran, termasuk ilmu kedokteran gigi kini terus berkembang. Beliau merupakan seorang dokter kerajaan legendaris pada masa khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah.

Albucasis mewariskan sebuah karya berjudul Al-Tasrif. Sebuah ensiklopedia tertua  pertama  ditulis abad ke-10 dan membahas secara rinci tentang berbagai teknik pengobatan. Al-Tasrif warisan paling berharga bagi kemajuan ilmu kedokteran dunia, khususnya di Eropa.

Albucasis sukses mengembangkan bedah gigi dan perbaikan gigi. Selain itu beliau juga detail menggambarkan keberhasilan dalam melakukan penanaman kembali gigi telah dicabut.

Albucasis juga tercatat sebagai dokter mempelopori penggunaan gigi palsu atau gigi tiruan terbuat dari tulang sapi. Kemudian dikembangkan lagi menggunakan kayu. “ Ingat, karyanya ini digunakan pertama kali oleh presiden pertama Amerika Serikat, George Washington,” seru Hendika..

Kemudian Hendikamengatakan, banyak dokter muslim berperan penting dalam ilmu kedokteran gigi, sebut saja Ibnu Sina melalui karyanya berjudul The Canon of Medicine.

Khusus Ibnu Sina, dokter ini memiliki pemikiran bahwa kerusakan pada gigi disebabkan oleh cacing pada gigi. Namun pendapat tersebut tidak diterima dokter muslim lainnya karena dugaan cacing tersebut tidak pernah ada dalam mulut. Uniknya Ibnu Sina mengembangkan pengobatan gigi dengan caranya sendiri.

Kontribusi peradaban lainnya tidak kalah penting dalam kedokteran gigi, kehadiran Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi. Ar-Razi dinobatkan sebagai dokter muslim pertama memberi gagasan dalam bidang ilmu kedokteran gigi.

Dokter gigi pada masa kekhalifahan telah mengkaji kesehatan mulut, salah satunya adalah lidah, Jadi tidak masalah gigisaja ,” jelas Hendika.

Kesehatan gigi dan mulut telah mendapat perhatian dalam dunia Islam, beberapa sunnah yang dianjurkan terkait dengan kesehatan gigi dan mulut diantaranya adalah anjuran menyikat gigi dengan menggunakan kayu siwak.

Pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dalam Islam mendorong dokter-dokter Islam seperti Ath-Thabari, Ar-Razi, Ali bin Abbas, Ibnu Sina, Abdul Latif dan Hekim Ahmedi untuk memberikan kontribusi dalam dunia kedokteran gigi Islam khususnya dalam bidang kedokteran gigi.

“Saat Islam berada  masa keemasannya, Ilmu pengetahuan mengalami perkembangan cukup pesat, termasuk kedokteran gigi,”tutup Hendika.

Penulis : Anisa

One thought on “Tausiah Virtual Mahasiswa FKG : Kontribusi Dokter Islam Pada Kesehatan Gigi Mulut Muncul Sebelum Nabi Musa, Albucasis Ibnu Sina Contohnya

  1. John says:

    I found your post to be highly informative and well-structured. The flow of information made it easy to follow along. For more details, click here.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *