International Short Course Fakultas Psikologi YARSI Menghadirkan Narasumber dari 4 Negara

Puji syukur kepada Allah Tuhan yang Maha Esa, Health Psychology International Short Course yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas YARSI pada akhir Februari hingga awal Maret 2024 telah terselenggara dengan lancar dan sukses. Adapun tajuk dari short course ini adalah “Byte-sized Resilience: Mental Wellness for Society 5.0 and Beyond SDGs”. Tema tersebut diusung sebagaimana Fakultas Psikologi Univesitas YARSI menekankan warna Psikologi Kesehatan dalam visi misi dan kegiatan-kegiatannya, serta sebagai upaya ikut serta menyukseskan tujuan SDGs yang berkaitan dengan kesehatan, kesejahteraan, kesetaraan, dan lingkungan. Short course terbagi ke dalam empat kursus yang masing-masing diselenggarakan dalam waktu 4 hari secara terpisah melalui zoom meeting. Empat kursus tersebut adalah Mental Health First Aid, Digital Gender Divide, Community Resilience For Better Mental Health, dan Mental Health, Climate Change, and Food Security. Tak tanggung-tanggung, setiap kursus tersebut diampu oleh narasumber internasional, yaitu Christina M. Antonites, PH.D. dari University of Cape Town-Afrika Selatan, Dr. Amalia binti Madihie dari Universiti of Malaysia-Sarawak, John Paul Cauchi, Ph.D. dari Queen Mary University of London, Malta Campus, serta Ratih Arruum Listiyandini, Ph.D. yang merupakan staf pengajar Fakultas Psikologi YARSI dan baru saja menyelesaikan studinya di University of New South Wales-Australia.

International Short Course Fakultas Psikologi 2

Pada kursus Mental Health First Aid, Ratih Arruum Listiyandini, Ph.D. mengenalkan konsep-konsep terkait isu kesehatan mental secara global dan spesifik, prevalensi dan risikonya, serta gejala-gejalanya. Ratih Arruum juga memberikan tips dan latihan bagi peserta sebagai first aider untuk menghadapi isu-isu kesehatan mental tersebut. Sementara kursus Digital Gender Divide membahas masalah keamanan digital dan ketidaksetaraan gender dalam lingkup digital. Christina M. Antonites, Ph.D. mengajak peserta berdiskusi dan mengambil pelajaran dari kasus-kasus dalam upaya menciptakan digital citizenship yang resilien. Topik yang masih berkaitan dengan resiliensi dibawakan oleh Dr. Amalia Madihie dalam Community Resilience for Better Mental Health. Dr. Amalia membahas pentingnya relasi positif dengan orang-orang terdekat di sekitar kita dalam mengembangkan resiliensi. Ia juga mengajak peserta untuk berdiskusi dan melakukan refleksi mengenai relasi-relasi yang pernah peserta jalin dan mengenalkan terapi resiliensi yang beliau kembangkan. Topik yang tak kalah seru dan relevan dengan tujuan SDGs berkaitan dengan kesehatan dan lingkungan adalah Mental Health, Climate Change, and Food Security yang dibawakan oleh John Paul Cauchi, Ph.D. Dr. Cauchi menjelaskan bahwa kondisi perubahan cuaca ekstrim, kemarau berkepanjangan, angin topan, naiknya permukaan air laut, merupakan di antara tanda perubahan iklim dunia. Hal ini disebabkan tingginya efek rumah kaca, perilaku manusia, dan tata lingkungan. Perubahan ini dapat mempengaruhi kondisi tanah dan perairan sehingga mengancam kehidupan ekosistem, termasuk manusia di dalamnya. Dr. Cauchi juga mengajak berdiskusi bagaimana kita perlu berpikir dan bertindak dalam konteks planetary health mulai dari diri sendiri, komunitas, hingga lintas sektor dan pemerintah.

International Short Course Fakultas Psikologi 3

Rata-rata kursus tersebut diikuti oleh 13 hingga 20 peserta. Sebagaimana para pembicara, para peserta ini juga datang dari berbagai negara yaitu Filipina, Malaysia, Australia, dan Indonesia. Hal ini tentunya semakin menggaungkan nama Universitas YARSI khususnya Fakultas Psikologi sebagai kampus bertaraf internasional, sertameningkatkan  peran YARSI dalam forum akademis di tingkat dunia. Apalagi para peserta dari negara lain tersebut nampak antusias mengikuti short course yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi ini, bahkan beberapa di antaranya memamerkan keikutsertaannya itu di akun media sosial.

International Short Course Fakultas Psikologi 4

Selain meningkatkan peran Universitas YARSI dalam pergaulan akademik di tingkat internasional, penyelenggaraan short course ini juga diharapkan dapat menunjang proses akreditasi internasional yang saat ini sedang dilakukan oleh Universitas YARSI. Penyelenggaraan short course ini juga merupakan upaya memperluas jaringan kolaborasi dengan kampus-kampus dari negara lain dalam kegiatan tridharma perguruan tnggi seperti pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tidak berhenti di sini, acara short course ini sendiri merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menuju Konferensi Nasional Psikologi Kesehatan Fakultas Psikologi Universitas YARSI yang sedianya akan dilaksanakan pada bulan September mendatang. Selain short course, program lain yang akan segera menyusul dalam waktu dekat adalah workshop dalam bidang psikologi pendidikan, klinis, dan industri dan organisasi.