Kisah Anak Yarsi Dari Amerika, Spanyol, Jangan Takut Daftar IISMA

Ketua Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Dr.Eng.Ir.Rachmat Sriwijaya mengatakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali memproses IISMA 2023.

Program beasiswa ini memberikan kesempatan mahasiswa Indonesia ikuti mobilitas internasional ke perguruan tinggi terbaik dunia. Pendaftaran IISMA 2023 telah dilaksanakan dari 8 Februari hingga 1 Maret 2023,

Menurut Doktor Rachmat, saat webinar di Universitas Yarsi , pagi kemarin , program IISMA bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan ditujukan memberi kesempatan para mahasiswa untuk merasakan atmosfer pembelajaran di berbagai kampus ternama luar negeri selama satu semester.

Mahasiswi Yarsi  telah menjadi alumni dan merasakan atmosfer dalam program IISMA punya cerita. Dua anak Yarsi dari Amerika dan Spayol, intinya jangan takut daftar IISMA.

Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Yarsi, Annisa Zahrah Imanina, alumni IISMA 2021, menyatakan manfaat IISMA luar biasa. Mulai bisa merasakan belajar di universitas bagus di luar negeri dengan kurikulum internasional. Lalu dapat ikut berpacu dengan mahasiswa internasional, hingga mendapatkan relasi baru, pengetahuan dan pengalaman baru tak terlupakan.

Program IISMA membukakan banyak kesempatan baru, selain memperoleh banyak ilmu juga pemahaman aneka budaya dan ras serta sikap saling menghargai satu sama lain. Serta tak kalah penting membangun motivasi.

IISMA juga memberdayakan alumninya dengan mengadakan acara dan kegiatan akademik maupun non-akademis .Selain itu juga diberikan kesempatan belajar di luar program studi.

“Jadi lewat IISMA mendapatkan ilmu lebih luas lagi,” ujar Annisa peraih beasiswa internasional(IISMA) ke Michigan State University, Amerika Serikat tahun 2021.

Annisa mengatakan,sudah lama bermimpi belajar keluar negeri. Bertepatan ada informasi dari dosen fakultas psikologi tentang IISMA memberikan kesempatan belajar ke luar negeri selama 1 semester. Singkat cerita dipenuhi persyaratannya dan ikuti seleksi, ternyata alhamdulillah berhasil menjadi awardee IISMA 2021.berangkat ke Michigan State University di Amerika Serikat.

Universitas yang saya tuju terletak di East Lansing, Michigan, Amerika Serikat. Disana menjadi mahasiswa internasional menjalani non-degree. “ Jadi tidak memiliki program studi dan mempelajari materi mengenai Human Labor, Anthropology dan Political Science,” terang mahasiswa peraih indek prestasi (IP)3,6 saat mendaftar.

Di Yarsi belajar sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi, saat IISMA di Amerika mengambil mata kuliah bermacam-macam. Saya mempelajari empat matakuliah di luar prodi psikologi yaitu, Human Capital and Society, Women and Health: Anthropology International Perspective, Political Sociology, dan Developing Society.

Annisa melanjutkan,belajar mengajar di Amerika sangat beda dengan di Indonesia. Pengajarnya professor dari bermacam-macam ras memiliki cara mengajar berbeda-beda. Professor disana sangat menekankan bahan bacaan sebelum memasuki kelas dan diskusi antara mahasiswa.

Tetapi ada juga professor lainnya yang lebih mementingkan tugas harian sebagai bahan penilaian.

Di luar kegiatan pembelajaran para professor biasanya menawarkan office hours untuk membantu mahasiswa jika ada kesulitan, mereka juga biasanya mengajak mahasiswanya ngopi agar lebih mengenal satu sama lain dalam keperluan akademik.

“Kegiatan ini sangat baru dan menarik, bisa ngobrol dan bertukar pikiran bersama professor,” serunya.

Di sisi lain, professor- professor juga biasanya mendorong mahasiswanya membuat study group agar kami bisa saling membantu. Suasanya tersebut sangat mendukung pembelajaran.

Annisa juga pernah meraih mahasiswi berprestasi Fakultas Psikologi Universitas Yarsi 2022.mengajak mahasiswa Yarsi jangan takut, segera ikut IISMA.Annisa bertutur siap membagikan pengalaman dan ilmu selama diluar kepada teman-teman.

Selama diluar negeri ada satu cerita berkesan, pada acara club bernama Bridgesatstate untuk merayakan hari raya thanksgiving. Saat itu kami teman-teman IISMA pergi ke Frankenmuth, salah satu kota indah di Michigan banyak dihiasi pohon natal dan beragam acara.

Disana saya mendapatkan teman-teman baru dari berbagai macan negara. Kami saling bertukar cerita menganai hari raya di negara masing-masing. Lalu mencoba banyak makanan khas hari raya thanksgiving seperti pai dengan aneka rasa. Kami bergiliran mengungkapkan apa hal membuat kita berterimakasih dan saat pulang dihadiahi makanan dan cendera mata.

Jika Annisa punya cerita, Adinda Shavira Ayudia juga punya kisah sepak terjang di IISMA.

Awalnya semester 5 tahun 2021, saya ikut program student exchange bernama ICT (International Credit Transfer) di University of Malaya di Malaysia. Saat daftar program tersebut, saya sudah tahu IISMA namun mengurungkan niat mendaftar karena masih di situasi pandemi.

Jadi, setelah program ICT selesai, ternyata makin tertarik belajar di lingkup baru di negara berbeda dan mewujudkan cita-cita lama ingin bisa belajar di luar negeri, akhirnya mencoba ikut program IISMA.

Adinda menyatakan, tanpa berekspektasi terlalu tinggi karena animo pendaftar IISMA besar. Pada akhirnya alhamdulillah diterima di University of Granada, Spanyol.

Adinda Mahasiswi dari Fakultas Hukum Universitas Yarsi, dalam program IISMA di luar negeri ambil empat mata kuliah di luar prodi ilmu hukum, yaitu Sustainability in The Mediterranean, International Marketing, Spanish Grammar dan Spanish Writing and Speaking Skills.

Menurut pemilik IP 3,92 saat mendaftar IISMA,suasana belajar di University of Granada sangat diverse. Di sana berkesempatan belajar dengan Profesor-profesor ternama di Spanyol. “Saya juga berkesempatan belajar dengan teman-teman dari berbagai penjuru dunia,” cerita Adinda.

ditambahkannya, teman-teman itu ada dari Amerika, Jepang, Canada, China dan masih banyak negara lainnya.

Selama proses pembelajaran, metode diterapkan lebih banyak ke Group Discussion dan presentasi. Ini sangat menarik. karena setiap harinya jadi lebih bisa bertukar pikiran bersama teman dan professor. “Di sisi lain jadi lebih berani mengutarakan pendapat di depan banyak orang,” kata Adinda.

Adinda menambahkan, banyak sekali manfaat IISMA bagi mahasiswa. Salah satunya international exposure. Mahasiswa langsung berhadapan dengan proses pembelajaran secara internasional dan juga bisa mendapatkan relasi lebih luas. Selain itu, mahasiswa juga bisa mengembangkan minat mereka di sini karena mereka bisa belajar di luar prodi ambil di universitas asal.

Adinda menegaskan, selama belajar program IISMA banyak sekali ilmu tidak bisa pernah dapatkan sebelumnya di Indonesia. Mulai dari mata kuliah banyak insight baru dari Profesor dan teman-teman internasional. Selain itu lebih menghargai banyak hal karena datang dari kultur berbeda dan dihadapkan berbagai macam ras, suku dan budaya berbeda dengan saya. Selain itu relasi saya juga jadi lebih luas karena IISMA.

Bagi teman-teman di Yarsi, jangan pernah takut coba daftar IISMA,apapun menjadi sumber ketakutan kalian coba lawan sebisa mungkin. Kalau kata pepatah, usaha tidak pernah mengkhianati hasil. “Aku tunggu kalian jadi bagian keluarga IISMA,” tutup Adinda. (usman).