Mahasiswa kedokteran belajar ilmu kedokteran dan rumpun kesehatan sudah biasa. Tapi jika belajar diluar semua itu, seperti Medical Jurnalisme alias belajar ilmu kedokteran dalam konteks ilmu jurnalistik baru luar biasa.
Medical Jurnalisme merupakan satu contoh pilihan blok elektif (peminatan) sedang ditekuni para mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi (FK-UY)
Koordinator Blok Elektif, Ambar Hardjanti, S.Si., M.Si (Ibu Ambar)., menjelaskan blok elektif tidak hanya memberikan tambahan materi perkuliahan, tetapi juga menghadirkan pengalaman praktik seperti praktikum serta kunjungan ke berbagai wahana yang relevan dengan bidang kepeminatan masing-masing.
Kini Blok elektif (pilihan kepeminatan) ada 14 pilihan bagi mahasiswa FKUY semester 6. Blok Elektif berlangsung satu bulan, bobot 4 SKS. Selama periode ini, mahasiswa memilih salah satu dari 14 kepeminatan tersedia. Kepeminatan tersebut meliputi berbagai bidang seperti domestic violence, drug abuse, emergency, epigenetik, geriatri, herbal, Islamic parenting, kedokteran haji, kesehatan olahraga, kesehatan seksual,, stem cell, serta palliative care, kesehatan mental dan medical journalism.
“Keberagaman ini memberikan kesempatan mahasiswa FKUY untuk mengeksplorasi bidang sesuai minat dan potensi di luar kurikulum inti,” tutur Ibu Ambar.
Lebih lanjut, keberhasilan mahasiswa dalam blok ini dinilai dari keterlibatan aktif dalam kegiatan lapangan. “Kriteria keberhasilan bisa terlihat dari keterlibatan langsung mahasiswa di masyarakat. Mereka belajar bagaimana mengobservasi dan memahami dinamika di lapangan,” terang Bu Ambar.
Ditambahkannya, blok ini mengedepankan prinsip pembelajaran aktif dan aplikatif, dengan harapan mahasiswa dapat mengintegrasikan ilmu teoritis dengan pengalaman nyata di lapangan.
Pelaksanaan Blok Elektif tidak lepas dari tantangan. Dengan adanya 14 kepeminatan yang melibatkan berbagai institusi, koordinasi menjadi hal krusial.
Beberapa kepeminatan ditangani institusi internal seperti pusat herbal Yarsi untuk kepeminatan herbal dan juga tim palliative care dari kampus sendiri. Namun, banyak juga yang melibatkan institusi eksternal seperti BNN (untuk drug abuse), Rumah Sakit Polri (untuk domestic violence dan emergency), Rumah Sakit Hermina (untuk geriatri), Media massa kompas Gramedia, Majalah Tempo dan Media Indonesia/MetroTV ( untuk Medical Jurnalisme) hingga LSM (untuk kesehatan mental).
Blok Elektif, kami harus bekerja sama berbagai pihak luar yang tentu memiliki prosedur dan standar operasionalnya masing-masing. “Sehingga butuh usaha lebih dalam hal komunikasi dan administrasi,” cakap Koordinator Blok Elektif
Blok Elektif dianggap penting karena menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik. Dalam perkuliahan, mahasiswa seringkali hanya mendapatkan teori namun melalui blok ini, mereka bisa langsung berhadapan dengan kasus nyata.
Menurut Ibu Ambar, ini jadi pengalaman berharga, tidak hanya nambah wawasan klinis, tetapi juga melatih kemampuan komunikasi interpersonal dengan pihak luar (pasien, media massa dan teman sejawat).
Lebih dalam lagi, untuk menjaga kualitas pengajaran, Bu Ambar memastikan setiap kepeminatan memiliki Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang jelas dan diawasi penanggung jawab masing-masing.
“Saya selalu meminta jadwal dan laporan penanggung jawab, memastikan keberlangsungan dan ketercapaian tujuan pembelajaran,” tekannya.
Persiapan blok dilakukan melalui rapat-rapat rutin ,menjadi wadah evaluasi dan inovasi. Dari awalnya hanya 11 kepeminatan, kini berkembang menjadi 14 menunjukkan adanya respon terhadap kebutuhan mahasiswa dan perkembangan dunia kedokteran.
Beberapa kepeminatan baru muncul karena adanya dosen siap membuka bidang baru, seperti kedokteran haji dan medical jurnalime
Mahasiswa tidak hanya terpaku pada pengalaman akademik internal saja. “Saya ingin adik-adik mahasiswa tidak seperti katak dalam tempurung.” Tegasnya
Lewat blok elektif, setiap mahasiswa bisa lihat langsung praktik ilmu kedokteran dan ilmu non kedokteran (jurnalistik). Lalu memahami perbedaan teori dan praktik, dan memperkuat apa yang sudah didapatkan dari semester sebelumnya
Dengan semangat mencetak dokter,tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga berwawasan luas,
Blok Elektif jadi salah satu bagian dari proses pembelajaran di FK-UY dan diharapkan mampu mengenali potensi mahasiswa sejak dini. “Eksplorasi blok elektif saatnya menentukan arah,hadirkan pengalaman praktik dan wawasan luas” tutup Ibu Ambar. (Mahaiswa FK-UY, Alya Alzahrah Marta)