Menjadi Orang Beriman, Perlu Bukti.

Menjadi orang beriman dalam kehidupan manusia membutuhkan pembuktian. Jadi jika ada orang mengatakan beriman cukup dalam hati dan jiwa, harusnya tak seperti itu.Lengkapnya Iman itu diyakini dalam hati, ikrar pada lisan dan mengaplikasikannya dalam bentuk aktivitas kita.

Jika ada panggilan sholat, puasa, tutup aurat  dan sampai terkecil shalawat yang dipanggil hanya orang beriman. Maknanya kalau benar-benar jadi orang beriman buktikan keimananmu dengan puasa, sholat, tutup aurat dan shalawat. “Janganlah kita masuk kedalam kaum ingkar, tapi jadilah kaum beriman,” nasehat Ustad Firman Arifandi, dalam Kajian Online Agama Islam Universitas Yarsi,Rumah Sakit Yarsi dan Rumah Sakit Gigi Mulut Yarsi kemarin.

Ustad Firman dalam kajian online awal tahun 2022 mengangkat tema Hakikat Beriman Kepada Para Nabi dan Para Rasul. Sedangkan fokus pembicaraan  mengapa beriman kepada rasul, hakikat nabi dan rasul dan kiat beriman kepada rasul. “Menjadi orang beriman, perlu bukti,” terang Firman

Selanjutnya dikatakan Ustad Firman, wujud iman kepada para rasul yaitu mengimani nama-nama disebutkan dan tak disebutkan, beriman terhadap mu’jizat para rasul dan mengikuti ajaran nabi Muhammad SAW.

Sesungguhnya orang-orang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan bermaksud membeda-bedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-rasul-Nya , dengan mengatakan kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian yang lain. Serta bermaksud mengambil jalan tengah(iman atau Kafir) sesuai Alquran , surat An-nisa ayat 150.

Hakikat para nabi menurut Ustad Firman berdasarkan Imam Nawawi AlBatani dalam Syarah Tijan daruri ‘alaa risalati tauhid lil bajuri, nabi dan rasul adalah manusia , laki-laki, dipilih Allah SWT untuk menerima wahyu. Apabila tidak iringi kewajiban menyampaikannya atau membawa satu misi tertentu, maka dia disebut sebagai nabi saja. Namun bila diikuti  dengan kewajiban menyampaikannya atau membawa  satu misi(ar-risalah) tertentu maka dia disebut juga dengan rasul. “Jadi setiap rasul juga  nabi, tetapi tidak semua nabi menjadi rasul,” terang Ustad Firman.

Banyak pengetahuan diberikannya kepada para peserta oleh Ustad Firman. Acara ini sangat menarik,diikuti banyak peserta bertanya dan ada quis. Bagi peserta bisa menjawab pertanyaan diberi hadiah buku bacaan karya Ustad Firman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *