Pemuda tampan benama Sansey mengatakan,kini dirinya sedang memburu pekerjaan. Hingga kini telah mengirim lamaran pekerjaan lebih dari 50. Sarjana Hukum lulusan tahun 2023 ini pernah 20 kali dipanggul wawancara, hasilnya zonk(gagal).Saat ini bujangan 25 tahun masih jadi pengangguran alias tuna karya
Pengangguran saat ini bagian dari masalah di masyarakat. Sedihnya pengangguran itu sudah banyak dialami mereka alumnus perguruan tinggi alias sarjana. menurut Menteri Tenaga Kerja, Prof Dr. Yaserli saat wawancara dengan Majalah KABAR Februari 2025 ,penggangguran jebolan sarjana telah menembus 1 juta . Ini bukti sistem pendidikan maupun pasar kerja, belum sepenuhnya terkoneksi dengan kebutuhan nyata dunia usaha dan industry (Dudi)
Melihat kondisi ini Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof Dr. Fauzan meminta perguruan tinggi (PT) ikut mengatasi pengangguran atau jobless. Kehadiran PT harus bermanfaat bagi lingkungan dekat maupun jauh. “Cegah sarjana jadi pengangguran PT harus menggunakan paradigma progresif,” ujar Prof Fauzan.
Jangan lagi PT mencetak sarjana-sarjana generik. Karena sifat generik itu bisa hidupnya pada tahun 1970-1980an dan saat itu kompetitor belum banyak.
Kini PT harus menyesuaikan kebutuhan industri, maka dibutuhkan spesifikasi kompetensi. Sehingga lulusan PT punya kompetensi sesuai industri ,modal pengalaman dan pengetahuan bertarung dalam dunia kerja dan wirausaha .PT harus juga punya inovasi dan improvisasi sesuai zaman kekinian.
Sependapat Prof Fauzan, mengatasi sarjana workless(nganggur) Ketua Pembina Yayasan Yarsi, Prof.dr.Jurnalis Uddin,P.A.K menyatakan Universitas Yarsi telah adatif dan menggunakan paradigma progresif agar kelak mahasiswanya lulus sarjana bisa kerja dan berkarir jadi profesional. Universitas Yarsi telah investasi besar membangun proses pembelajaran sesuai zaman kekinian sehingga mahasiswanya punya kompetensi
Contoh program studi (Prodi)hukum, Universitas Yarsi telah memiliki laboratorium perancang undang-undang dan laboratorium sistem peradilan pidana modern berteknologi komputer canggih. Tujuannya agar mahasiswa dan dosen punya pemahaman mendalam serta mempu menganalisis dalam masalah hukum sehingga nantinya industry dan badan usaha dapat menerima lulusasn sarjana Universitas Yarsi.
Contoh lain artificial intelligence (AI) sudah mulai berkembang dan industri telah menerapkan agar mengurangi pengeluaran dan meningkatkan hasil. Universitas Yarsi sudah investasi menyediakan AI Center dengan infrastruktur modern agar mahasiswa dan dosen punya pemahaman mendalam sistem AI dan mempu menganalisis..
Di Universitas Yarsi penerapan AI sudah dilakukan. Seperti bidang Kesehatan. AI (kecerdasan buatan) berfungsi meningkatkan optimalisasi penggunaan alat-alat diagnostik di laboratorium. Membantu konversi wawancara dokter -pasien. “Semua ini dilakukan Yarsi agar lulusan siap memasuki lapangan pekerjaan dan jadi profesional,” tutup Prof Jurnalis.
Kepala Pusat Penelitian E-Health dan AI Universitas Yarsi, Chandra Prasetyo Utomo, S.Kom.M.S menambahkan Universitas Yarsi sangat sungguh-sungguh dalam riset dan pengembangan AI, Khusunya bidang Kesehatan.
Universitas Yarsi telah memiliki aplikasi Lukaku yaitu aplikasi mobile dapat mendeteksi berbagai jenis luka secara cepat, cara mengobati sendiri dengan benar dan merekomendasikan obat yang dapat dibeli kapanpun dan dimanapun. Aplikasi ini menggunakan teknologi AI.
Lewat Prodi Teknik Informatika Univesitas Yarsi telah memberikan mahasiswa kompetensi dunia kerja dan sertifikasi industri diakui untuk menjadikan mahasiswa unggul dari puluhan ribu lulusan lainnya dan dapat menjawab tantangan industri (cegah penggangguran).
Sementara Ketua Pengurus Yayasan Yarsi, dr.Shanti Jurnalis,Sp.A.,M.Kes mengatakan, kehadiran AI dalam proses belajar merupakan wujud adatif Universitas Yarsi.
Pemanfaatan AI di Universitas Yarsi diimplementasikan dalam pengajaran seperti AI Talent Academy dan Trek Peminatan Pengembangan AI pada Prodi Teknik Informatika. Sedangkan bidang penelitian Yarsi melakukan kolaborasi riset antar entitas terkait di universitas Yarsi seperti fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Kedokteran Yarsi. Untuk bidang pengabdian, Yarsi memberikan pelatihan dan coaching terkait pemanfaatan teknologi AI pada berbagai Lembaga.
Mengantisipasi terjadinya tuna karya tingkat sarjana Universitas Yarsi sudah mengantisipasi memberikan pencerahan kepada para mahasiswa diminta menambah pendidikannya extra sepertit kursus atau pelatihan atau keterampilan sebagai amunisinya memasuki dunia kerja.
Kepada para alumni diminta selalu memberikan pencerahan kepada junior mahasiswa sedang menempuh pendidikan.. termasuk kiat tidak menganggur
Yarsi juga punya solusi , lewat kurikulum spesifikasi kompetensi, mempersiapkan mahasiswanya saat lulus sudah bisa beradaptasi dunia kerja sukses berkarir. Atau kata lainnya sudah sepenuhnya terkoneksi dengan kebutuhan nyata DUDI
Akhirnya jadi, sarjana Yarsi tak akan ngangur dan kalau nganggur bukan dari Yarsi, semoga (usman)