Ikhlas dan sabar salah satu amalan penting dalam Islam. Dengan kesabaran dan keihklasan maka Allah akan memberikan kita ujian dalam kehidupan, bukan semata hanya menguji tetapi Allah juga akan memberikan buah manis dari kesabaran dan keikhlasan hamba-Nya tersebut.
Fenomena wabah covid ini merupakan salah satu ujian Allah berikan kepada hamba-Nya. Tidak satupun negara di dunia ini yang tidak merasakan wabah ini.
Wabah ini sesuai firmanAllah dalam surah At-Thagabun ayat 11 yaitu artinya Tidak ada sesuatu musibah menimpa (seseorang), kecuali izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah maha mengetahui segala sesuatu
Demikian tausiah virtual Mahasiswi Prodi Profesi FKG Universitas Yarsi, Astri Ramadhanty atau Astri panggilan akrabnya , Selasa,(12/10) di hadapan para dosen dan mahasiswa
Lebih lanjut Astri menerangkan, ayat diatas menyatakan wabah covid ini merupakan suatu ujian bagi hambanya untuk selalu setia bertakwa kepada Allah SWT.
“Menghadapi wabah juga diperlukan sikap berprasangka baik, supaya dibalik wabah ini kita bisa mendapat hikmah serta rahmat,” jelas Astri.
Selanjutnya Astri menambahkan, Wabah serupa Covid-19 ini pun sudah terjadi sejak zaman Nabi Muhammad. Saat itu wabah tersebut dinamakan wabah tha’un atau tha’un Amwas.
Metode karantina dilakukan pada zaman tersebut pun mempunyai kemiripan pada saat ini. Rasul memberikan sabda “Jika kamu mendengar suatu wabah disuatu daerah maka janganlah kamu mendatanginya, dan jika wabah itu menimpa daerahmu maka janganlah kamu keluar darinya.
Ini serupa kebijakan pemerintah kita membatasi mobilitas masyarakan untuk berpergian keluar dari daerah maupun luar negaranya. Kemudian ikhtiar kita dalam menghadapi pandemi ini dengan cara kepatuhan tiap individu dalam mengaplikasikan protokol 5M dalam kegiatan sehari-hari. “Semua ini bagian dari ikhtiar ikhlas dan sabar dari Hamba Allah,” tutur Astri
Tausiah ini merupakan bagian pembelajaran Ruhul Islam bagi para mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi ,Universitas Yarsi.
Selain Astri, tampil pula Widia F mengangkat masalah kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut menurut perspektif Islam
Widia mengatakan,prevalensi penyakit terkait dengan personal hygiene (pemeliharaan kebersihan perorangan), terutama pada oral hygiene (kesehatan gigi) masih cukup tinggi.
Dalam hal ini salah satu keutamaan seorang muslim,menjaga kebersihan dan kesehatannya, baik dalam segi fisik dan rohaninya. Kesehatan merupakan faktor utama manusia dapat beraktifitas dengan baik, seperti dalam kinerja baik dibutuhkan kesehatan dari pekerja tersebut, begitupun dengan ibadah.
Dalam materi ini Widia menekankan pentingnya memperhatikan kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.
Kurangnya pemeliharaan kesehatan gigi dapat memicu sakit gigi. Dimana jika sakit gigi muncul maka dapat memicu penyakit lainnya.
Anjuran menjaga kebersihan gigi dan mulutpun sudah diajarkan sejak zaman Rasul. Rasul mengajarkan kita membersihkan gigi dengan kayu siwak yang pemakaiannya dilakukan setiap sebelum sholat fardhu.
Dalam menghadap Allah dianjurkan bersih dari berbagai hadast. “Membersihkan gigi salah satu ikhtiar membersihkan diri, beribadah dengan harapan mencapai ibadah maksimal,” tutup Widia
Penulis : M Dimas