BRIN dan DPR-RI Gelar Penulisan Ilmiah Populer, Dosen Yarsi Beri Kiat

Meski sudah sering belajar penulisan ilmiah popular, bagi Universitas Yarsi yang namanya belajar tidak ada matinya, termasuk penulisan ilmiah popular.

Ilmiah popular merupakan perpaduan sains ditambah storytelling. Tujuannya edukasi publik lewat bahasa mudah dipahami. Sedangkan tantangannya menyederhanakan tanpa menyimpang. Sementara nilainya mendekatkan ilmu dengan kehidupan nyata dan nilai kemanusiaan.

Pernyataan itu disampaikan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, Dr.Kholis Ernawati, S.Si, S.Ag., MKes (doktor Kholis) saat jadi pembicara edukasi Penulisan Ilmiah Populer BRIN dan DPRI-RI di Universitas Yarsi, Selasa, 29 Juli 2025

Selanjutnya,menulis ilmiah popular ada kiatnya, seperti gunakan analogi dan metafora, Maksudnya saat menyampaikan hal rumit atau tragis harus menyentuh dengan perbandingan imajinatif atau simbolik. Lalu  gunakan bahasa aktif dan naratif , saat penulis menjadi pelaku dalam cerita, menggunakan alur personal dan menggugah.

Kemudian membuat judul ada kiatnya, harus memancing rasa ingin tahu,artinya harus mengandung unsur emosional dan reflektif. Jika itu cerita personal,dan studi kasus, penyampaiannya harus melalui

pengalaman pribadi yang otentik dan kontekstual. Untuk  infografis dan ilustrasi, tulisannya disertai atau merujuk pada visualisasi (foto, tempat dan media rujukan daring).

Menurut Doktor Kholis, ilmiah popular berbeda dengan ilmiah akademik. Gaya Bahasa ilmiah populer harus ringan, naratif dan komunikatif, sedangkan ilmiah akademik gaya Bahasa formal, teknis dan padat.

Audien pada ilmiah popular, masyarakat umum dari berbagai latarbelakang sedangkan ilmiah akademik ,peneliti, akademisi dan mahasiswa pascasarjana. Struktur tulisan bebas ( bisa naratif, cerita, studia sus dan analogi) untuk ilmiah popular. IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion) untuk ilmiah akademik.

Tujuan Penulisan ilmiah popular edukasi public, meningkatkan meningkatkan literasi dan mendorong perubahan sikap berbasis sains. Ilmiah akademik tujuannya menambah ilmu pengetahuan, kontribusi ke khasanah akademik. Penyajian data ilmiah popular disampaikan ringkas, bisa lewat cerita, visualisasi yang menarik . sedangkan ilmiah akademik, statistic rinci, tabel, grfik formal

Alumnus Doktor Universitas Indonesia menambahkan, pada ilmiah populer referensi atau sumber dicantumkan, tetapi bisa berbentuk hyperlink kutipan media, dan lain lain. Tapi ilmiah akademik sangat ketat harus cantumkan sumber-sumber ilmiah jelas.

Terkait media publikasi untuk ilmiah popular cukup di koran, majalah,blog, media sosial ,video edukatif dan  podcast . “ Sedangkan  ilmiah akademik harus jurnal ilmiah, prosiding, laporan penelitian resmi,” terang Ibu Doktor berhijab.

Doktor Kholis dalam acara ini banyak menyampaikan pengetahuan penting, satu diantaranya mengembangkan kemampuan menulis  menarik dan berdampak

Pranata Hubungan Masyarakat Biro Komunikasi Publik Badan Riset dan Inovasi Nasional,Muhammad Fadly Suhendra, S.Ikom M.IP (Mas Fadly) juga tampil sebagai pembicara mengatakan, penulisan ilmiah merupakan  peyajian dan mendiseminasikan hasil riset berupa penelitian, pengembangan dan pengkajian sistematis , logis dan objektif . Selain itu memperkenalkan temuan baru, mengembangkan teori atau memberikan kontribusi pada ilmu pengetahuan ( teoritis atau praktis). “Tulisan itu punya tujuan edukatif, inspiratif  dan rekreatif,” tutur  Mas Fadly.

Berbicara lebih luas penulisan, Alumnus Magister Universitas Indonesia menerangkan.penulisan itu banyak ragam. Seperti journastic writing berupa berita, feature, artikel, esai dan opini. Untuk public relations writing berupa press release, company profile, pidato, proposal , newsletter dan advertorial.

Sedangkan copywriting berupa iklan pengumuman, audisi dan lain sebagainya.  Untuk entertainment bentuknya script talkshow dan scenario. Pada book writing memuat buku nonfiksi dan fiksi, fiksi ilmiah, buku masakan, bacaan, pelajaran,,petunjuk dan pengembangan diri , traveling book, reference.Lalu sastra berupa puisi,pantun,novel, cerpen, drama, syair. Sementara academic writing berupa skripsi, tesis, desertasi, jurnal, policy brief dan paper.

Seperti doktor Kholis, Mas Fadly juga banyak menyampaikan pengetahuan penting, diantaranya.harus ditulis dan dipublikasikan nilai kebenaran, nilai kebaikan dan nilai keindahan serta pembaca sasaran dan nilai komersial.

Tidak ketinggalan swasunting (self-editing) menyempurnakan tulisan dan kelemahan.berupa perbaiki struktur kalimat dan tata Bahasa, membaca ulang draf seara cermat, meningkatkan kejelasan alur tulisan. “jangan malu minta bantuan orang lain yang kompeten untuk membaca,me-review dan berikan catatan,” pesan Mas Fadly.

Wakil Ketua Komisi X DPR-RI , Himmatul Aliyah, S.Sos, M.Si .(Ibu Himmatul) juga jadi pembicara mengatakan kompetensi menulis akan meningkatkan intensitas membaca dan ketika menulis akan membaca banyak referensi.

Menurut Ibu Himmatul kini ada beberapa referensi manual dan digital. Khusus digital ada beberapa sumber referensi digital (open accessed) menyediakan jutaan referensi dan bisa diakses gratis.

Lebih lanjut, gawe di Universitas Yarsi ini memberikan petunjuk menulis ilmiah dan diharapkan akan meningkatkan peserta dan mahasiswa Yarsi gemar menulis dan membaca.,sehingga  banyak lahir budaya riset, menulis dan membaca . “ Program acara di Yarsi sangat bagus, peserta diberikan petunjuk menulis ilmiah,” seru Wakil Rakyat

“Kedepannya perhelatan di Yarsi ini pembahasannya lebih rinci lagi dan harus ada prakteknya menulis secara ilmiah,” pinta Ibu Himmatul (Usman)