Selera makan kembali lahap. Tidur kembali nyenyak, bisa istirahat tanpa tekanan. Beban sudah lepas, stres ujian dan tesis lenyap. Tidak disangka selain meraih gelar magister kenotariatan, juga jadi lulusan terbaik(magna cumlaude).” Alhamdulillah,”seru Irbad Aldo Sari ( Irbad) kepada Majalah Kabar Yarsi, Rabu 24/4 di Yarsi.
Irbad merupakan wisudawan magna cumlaude (IPK 3,85) periode April 2025 dari program studi Magister Kenotariatan(Prodi MKn) Universitas Yarsi. Saat mahasiswa aktif organisasi dan kesehariannya sebagai polisi.
Menurut Irbad jadi lulusan terbaik itu bisa dibilang campuran antara mimpi dan ikhtiar. Mimpinya bikin semangat dari awal.Pengen banget bisa buktiin ke diri sendiri dan bikin orang tua bangga, “ Tapi , kalau cuma mimpi doang tanpa usaha, ya tinggal mimpi,” gumamnya.
Menjadi terbaik perlu ikhtiar.Setiap hari ngerjain tugas, begadang ngerjain tesis, nahan stres dan kadang harus ngalahin rasa males juga. Meraih Lulusan terbaik Magister Kenotariatan itu bukan karena kebetulan, tapi perlu strategi dan proses .
Mahasiswa bekerja sebagai polisi,harus sangat pintar bagi waktunya. Ngerjain tugas, organisasi, nongkrong,makan, istirahat, tidur all balance. “Kalau satu bablas,bisa kacau.,” ujar Irbad sebar strategi sukses.
Tapi tetep ya, walau usaha udah maksimal, kadang hasilnya di luar kendali. “Yang penting udah gas pol, sisanya serahin di atas (Allah SWT),” tambahnya.
Lebih jauh lagi agar mencapai terbaik, harus dilatih dari awal untuk selalu semangat,belajar harus nyicil, bukan sistem kebut semalam. Aktif di kelas, tapi bukan sok paling bener. Ngobrol sama dosen, nanya-nanya, ikut diskusi sehingga dikenal.
Kemudian ngerjain tesis jangan nunggu mood dan inspirasi. Bisa kalah sama yang konsisten ngerjain dikit-dikit tiap hari.”Jadi intinya, bukan soal siapa paling pinter, tapi siapa tahan banting dan nggak gampang nyerah,”tutur Polisi Irbad
Irbad mengatakan,tantangan selama kuliah bisa beragam. Tiap orang pasti punya medan perang sendiri. Jujur , masalah berat kesulitan dalam bagi waktu , tapi itu harus diupayakan dan dikelola dengan baik, termasuk financial. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri sendiri “katanya
Selama kuliah Prodi MKn, pelajaran Hukum Waris Islam termasuk sukar. Apalagi kalau kasusnya udah mulai bercabang. Solusinya,belajar pakai metode visual—gambar bagan silsilah, terus latihan ngitung pembagiannya berkali-kali. Plus, sering diskusi sama dosen dan teman sekelas. “Kadang penjelasan teman bisa bantu buka perspektif baru dan lebih gampang dipahami,”imbuhnya.
Kepada para Junior, nikmati proses perkuliahan.Jangan takut salah, belajarlah dari tiap kesalahan untuk jadi benar. Rajin nyicil tugas, jangan menunda,cari mentor atau teman belajar saling dukung. “Dan satu lagi, jangan cuma ngejar nilai, tapi kejar pemahaman,” pesannya.
Terima kasih kepada para dosen ,sudah membimbing memberikan ilmu pengetahuan penuh kesabaran dan dedikasi. “Semoga jadi amal sholeh,bapak-ibu dosen tetap sehat dan semangat mencetak generasi notaris berkualitas dan integritas” tutup Irbad (Usman)