Seruan Guru Besar dan 4 prinsip pendidikan kedokteran

Sehubungan pernyataan dan seruan lebih dari 150 Guru Besar FKUI di Salemba ketika saya sedang di New York 16 Mei 2025 yang diberitakan luas di media massa, maka bersama ini saya sampaikan empat prinsip yang perlu dapat perhatian dalam pendidikan kedokteran dan kesehatan kita, dan juga di dunia.

Pertama, pendidikan kedokteran perlu memperhatikan “WHO – Global strategy on human resources for health: workforce 2030” , yang antara lain menyebutkan tentang pendidikan kedokteran dan memperkuat tenaga kesehatan pada 2030. Strateginya berfokus untuk ketersediaan petugas kesehatan, pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan setempat dan pencapaian kesehatan untuk semua (“universal health coverage”).
Ke dua, pendidikan kedokteran perlu sejalan dengan konsep empat tujuan perbaikan pelayanan kesehatan (“Quintuple Aim for Health Care Improvement”) . Kita ketahui konsep ini bermula dari “Triple Aim” yaitu memperbaiki kesehatan masyarakat, meningkatkan pelayanan kesehatan serta mengurangi biaya yang harus dibayar pasien/masyarakat, yang kemudian ditambah satu lagi dengan kesetaraan kesehatan (“health equity”) sehingga menjadi “Quintuple Aim”.

Ke tiga, pendidikan kedokteran jelas harus menganut prinsip keselamatan 3P Safety yaitu keselamatan pasiennya, personil dan masyarakat, Patient-Personnel-People.
Ke empat, pendidikan kedokteran dilakukan melalui pendekatan AAAQ yang terdiri dari empat elemen utama, Ketersediaan (“Availability”), Aksesibilitas (“Accessibility”), Penerimaan (“Acceptability”), dan Kualitas (“Quality”).

Prof Tjandra Yoga Aditama
Dosen Fakultas Kedokteran sejak 1987, hampir 40 tahun yang lalu