Mari kita bersyukur atas karunia nikmat diberikan Allah SWT kepada kita. Sering kita tak sadari atas banyaknya nikmat itu. Jika dikalkulasi kita tak mampu,karena itu mari identifikasi banyaknya nikmat Allah SWT,sehingga kita bisa bersyukur.
Bersyukur pilihan cara kita mudah mengenal Maha Pencipta. Dari syukur itulah muncul pengabdian dan penyerahan diri pada Allah SWT Lalu dengan bersyukur bisa beribadah, sehingga ibadah itu tidak menjadi beban. Beribadah itu cara kita bergembira mengimani Allah SWT.
“Bisa bersyukur tandanya Maha Kuasa telah memilih kita sebagai muslim,” ujar Imam of Jamaica Muslim Center New York AS, Dr. Muh. Shamsi Ali, Lc., M.A. saat menjadi narasumber pada Kajian Islam Tematik Universitas Yarsi, malam kemarin.
Bersyukur merupakan awal bahasan kajian disampaikan Doktor Muh Shamsi yang juga President of Nusantara Foundation.
Dalam kajian virtual ini, banyak informasi dan ilmu pengetahuan kontemporer dijabarkan dan dikomunikasi Doktor Muh Shamsi kepada peserta berjumlah lebih 1000 seperti kepemimpinan umat dan Maulid Nabi SAW
Menurut alumnus Pesantren Muhammadiyah Darul-Arqam, Sulawesi Selatan, bicara kepemimpinan, dalam dunia global ini umat ditandai perkembangan teknologi dan terjadi persaingan kompetisi tinggi. “Umat Islam harus melakukan perenungan hingga bisa berperan menjadi pemimpin segala hal,” ingatnya
Dari perenungan itulah jadi pemimpin bukan hanya politik, tapi perekonomian, ilmu pengetahuan teknologi dan kita bisa mandiri tak bergantung dengan orang lain. “Sehingga umat Islam itu menjadi role model,” pesan Doktor Muh Shamsi
Alumnus S-1 Universitas Islam Internasional, Islamabad, Pakistan menambahkan, kepemimpinan itu bukan simsalabin, bukan mejik , bukan rekayasa, tapi proses dalam kehidupan manusia. Proses panjang sehingga punya hati dan menjadi panutan. Umat Islam, itu harus melakukannya. Umat Islam tidak boleh jadi objek melainkan harus menjadi pemimpin.
Syarat pemimpin itu tambah alumnus Doktor Ilmu Politik, Southern California University, USA harus berilmu (visi dan misi jelas), pemimpin punya mentalitas baja sehingga tidak goyah dengan aneka godaan dan pemimpin itu punya integritas.
Pengetahuan lain disampaikan Doktor Muh Shamsi terkait Maulid Nabi SAW. Kelahiran Nabi Muhammad SAW terkadang disikapi ada perbedaan pendapat dan banyak opini. “Ini wajar-wajar saja dan menunjukan agama Islam dinamis,” ucap Direktur Pusat komunitas Muslim terbesar di New York City
Selanjutnya Doktor Muh Shamsi menekankan, agama Islam memberikan peluang bagi umatnya, karenanya butuh kebijakan-kebijakan bersama yaitu cinta Rasullah SAW. Artinya memperingati dan tidak memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW sama-sama mencintai Rasullah SAW.” Karena sama-sama mencintai jangan bermusuhan ,ajaran Rasullullah jangan dinodai,” nasehatnya
Diakhir paparannya , Doktor Moh Shamsi berpesan kepada mahasiswa Universitas Yarsi wajib tingkatkan kapabilitas keilmuan ditambah peningkatan penguasaan bahasa. Selanjutnya self -confidence (percaya pada kemampuan diri). Kita mampu terkadang takut sebelum mencoba, “Jangan takut kalah sebelum bertanding. dan harus tampil,”tutup Doktor Moh Shamsi
Selain peserta lebih dari seribu ,acara makin semarak karena awal hingga akhir kajian Rektor Universitas Yarsi, Prof.dr.Fasli Jalal,Ph.D dan Ketua Pengurus Yayasan Yarsi,Prof.dr.Jurnalis Uddin, PAK turut hadir. Dua petinggi dan Guru Besar Universitas Yarsi ini berharap Doktor Muh Shamsi tak tampil kini saja, tapi bisa berkesinambungan (usman)