Transformasi Pembelajaran melalui Program PELITA dan Sharing Session

Tahukah kamu bahwa sebagian besar mahasiswa merasa bosan ketika mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas? Apakah kamu juga merasa demikian?

Salah satu penyebab kebosanan adalah kurangnya variasi desain pembelajaran yang diterapkan para dosen, seperti hanya mengandalkan ceramah ketika pertemuan sinkronus di dalam kelas. Lalu variasi gaya belajar seperti apa yang disukai oleh mahasiswa?

Tentu jawabannya adalah metode pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk lebih fokus pada proses belajarnya sendiri, atau yang biasa kita kenal dengan istilah Student Centered Learning (SCL). SCL merupakan filosofi pembelajaran yang memposisikan peserta didik sebagai pusat selama proses pembelajaran berlangsung. Filosofi SCL inilah yang digunakan di Universitas YARSI, yang tentunya, berhasil membuat pertemuan sinkronus di sini menjadi lebih menarik, bermanfaat, dan bermakna bagi mahasiswa dan dosen.

Direktorat Pembelajaran Jarak Jauh (DPJJ) membantu para dosen Universitas YARSI mengimplementasikan SCL dalam mata kuliah yang mereka ampu melalui melalui program PELITA (Peningkatan Kualitas Pembelajaran). Dengan menggunakan teknik coaching dan mentoring, para dosen peserta PELITA diajak meningkatkan kualitas desain instruksionalnya melalui optimalisasi kegiatan belajar asinkronus dan andragogi baru. Para peserta PELITA juga didorong untuk mendesain kegiatan belajar sinkronus yang memperbanyak interaksi dan umpan balik bagi mahasiswa.

Hingga saat ini, DPJJ telah meyelenggarakan PELITA sebanyak empat kali, dan kegiatan terakhir baru saja berjalan pada bulan Agustus-September 2023. Selain para dosen dari program studi sarjana non-kedokteran, untuk pertama kalinya dosen Sekolah Pascasarjana mengikuti PELITA. Pada kegiatan ini, DPJJ juga memperkenalkan strategi dalam perancangan pembelajaran guna memastikan tercapainya kompetensi mahasiswa dan partisipasi mereka dalam Sustainable Development Goals.

Desain ulang kegiatan pembelajaran merupakan pekerjaan besar yang penuh dengan debat filosofis dan teknis, namun selalu menginspirasi peserta PELITA dan pendidik lainnya. Guna menangkap energi positif tersebut, kegiatan PELITA selalu diikuti dengan Sharing Session, yaitu sesi khusus bagi para peserta PELITA untuk menceritakan pengalamannya dalam mentransformasi kegiatan belajar, filosofi mengajar, dan dampak dari perubahan yang mereka lakukan terhadap mahasiswa. Kisah inspiratif para peseta PELITA ini kemas dalam bentuk rekaman TEDx Talks, yang dapat diakses secara publik di link berikut:  https://www.youtube.com/playlist?list=PLKGB11bSOSwRG7ZtuYY8aCHIqnWIc0wkK.

Video Sharing Session selalu menyebarkan energi positif yang menginspirasi para dosen untuk mencoba teknik pembelajaran baru di mata kuliah yang mereka ampu. Sharing dari Penny Rahmah Fadhilah, M.Si., misalnya, menceritakan bagaimana filosofi “belajar merupakan proses” yang beliau gunakan dalam kesehariannya dapat diterapkan di semua mata kuliahnya. Dosen Program Studi Manajemen di Universitas YARSI ini mengubah konsep kuis, yang selalu menakutkan bagi mahasiswa, menjadi sesuatu yang membantu mereka untuk terus berkembang, dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengerjakan kuis tersebut berkali-kali sampai tenggat tertentu. Kuis-kuis tersebut disediakan di LAYAR (e-Learning YARSI). Di akhir pengerjaan kuis, para mahasiswa dapat melihat nilai yang mereka peroleh sehingga dapat memantau peningkatan kompetensi mereka.

Bagi Penny, yang juga merupakan Kepala Pusat Teknik Instruksional Daring, strategi ini merupakan sebuah perubahan filosofis karena membuat keberhasilan akademik mahasiswa tidak hanya dilihat dari hasil semata, namun juga proses belajarnya. Strategi ini mengirimkan pesan: mahasiswa diharapkan untuk menikmati proses belajar mereka; dipercaya bahwa mereka akan berhasil; dan usaha mereka dilihat oleh dosen, tersampaikan dengan jelas ke mahasiswa. Bagi mahasiswa, pesan ini lantang menegaskan bahwa sikap mereka akan mempengaruhi kualitas pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh selama menempuh pendidikan sarjana.

Penny hanyalah satu dari 48 dosen peserta PELITA yang menerapkan SCL dengan andragogi baru. Universitas YARSI, khususnya DPJJ akan terus memberikan bantuan bagi para dosen untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya dan menginspirasi dosen-dosen lainnya, guna mencetak cendikiawan-cendikiawan muslim yang nasionalis, kompeten, dan profesional.

Penulis: Aini Nabila Zahra, Meydina Muharramah Putri Diliyanty, Penny Rahmah Fadhilah, Andreas Febrian