Saya mengunjungi Gunung Tianmen Tiongkok yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang ikonik, seperti Heaven’s Gate (Gerbang Surga), jembatan kaca (Skywalk), dan cable car terpanjang di dunia.
Di belakang saya di foto ini adalah lubang di gunung yg konon terbentuk karena gempa ribuan tahun yang lalu, dan ini lah yang disebut “gerbang surga”, entah kenapa tapi yang jelas kini jadi obyek wisata dan juga berbagai jenis olahraga ekstrim. Dari bawah maka kita naik cable car ke pelataran tempat saya berdiri ini, dan dari sini akan naik eskalator 7 kali menembus gunung untuk sampai ke “gerbang surga” itu, lalu naik eskalator 5 kali lagi untuk sampai ke puncak gunungnya dan berjalan di jalan kaca pinggir tebing.
Tinggi gunung Tiamen adalah sekitar 1500 meter dari permukaan laut (mdpl) jadi kita belum perlu khawatir tentang “high altitude sickness” atau sindrom gunung tinggi. Keadaan ini baru perlu diantisipasi kalau kita mendaki gunung 3000 mdpl atau lebih, dan pada dasarnya karena rendahnya oksigen dan rendah tekanan udara.
Ada dua jenis keluhannya, yang akut dan kronik. Yang akut terbagi tiga, yaitu “acute altitude sickness” yang bersifat umum, “high altitude pulmonary edema” dengan pembengkakan di paru serta “high altitude cerebral edema” dengan gangguan di otak dan sistem syaraf.
Sementara itu yang kronik disebut juga sebagai Monge disease adalah jarang terjadi, dan ini adalah pada mereka yang memang tinggal di ketinggian, apalagi di atas 4000 mdpl. Ada tiga jenis yang gangguan kronik atau menahun ini, yaitu “high altitude polycythemia” dengan gangguan di sel darah, “high altitude blood pressure changes” yaitu gangguan tekanan darah dan “high altitude heart disease” dengan gangguan di jantung.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Dari Gunung Tiamen Provinsi Hunan Tiongkok


