Marisa, Lulus Pertama Doktor Biomedik Yarsi, Penelitiannya Sampaikan 5 hal Penting Bagi Masyarakat

Tantangan sesungguhnya bukan saat menjalani pendidikan atau penelitian. Melainkan pasca meraih gelar Doktor, bisa berkontribusi nyata bagi masyarakat luas. Itulah peran seorang Doktor sebenarnya.

Tidak ada euforia berlebihan setelah menyelesaikan studi. “Masih banyak hal  harus dilakukan setelah ini,”ujar,  dr.Marisa Riliani,M.Biomed saat Sidang Terbuka Doktor Program Studi Sains Biomedis Universitas Yarsi, Kamis 20 Agustus di Universitas Yarsi.

Marisa Riliani,M.Biomed (dr.Marisa) merupakan mahasiswi Program Doktor(S3) Sains Biomedis Universitas Yarsi, angkatan  dan  peserta pertama mengikuti sidang terbuka.

Selanjutnya dr.Marisa mengatakan, walau jalan masih panjang, keberhasilan masa depan dimulai dari langkah hari ini. Kini tengah menyiapkan banyak proyek penelitian lanjutan maupun baru. Semua ini dilakukan demi masyarakat. Mungkin bukan untuk hari ini. “ Tapi percaya, sekecil apapun dilakukan akan sangat berarti bagi masa depan,” tutur dosen Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

Dalam sidang terbuka, dari hasil penelitian dr.Marisa banyak pengetahuan disampaikan. Diantaranya, lima hal penting relevan untuk akademisi dan Masyarakat,

Pertama terapi Sekretom Fibroblas sebagai Non Cell-Based Therapy. Penelitian ini menunjukkan sekretom fibroblas dapat meningkatkan proliferasi sel yang telah menalami penuaan atau senesensi dan memperbaiki matriks ekstraseluler. Sehingga membuka peluang terapi regeneratif inovatif dan potensial untuk menangani penyakit degeneratif terkait penuaan.

Kedua Biologi Penuaan.  Program doktor ilmu biomedik ditekuni menitikberatkan pada eksplorasi penyebab, proses, dan solusi biologis untuk mengatasi penyakit dipicu oleh penuaan. Ini menjadi tantangan utama di masyarakat lanjut usia (lansia) saat ini, dan sesuai dengan “UN Decade of Healthy Aging 2020-2030” menitikberatkan kerjasama antara pemerintah, akademisi, professional dan Masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup usia lanjut.

Ketiga, Kontribusi terhadap Pengembangan Ilmu dan Pengabdian Masyarakat.  Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan ilmu biomedik dan bertujuan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui pengembangan terapi aman dan efektif.

Keempat Edukasi tentang Risiko Terapi Sel dan Turunannya merupakan produk berisiko tinggi (high risk product) berdasarkan konsensus internasional. Karena itu, penggunaannya tidak boleh sembarangan, semua ada regulasinya, “Masyarakat jangan tersesat praktik-praktik terapinya belum teruji,” pesan Alumnus Magister Biomedik Universitas Udayana

Edukasi ini menjadi sangat penting, dikarenakan Masyarakat terlalu tergiur hingga menabrak regulasi yang justru untuk keamanan Masyarakat itu sendiri. Kami sangat tidak ingin terapi sel dan turunanya rusak namanya sebelum dia lahir.

Jadi tolong semua pihak bersabar. Regulasi diagnosis apa saja yang boleh menggunakan terapi ini ada di kemenkes. “Masyarakat bisa cek langsung di website resminya ya,” ingat alumnus dokter Universitas Padjajaran

Kelima, produk terapi sel dan turunannya diatur secara ketat dalam produksi dan pelayanannya. Terapi ini bukan pilihan pengobatan pertama, melainkan dilakukan hanya setelah terapi konvensional gagal dan harus disesuaikan dengan kondisi pasien.

Kementerian Kesehatan memberikan izin secara ketat berdasarkan hasil uji klinis per diagnosis.” Bukan berdasarkan divisi atau bagian tertentu saja,” terang dr.Marisa.

Dokter kelahiran Jakarta menambahkan, penelitian untuk meraih doktor dilakukan 1 tahun 2 bulan. Alhamdulillah dapat dukungan lembaga penelitian Universitas Yarsi dan dapat kemudahan akses di sana, sehingga dapat meneliti kapan pun. Bahkan hari libur (Lebaran, Tahun Baru, atau akhir pekan) tetap bisa masuk ke laboratorium untuk melanjutkan penelitian. “Hal ini sangat menguntungkan,”serunya

Menurut dr Marisa ,namanya penelitian, apalagi melibatkan kultur sel, tidak bisa berhenti begitu saja. Sel tidak mengenal hari libur; walaupun masih bisa disimpan, namun metabolisme sel tetap berjalan meskipun dalam kadar rendah.

Karena itu, saya lebih memilih terus melanjutkan penelitian agar proses kultur tetap optimal dan terjaga. “Pada dasarnya, kendala yang saya hadapi bisa diantisipasi dan dihindari,” cakap dr.Marisa.

Akhir Sidang, dokter Marisa mengucapkan terima kasih kepada Ketua Pembina Yayasan Yarsi,Prof.dr. Jurnalis Uddin, PAK., Ketua Pengurus Yayasan Yarsi,dr. Shanti Jurnalis, Sp.A., M.Kes., Rektor Universitas Yarsi,Prof.dr. Fasli Jalal, Ph.D, Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi, Prof.Dr.dr.Tjandra Yoga Aditama, SpP(K)., MARS (Prof Tjandra) dan semua pihak telah membantu.

Sementara Prof Tjandra mengatakan, kenangan baru tercatat di Universitas Yarsi,  Kamis, 21 Agustus 2025. Pertama kali, kampus berusia 58 tahun resmi meluluskan doktor dari program pascasarjananya.

Dr.Marisa Riliani, M.Biomed merupakan lulusan pertama doktor biomedis dan meraih nilai cumlaude. Ia sukses mempertahankan disertasi berjudul “Peran Total Protein dan Keratinocyte Growth Factor (KGF) Sekretom Fibroblas dalam Meningkatkan Proliferasi Sel Senesen Melalui Aktivitas Jalur MEK 1/2 dan Peningkatan Pemanfaatan Kolagen Tipe 1.”

Penelitian membuktikan pentingnya peran sekretom fibroblas terhadap sel senesen, yaitu sel-sel berhubungan dengan proses penuaan. Temuan dosen fakultas kedokteran membuka peluang baru dalam riset kesehatan, terutama dalam pemahaman penuaan patologis dan kemungkinan pengembangan terapi untuk membantu lansia menghadapi masalah degeneratif.

Menurut Prof Tjandra Program Doktoral di Universitas Yarsi memang relatif muda. Baru tiga tahun lalu dibuka di Sekolah Pascasarjana, setelah sebelumnya hanya memiliki tiga program magister.

Kini dalam perjalanannya, Pascasarjana Yarsi sudah berkembang menjadi lima program studi, termasuk jenjang doktoral.

Keberhasilan ini bukan hanya pencapaian pribadi Dr. Marisa Riliani, ”Tapi juga menandai langkah besar Universitas Yarsi berkontribusi pada pendidikan tinggi dan riset kesehatan di Tanah Air,” tutup Prof Tjandra. (Usman)

Tonton Selengkapnya di Youtube Yarsi TV:
youtube-play