Kabar gembira bagi Gen Z, remaja siap nikah ,lanjut usia(Lansia) dan masyarakat ingin konsultasi kesehatan mental, kesehatan reproduksi dan seksual, kekerasan berbasis gender serta, keharmonisan keluarga, HIV/AIDS, hingga kesehatan balita dan kesehatan lansia (ketahanan keluarga). Universitas Yarsi lewat Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) siap membantu dan layanan diberikan gratis.
Kepala PPKS Yarsi, dr. Maya Trisiswati, MKM (dokter Maya) dari ruang kerjanya, Selasa 20 Mei 2025 menerangkan, PPKS,merupakan lembaga berbasis institusi memberikan edukasi, informasi, konseling dan layanan terkait ketahanan keluarga.
Keluarga dengan tingkat ketahanan tinggi jadi unit penting hasilkan sumber daya manusia berkualitas. PPKS Yarsi bantu masyarakat mengatasi persoalan kesehatan mental, utamanya melalui layanan konseling gratis dengan pilihan konselor sebaya atau profesional.
Menurut dokter Maya layanan ini sudah dimanfaatkan sekitar 12.000-an klien selama periode Maret-April 2025 Konseling dapat dilakukan langsung ataupun online dengan metode konseling paling nyaman untuk klien. PPKS Yarsi selalu menjamin kerahasiaan identitas dan seluruh proses konseling klien.
Selanjutnya,Hipnoterapi juga merupakan salah satu layanan PPKS Yarsi dalam meningkatkan kesehatan mental masyarakat. Layanan diberikan tenaga ahli ,juga dosen dan dokter dari Universitas Yarsi.
“tidak perlu diragukan lagi, para konselor telah melalui pembekalan dan pelatihan khusus di bidangnya,”ujar dosen Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi (FKUY)
Khusus kesehatan mental menjadi salah satu fokus lembaga PPKS Yarsi, karena trend masalah paling banyak terjadi pada Gen Z, termasuk dalam lingkup kesehatan remaja. “Jangan sampai mahasiswa punya masalah,tetapi tidak tau mencari pertolongan.” ingat dokter. Maya.
Lebih jauh, PPKS Yarsi tidak hanya berperan bidang kesehatan mental saja, tetapi aktif pada kesehatan reproduksi dan seksual mencakup semua aspek kehidupan manusia dari awal kehidupan hingga lansia, kekerasan berbasis gender, keharmonisan keluarga, HIV/AIDS, hingga kesehatan balita dan kesehatan lansia.
Kepedulian PPKS Yarsi terhadap semua unsur juga dapat dilihat dari hadirnya Pos SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) sebagai layanan aduan dan kekerasan di lingkungan kampus dengan memberikan pendampingan pada korban dan menjamin keberlanjutan studinya tanpa hambatan.
Dokter Maya mengatakan, kolaborasi juga dilakukan bersama BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) dalam mengelola program Siap Nikah yang membantu pasangan muda mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan finansial. “Tujuannya turunkan angka stunting dan kematian ibu, terangnya.
Kegiatan lannya, Satyagatra juga merupakan program BKKBN dikelola PPKS Yarsi. Targetnya Lansia dan kelompok rentan. Tidak kalah penting, juga berperan aktif membina sekolah lansia di wilayah Jakarta Utara, Timur, Pusat, dan Selatan. Selain itu, edukasi tentang kesehatan mental dan kesehatan reproduksi juga diberikan kepada warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Selain itu , PPKS Yarsi juga melakukan program kerja tahunan dan kegiatan pengabdian masyarakat
menjangkau masyarakat hingga ke daerah terbatas.Kegiatan ini dapat dukungan dari Universitas Yarsi melalui hibah dana tahunan, yang juga mendukung berbagai penelitian dilakukan PPKS Yarsi seperti disclosure anak dengan HIV dan self-discrimination atau stigmatisasi pada perempuan dengan HIV.
PPKS Yarsi juga mengemas bahan edukasi dalam bentuk output yang menarik dan menyenangkan berupa komik, poster, buku saku dan modul.
Dari semua dilakukan,Alhamdulilah PPKS Yarsi telah mendapatkan ragam penghargaan, baik dari Universitas Yarsi maupun lembaga nasional dan internasional.Seperti BKKBN dan ILO (Internationa Labor Organization).
PPKS Yarsi,melalui kerja sama dengan ILO, rutin memberikan edukasi kepada tenaga kerja terkait kondisi orang dengan HIV yang tetap layak kerja (fit to work) dan mampu berprestasi seperti individu lainnya.
Tentunya, mahasiswa Universitas Yarsi juga turut berperan aktif mewujudkan visi-misi PPKS Yarsi melalui inovasi dan kontribusi lintas fakultas.
Mahasiswa dari Fakultas Psikologi terlibat sebagai konselor sebaya dan diwajibkan melaksanakan kegiatan edukatif mulai dari perencanaan, penyusunan TOR (Term of Reference), koordinasi dengan sekolah, pelaksanaan materi, hingga evaluasi melalui pre-test dan post-test.
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi terlibat dalam pengembangan dan pengambilan video edukasi, serta pembuatan aplikasi konseling yang akan diluncurkan pada tahun mendatang. Mahasiswa Fakultas Kedokteran juga turut berpartisipasi dalam kegiatan sunat untuk mualaf, serta BEM Universitas Yarsi ikut ambil peran dalam kegiatan edukasi dan bonding bersama anak dengan HIV.
“Jadi apabila masyarakat ingin konsultasi ketahanan keluarga Gratis, PPKS Yarsi siap bantu ,Call Center 0811803875,” tutup dokter Maya (Mahasiswa FK Medical Journalism, Amira Salma Salsabila)