Universitas Yarsi siap mendukung generasi muda lewat masjid kampus dalam membekali mahasiswa dengan modal spiritual berupa nilai-nilai tauhid, inspirasi dan motivasi untuk menolong sesama, sekaligus modal sosial dalam bentuk calon pemimpin bangsa yang berakhlak mulia.
Masjid menjadi lembaga penjaga dan penegak nilai moralitas umat di kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Berawal dari masjid, Al-Qur’an dan Sunnah diamalkan, ruh jihad dikumandangkan, amar ma’ruf nahi munkar diserukan, keadilan ditegakkan serta kebenaran dan kemerdekaan dipertahankan.
Kemudian dari masjid jugalah masyarakat madani berkembang hingga mewujud menjadi negeri sejahtera lahir dan batin.
Semua itu dinyatakan, Ketua Pelaksana Panitia Kongres Nasional III Asosiasi Masjid Kampus Indonesia, Prof. Dr. Muchlas Suseno, M.Pd saat rapat Persiapan Pra Kongres di Universitas Yarsi siang kemarin.
Dalam rapat di Universitas Yarsi banyak penalaran disampaikan Prof Muchlas diantaranya masjid kampus dapat mengambil peran penting terhadap masalah dihadapi negeri ini dan mengedepankan perannya sebagai melting pot yaitu, keberagaman berbagai kelompok masyarakat terutama umat Islam dapat diterima.
Menurut Guru Besar Universitas Negeri Jakarta ini, peran melting pot potensial dijalankan karena masjid-masjid di kampus pada umumnya tidak terafiliasi langsung atau terafiliasi secara ketat dengan kelompok-kelompok umat Islam.
Kemudian dalam perjalanannya jemaah masjid-masjid kampus cenderung lebih heterogen dan kosmopolit. Peran selaku melting pot akan berjalan berkelanjutan jika masjid kampus terjun dalam sebuah gerakan bersama utamanya untuk mengatasi masalah-masalah kebangsaan di atas, baik lewat dakwah sosial, pendidikan, ekonomi dan sains-teknologi.
Refleksi lainnya, menyikapi kondisi keterpurukan ekonomi bangsa, Prof Muchlas mengatakan, masjid kampus pun dapat berperan. Tujuannya agar dapat keluar dari middle income trap, sekaligus mengentaskan jumlah penduduk miskin yang masih signifikan di atas, produktivitas bangsa ini khususnya generasi muda perlu didongkrak.
Tidak itu saja, generasi muda di satu sisi perlu dimotivasi dan diinspirasi agar berani meretas jalan kewirausahaan, terjun menjadi pencipta dan bukan sekadar pengisi lapangan kerja.
Terkait rencana Kongres III AMKI pada 11-13 Maret 2023, Prof Muchlas menerangkan, Kongres III Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) mengambil tema Revitalisasi Masjid Kampus untuk Merekat Kesatuan Bangsa dan Membangun Generasi Unggul Menuju Indonesia Emas 2045, waktunya 9-11 Maret 2023 tempatnya di Universitas Yarsi.
Rencana dan Kongres III AMKI akan dibuka diisi keynote speech Wakil Presiden RI Prof. Dr. K. H. Ma’ruf Amin.
Sebelum kongres dilakukan, pra kongres 17 Desember 2022 diisi Grand Launching Buku Seni Berbisnis Jusuf Kalla dan diskusi pematerinya dari pemerintah, perguruan tinggi dan pengusaha (cerita sukses).
“Terima kasih kepada keluarga besar Universitas Yarsi banyak mendukung nyata kongres III AMKI dari persiapan hingga pelaksanaannya nanti,” tutup Prof Muchlas.
Sementara Rektor Universitas Yarsi, Prof. Dr. Fasil Jalal, Ph.D sebagai tuan rumah rapat mengatakan, masjid menjadi bagian sarana di kampus memenuhi akhlaq, karakter juga membahas isu-isu muamalah serta menjadikan tempat dimana intelektual berdiskusi membahas perkembangan ilmu tetapi didasarkan oleh Alquran dan Hadist.
“Akhlaq, ibadah, muamalah dan pengetahuan jadi wacana perkembangan science berdasarkan Alquran Hadist dari masjid kampus,” ulang Prof Fasli.
Menurut Rektor Univeristas Yarsi, keberadaan masjid kampus selama ini hanya melakukan ritual saja dan terbatas pada jam kuliah. Hendak masjid kampus juga bisa diakseskan juga pada masyarakat. Sehinggga diluar jam kuliah tetap masih hidup, masjid harus divariasikan.
Masjid kampus idealnya punya struktur manajemen rapi, ada program dakwah dan, muamalahnya serta isu-isu keilmuan harus dibahas di masjid-masjid kampus.
Ditambahkan Prof Fasli, masjid itu tak harus menyatukan, tetapi harus berbagi model pengelolaan masjid dan fungsi masjid.
Program masjid harus didiskusikan, tiap-tiap masjid kampus silahkan saja dengan keunikannya, tapi harap kita terjadi pertukaran pengalaman dan mudah-mudahan ada model-model best practice seperti Masjid Kampus Salman ITB sehingga nanti lahir Masjid Salman-Masjid Salman lainnya di didaerah.
Universitas Yarsi siap mendukung generasi muda lewat masjid kampus dalam membekali mahasiswa dengan modal spiritual berupa nilai-nilai tauhid, inspirasi dan motivasi untuk menolong sesama, sekaligus modal sosial dalam bentuk calon pemimpin bangsa yang berakhlak mulia.
Rapat di Universitas Yarsi selain Ketua Pengurus Yayasan Yarsi, Prof. dr. Jurnalis Uddin, PAK, Rektor Universitas Yarsi, Prof. Dr. Fasli Jalal, Ph.D, Wakil Rektor V Yarsi Dr. dr. Endy Muhammad Astiwara, MA., Ketua Pendidikan YPI Al-Azhar, Dr. H. Ahmad Husin Lubis hadir pula beberapa pimpinan perguruan tinggi seperti Rektor Universitas Al-Azhar, Rektor Universitas Mercu Buana, Ketua Sekolah Tinggi Kesehatan Abdi Nusantara. (usman).