IPG -AIPI Gelar FGD di Yarsi, Kepala BGN Tampilkan Program Pemerintah Prabowo Gibran

Kepala Badan Gizi Nasional, Dr. Dadan Hindayana (Doktor Dadan), mengatakan, prioritas utama pembangunan manusia Indonesia salah satunya mencapai generasi emas 2045 lewat gizi dan pangan.

Pemerintah telah hadir mengeluarkan kebijakan dan perencanaan punya daya tarik. Contohnya untuk pengembangan pangan lewat produk pertanian, uang yang digelontorkan untuk makanan bergizi  ujungnya akan mengalir beli produk pertanian dalam negeri.

Tantangan mewujudkan Indonesia Emas tidak ada, asalkan semua pihak terlibat bekerjasama wujudkan Indonesia Emas. ” Yang penting semua pihak terlibat dalam program,” terang  Doktor Dadan,saat jadi pembicara Focus Group Discussion (FGD) digelar Akademi Ilmu Pangan dan Gizi -Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPG-AIPI),, di Universitas Yarsi. Kamis (26/9/2024).

Alumnus Doktor Universitas Bonn, Jerman, melanjutkan, anak lahir setelah program 1000 hari pertama selesai dan hasilnya baik, tidak boleh berhenti.Harus dilanjutkan programnya,diintervensi pada proses pertumbuhan.”Edukasi parenting sangat penting termasuk yang mau nikah,” cakapnya

Presentasi Kepala Badan Gizi Nasional (Ka BGN) di Universitas Yarsi mencerahkan dan penjelasannya banyak menampilkan program pemerintah akan datang (Prabowo-Gibran).  Seperti  8 Asta Cita  diantaranya  memantapkan sistem pertahanan pangan keamanan negara  dan mendorong kemandirian  bangsa melalui  swasembada pangan .

Kemudian 8 Program Hasil Terbaik Cepat, satu diantaranya Makan Siang Gratis diganti jadi Makan Bergizi Gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi anak balita dan ibu hamil  Menunya tidak berubah. forsinya disesuaikan. Makanan dan waktu pemberiannya untuk anak sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas disesuaikan.

Nantinya dalam setiap pelaksanaanya ada satu pelayanan manager, pengawas gizi dan pengawasan makanan . Insya Allah ,Jika ada yang mules (mencret) bisa teratasi segera.

Setelah itu ada Program Pemeriksaan kesehatan gratis setiap ulang tahun. Komposisi gizinya disesuai aspek lokal, jadi orang di Jakarta akan berbeda dengan di Papua dan Maluku..

Akan ada  juga kerjasama aktif dengan pemerintah daerah .” Dananya langsung diberikan pada satu pelayanan, dan akan kerjasama dengan koperasi dan badan usaha unit desa sebagai pembina.

Tidak ketinggalan Doktor Dadan menyampaikan Strategi Arsitektur Ekosistem Badan Gizi Nasional.

Sementara, Ketua Akademi dalam Bidang Ilmu Pangan dan Gizi – Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPG-AIPI), Prof.Dr. Aman Wirakartakusumah (Prof Aman)  menyatakan, kami ingin menjadikan pangan dan gizi sebagai ujung tombak mewujudkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Perhatian kami sudah dari dulu  terhadap pangan aman dan bergizi untuk mendorong perilaku konsumsi sehat berkelanjutan, maka digelar diskusi untuk mendapatkan solusinya . ”Terima kasih Universitas Yarsi bersedia menjadi tuan rumah dan membantu terselenggaranya acara,” ucap Ketua AIPG-AIPI

Lebih lanjut, tantangan kedepan perlunya inovasi, teknologi dan perbanyak jaringan kerjasama, sehingga dari acara ini bisa memberikan usulan kepada pemerintah. ”Semoga pertemuan ini memberikan kontribusi sesuai harapan kita semua,” tutup Prof Aman.

FGD digelar AIPG-AIPI di Yarsi, pesertanya melewati target. Berasal dari beberapa kementerian, beberapa badan pemerintah, organisasi terkait, perguruan tinggi negeri dan swasta dan  Rektor Universitas Yarsi diminta sebagai moderator dan memandu acara secara piawai. (usman)