Setiap akhir semester sebagian jantung mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi gelisah dan bergetar cepat , Terutama mereka, mahasiswa santai ,tidak siap dan kurang belajar. Pasalnya di Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi(FK-UY) akan menjalani Objective Structured Clinical Examination (OSCE) sebagai bagian dari evaluasi pembelajaran klinis.
Mahasiswa semester 6 FKUY , Nurul Aulia Latifa (Tifa) mengatakan, OSCE merupakan ujian bertujuan menilai keterampilan klinis, komunikasi,dan pengambilan keputusan mahasiswa secara menyeluruh dalam scenario menyerupai kondisi nyata pasien
Tidak hanya keterampilan teknis, aspek non-teknis seperti manajemen waktu, kontrol emosi, dan komunikasi empatik juga diuji secara ketat.
Menurut Tifa ,dalam beberapa stase OSCE, mahasiswa harus bisa menjelaskan prosedur medis kepada pasien, simulasi dengan cara mudah dipahami, menunjukkan empati, serta tetap tenang dalam tekanan waktu.
OSCE semester genap tahun akademik 2024-2025 dilaksanakan di ruang skill lab Universitas Yarsi dengan alur stase terstruktur dan pengawasan ketat. Banyak mahasiswa mengaku tegang di awal, namun perlahan mampu beradaptasi. “Awalnya sangat gugup, tapi setelah stase pertama, mulai tenang dan fokus,” ungkap Tifa, 20 Mei di Universitas Yarsi (UY)
Saya sempat panik di satu stase karena waktu hampir habis. Tapi saya ingat untuk fokus pada komunikasi yang jelas dan langsung ke inti permasalahan,” cerita Pina Lantika Sari (Pina) mahasiswa semester 6 FKUY menambahkan.
Lebih lanjut, menghadapi OSCE ada persiapan intensif dilakukan jauh-jauh hari melalui pelatihan keterampilan klinis dan simulasi skenario OSCE. “Latihan berulang membuat saya lebih siap, baik secara teknis maupun mental,” ujar Pina
“OSCE mengajarkan saya pentingnya komunikasi yang jelas dan keputusan cepat dalam kondisi tekanan,” cakap Pina .
Pina menyatakan, meskipun penuh tekanan, suasana kekeluargaan antar mahasiswa tetap terasa. kami saling menyemangati, berbagi tips, dan memberi dukungan satu sama lain sebelum dan sesudah ujian berlangsung.
Tifa dan Fina sepakat dengan berakhirnya OSCE, mahasiswa tidak hanya menyelesaikan ujian, tetapi juga memperkuat fondasi profesionalisme dan kesiapan menghadapi dunia klinis. OSCE bukan sekadar evaluasi, tetapi juga proses pembentukan karakter sebagai calon dokter yang kompeten dan berintegritas
Menurut Tifa dan Fina semua mahasiswa mengalami awalnya tegang akhirnya tenang. Untuk sukses tentu ada kiatnya, lakukan persiapan intensif jauh-jauh hari, ikuti pelatihan keterampilan klinis dan simulasi skenario OSCE dan jangan lupa berdoa.( Mahasiswa FK Medical Journalism,Nurul Izzahtun Nisah)