Dosen Fakultas Psikologi UniversitasYarsi, Dilfa Juniar,S.Psi., M.Psi,Psikolog (Ibu Dilfa) menyatakan, perempuan diserang virus menyebabkan kekebalan tubuh terganggu dan muncul infeksi (Human Immunodeficiency virus Acquired Immunodeficiency Syndrom (HIV AIDS) bisa lebih baik dan hidup sehat.
Selain itu,Perempuan diserang HIV AIDS bisa produktif, dan bahagia seperti perempuan lainnya. “HIV AIDS bukan akhir dari segalanya,” terang Ibu Dilfa saat Universitas Yarsi menggelar pengabdian masyarakat se Jabotabek , 23 Juni 2025.
Ditambahkannya, perempuan dengan HIV AIDS (PDHA) asal melakukan pengobatan rutin, adanya dukungan sosial, dan penerimaan diri yang kuat, PDHA bisa bangkit, berdaya, dan tetap punya masa depan terbaik.
Menurut Dosen Psikologi Yarsi , ada tiga jurus dilakukan PDHA bisa lebih baik. Jurus pertama menerima diri(berdamai) dengan kondisi dan tidak menyalahkan diri sendiri. Kedua, menguatkan diri (cari dukungan) dari orang-orang terdekat, kelompok sebaya, dan tenaga kesehatan. Ketiga, melangkah maju (mulai dengan hal kecil), seperti menjaga kesehatan, merawat anak, atau mengikuti kegiatan produktif disukai. ” Jurus-jurus kecil tapi konsisten bisa membangun ketangguhan luar biasa,” serunya..
Ibu Dilfa menambahkan, PDHA yang lebih baik bukan berarti sempurna atau tanpa masalah. Tapi mampu menerima kondisinya dengan lapang dada, tetap menjaga kesehatan dan patuh minum obat dan tidak lagi menyalahkan diri sendiri atau menyembunyikan diri karena stigma.
Kemudian bisa kembali berperan dalam keluarga atau masyarakat, sesuai kapasitasnya serta punya harapan dan semangat untuk terus hidup
Lebih jauh Kandidat Doktor dari Vrije Universiteit Amsterdam mengatakan, merangkul disebut sebagai upaya menjadikan PDHA lebih baik.Pertama-tama dirangkul adalah diri sendiri (menerima, memaafkan, dan menyayangi diri apa adanya). Lalu, merangkul orang lain(keluarga, sesama PDHA, dan komunitas mendukung).
Sementara itu, masyarakat, tenaga kesehatan, dan keluarga juga perlu merangkul PDHA(dengan kasih sayang). ”Bukan penilaian; dengan empati dan bukan prasangka,” tegas ibu bergelar Psikolog.
HIV adalah penyakit medis, bukan hukuman atau kutukan. Banyak perempuan tertular bukan karena kesalahan mereka. ”Tapi karena ketidaktahuan atau situasi yang tidak bisa mereka kontrol,” ungkap Ibu dosen berhijab.
Kepada PDHA,Kamu tidak sendirian. Nilai dirimu tidak hilang hanya karena status HIV. PDHA tetap bisa menjadi ibu yang baik, perempuan tangguh, dan manusia bermakna. ”Jangan biarkan stigma membungkam harapanmu. ” PDHA, kamu layak dicintai, dihargai, dan diperjuangkan (terutama oleh dirimu sendiri),” pesan Ibu Dilfa
Kepada masyarakat berhentilah menghakimi PDHA. ”Dengarkan cerita mereka, bukan gosip serta beri ruang mereka tumbuh, bukan dikucilkan,”pintanya
Kepada pemerintah: pastikan akses layanan kesehatan, edukasi, dan kegiatan pemberdayaan benar-benar menjangkau PDHA. Jangan hanya bicara soal angka, tapi lihat manusia di balik diagnosis. PDHA tidak butuh dikasihani. ”Mereka butuh dihormati dan diberi kesempatan,” tutup Ibu Dilfa.
Dalam pengabdian masyarakat ini selain Ibu Dilfa memberikan jurus dan edukasi , turut pula dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Yarsi, Ely Nurhayati, S.Pd,M.Si memberikan aneka langkah ,edukasi dan latihan bagaimana PDHA bisa produktif, manajemen waktu, melakukan menggunakan Eisenhower matrix / matriks prioritas dan applikasi podomoro.
Tidak ketinggalan dalam pengabdian masyarakat turut pula Kepala Yarsi HIV AIDS Care, sekaligus ketua penyelenggara pengabdian masyarakat , dr Maya Trisiswati, MKM (dokter Maya ) juga memberikan jurus, edukasi dan pelatihan pada PDHA, agar pemahaman HIV AIDS yang dimiliki benar, sehingga PDHA tidak alami depresi dan dapat mencegah terjadinya diskriminasi internal melalui penerimaan diri hidup bersama HIV.
Dokter Maya mengungkapkan, pengabdian masyarakat lewat pemberian jurus dan edukasi,semua ini sebagai hilirisasi dari penelitian tahun 2024, berjudul Hubungan Depresi dengan Stigma dan Diskriminasi Diri Sendiri pada Perempuan dengan HIV AIDS (PDHA) di Jabodetabek,
”Kali ini, pengabdian masyarakat dilaksanakan 2 hari ,Yarsi HIV AIDS Care merangkul LSM YAKKIN, mendampingi PDHA,” pungkas dokter Maya (Usman)