Banyak Dokter Gigi Enggan Lakukan Perawatan Saluran Akar, FKG Yarsi Gelar Workshop

Hingga kini masih banyak dokter gigi enggan melakukan perawatan saluran akar dengan alasan rumit dan lama. Padahal kini sudah ada alatnya  jika menggunakan alat  dapat mempermudah pekerjaan dan mempersingkat waktu perawatan.

Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Yarsi, drg.Anita Rosa,Sp.KG (drg Ocha) menyampaikan hal itu saat pembicara Workshop Upscale Your Endo Skill with Endo Rotary System, di Universitas Yarsi tadi pagi

Drg Ocha tampil sebagai pembicara tunggal workshop digelar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Yarsi(FKGUY),dihadiri para sejawat dokter gigi dari Rumah sakit Gigi Mulut (RSGM) Yarsi dan mahasiswa koass jumlahnya melebihi target

Workshop merupakan diskusi berkelanjutan seri 10, Drg Ocha banyak memberikan ilmu, pengalaman dan pencerahan kepada para peserta. Misalnya  untuk menunjang prosedur perawatan saluran akar  diperlukan kelengkapan alat yang mudah digunakan namun menunjang keberhasilan perawatan.

Kemudian penggunaan instrumen endodoktik thermomechanical dengan endo motor dapat memberikan banyak kemudahan, menghemat waktu dan tenaga dan lebih mencegah terjadinya kesalahan  saat preparasi.

Selanjutnya, ⁠setiap penggunaan instrumen endodontik harus selalu diirigasi dan di cek patency dengan file kecil no 10 atau 15 sehingga panjang kerja tidak berkurang

Menurut Alumnus Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia instrument endodoktik  merupakan alat untuk preparasi saluran akar. Sedangkan instrumen endodoktik  thermomechanical yakni instrumen untuk perawatan endodontik dibuat dengan perlakuan termal mekanik khusus untuk mendapatkan sifat mekanis lebih unggul

Drg Ocha  menambahkan,workshop bertujuan meningkatkan kemampuan dan berikan solusi para dokter gigi agar bisa melakukan perawatan saluran akar  menggunakan instruments endodontik lebih modern dengan menggunakan  endo motor. “Endo moter itu alat untuk perawatan saluran akar yang digerakan mesin  jadi mempercepat kerja dokter,” terang Alumnus Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.

Alhamdulillah peserta antusias mencoba alat endodontik lebih modern dan mayoritas bisa menyelesaikan pekerjaan hands on hingga selesai

Ibu dokter gigi berhijab ini menyatakan, workshop ini tidak berhenti disini, Insyaa Allah akan ada lagi pembelajaran lanjutan untuk meningkatkan keterampilan dalam prosedur perawatan berbeda. Serta peserta tidak hanya dokter gigi tapi juga mahasiswa koas dan sarjana kedokteran gigi . “Semoga tidak ada lagi rekan sejawat enggan lakukan perawatan saluran akar,” harapnya. (usman)