Puskesmas Kramat Jati Gandeng Universitas YARSI Gelar Pelatihan Kader Jumantik

Jakarta, 22 Agustus 2025 – Puskesmas Kramat Jati menggandeng Universitas YARSI melalui Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Kedokteran dalam menyelenggarakan Program Penguatan Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD). Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, 19–22 Agustus 2025, di puskesmas kecamatan maupun kelurahan di wilayah Kramat Jati.

Wilayah Kramat Jati dengan jumlah penduduk 320.223 jiwa pada tahun 2025 tercatat mengalami 430 kasus DBD pada tahun 2024. Angka tersebut menunjukkan perlunya intervensi yang lebih kuat melalui peningkatan kapasitas kader jumantik sebagai ujung tombak pencegahan di masyarakat.

Narasumber dr Dini Widianti MKK., SpKKLP sedang menyampaikan materi
Narasumber dr Yusnita, MKes., SpKKLP foto bersama peserta pelatihan

Sebanyak 140 kader jumantik dari tujuh kelurahan – Dukuh, Cililitan, Cawang, Batu Ampar, Balekambang, Kampung Tengah, dan Kramat Jati – mengikuti pelatihan. Setiap sesi diikuti sekitar 40 kader sesuai jadwal yang ditetapkan.

Pelatihan menghadirkan tim dosen IKM Universitas YARSI sebagai narasumber, yaitu Dr. Kholis Ernawati, S.Si., MKes., dr. Dini Widianti, MKK., SpKKLP., dan dr. Yusnita, M.Kes., SpKKLP.. Materi yang disampaikan mencakup situasi terkini kasus DBD, gejala klinis, pola musiman, faktor risiko lingkungan, teknik inspeksi jentik, hingga strategi edukasi masyarakat.

Narasumber Dr. Kholis Ernawati, MKes sedang menyampaikan materi

Melalui pelatihan ini, kader dibekali pemahaman mengenai indikator sederhana kewaspadaan dini seperti Angka Bebas Jentik (ABJ), House Index (HI), dan Container Index (CI). Mereka juga dilatih untuk mengidentifikasi titik-titik rawan jentik yang sering terlewat, seperti dispenser air, talang rumah, pot tanaman, hingga barang bekas di pekarangan. Selain itu, pelatihan menekankan strategi komunikasi persuasif agar kader mampu melakukan advokasi kesehatan secara humanis dan berbasis data lokal. Dengan keterampilan tersebut, kader diharapkan tidak hanya berperan sebagai pemantau jentik, tetapi juga sebagai edukator, penggerak aksi cepat, sekaligus penghubung antara masyarakat, puskesmas, dan pemerintah daerah.

Pada sesi terakhir, 22 Agustus 2025, pelatihan difokuskan bagi kader jumantik dari Kelurahan Cawang, khususnya wilayah RW 14 yang pada tahun ini ditunjuk sebagai daerah percontohan “Kampung Bebas Jentik” 2025. Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh ketua RW beserta seluruh ketua RT di wilayah RW 14. Sesi khusus ini diharapkan dapat memperkuat kesiapan kader dan pimpinan wilayah dalam menghadapi program penunjukan Kampung Bebas Jentik. Selain materi utama, diadakan pula diskusi interaktif untuk membuka wawasan, bertukar pengalaman, dan menumbuhkan ide-ide inovatif yang dapat diadopsi oleh Kelurahan Cawang dalam mewujudkan lingkungan sehat bebas jentik.

Kegiatan ini diharapkan memperkuat kewaspadaan dini DBD berbasis masyarakat serta menekan angka kasus di wilayah Kramat Jati. Sinergi antara Puskesmas, Universitas YARSI, dan para kader jumantik diharapkan menjadi model kolaborasi strategis dalam pengendalian penyakit menular berbasis komunitas.