PPKM Semakin Longgar, Rumah Sakit Diminta Siapkan 3 Strategi Ini

Dikutip dari TEMPO.CO, Jakarta – Koordinator Pengelolaan Rujukan dan Pemantauan Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan, Youth Savitri, menjelaskan, saat ini kasus Covid-19 di Indonesia sudah mengalami penurunan. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga semakin dilonggarkan, yang membuat beberapa aktivitas masyarakat bisa dilakukan dengan protokol kesehatan.

Youth menerangkan bahwa seluruh pelayanan kesehatan harus tetap waspada dengan kemungkinan adanya gelombang ketiga pandemi Covid-19. “Kita belum tahu apakah akan ada gelombang ketiga, karena negara lain sudah masuk gelombang ketiga. Jadi harus tetap bersiap,” ujar dia dalam Webinar Talk yang digelar Rumah Sakit YARSI, Kamis, 7 Oktober 2021.

Saat ini, Kementerian Kesehatan mencatat ada sekitar 1.011 rumah sakit yang menjadi rujukan untuk pasien Covid-19 di Indonesia dari total keseluruhan 3.102 rumah sakit. Sedangkan total tempat tidur secara keseluruhan sebanyak 302.357 unit, dan khusus untuk Covid-19 ada 102.953.

Youth mengingatkan beberapa strategi yang diperlukan di rumah sakit ke depan, baik untuk menghadapi kemungkinan adanya gelombang baru ataupun beradaptasi dengan kondisi normal baru. Beberapa di antaranya terkait dengan triase atau pemisahan pasien Covid-19 dan implementasi telemedicine.

“Layanan telekonsultasi untuk semua pasien positif Covid-19 yang untuk screening awal bergejala sedang dan berat,” tutur Youth, sambil menambahkan bahwa perbaikan regulasi diperlukan agar pembiayaan telekonsultasi dan paket obat bisa ditanggung Kementerian Kesehatan.

Selain itu, strategi lainnya adalah penambahan kapasitas isolasi terpusat, ini khususnya untuk pasien yang sudah rawat jalan, juga mengupayakan fasilitas isolasi terpusat bagi sumber daya manusia terpusat. “Serta pemenuhan oksigen, update data kebutuhan dan ketersediaan oksigen secara online, dan meningkatkan penggunaan oxygen concentrator,” katanya lagi.

Selain tiga persiapan strategi di atas, Youth juga meminta agar rumah sakit menyesuaikan dengan kebiasaan atau normal baru dalam pelayanannya. “Tentu untuk mengantisipasi penularan Covid-19 baik kepada petugas, pasien atau pun lingkungan,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *