Mahasiswa kedokteran belajar anatomi,biokimia,farmakologi atau berkaitan eksakta kedokteran itu biasa. Tapi belajar jurnalistik itu baru luar biasa. Aktivitas itu terjadi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi(FK-UY) dan belajar jurnalistik itu menjadi mata kuliah pilihan ( blok elektif Medical Journalism)
Kepala Program Studi, dr. Tuty Herawaty, Sp.A(K) menjelaskan blok Medical Journalism dibuka dengan kolaborasi pihak Humas dan Majalah KABAR Yarsi sekaligus koordinator blok dari Medical Journalism, Usman, S.Sos,,M.I.kom (Pak Usman)
Selain itu ada juga dr. Farah Primadani Kaurow, Sp.F dan dr. Fita Maulina, Sp.OG membantu menjadi tutor di blok Medical Journalism.
Lewat Medical Journalism adik-adik mahasiswa mengambil peminatan ini akan memiliki pemahaman lebih dalam memahami seputar berita ( penulisan,wawancara narasumber, alur dan managemen berita,berita benar dan teknik berkomunikasi dengan wartawan ) bisa dikaitkan bidang Kesehatan dan kedokteran. “ Harapan lainnya belajar Medical Journalism bisa meng-counter informasi di masyarakat dengan sumber lebih representatif.” tutur dokter Tuty.
Ditambahkannya, dalam proses belajar, Blok Medical Journalism melakukan kelas khusus. Beberapa kelas dilakukan mendatangkan narasumber seperti wartawan dari Tempo dan Harian Kompas, senior manager humas Indofood, fotografi Cannon..
Selain mendatangkan narasumber, mahasiswa juga melakukan kunjungan ke dapur redaksi Kompas dan Media Indonesia dan berdiskusi dengan pimpinan dan wartawan senior.
Lebih lanjut diakhir pembelajaran , mahasiswa blok ini akan membuat tugas news letter. berisi laporan utama, laporan pendukung, laporan kesehatan, laporan pendidikan, laporan pengabdian masyarakat, laporan penelitian, laporan kegiatan praktik fakultas kedokteran, laporan ruhul Islam, wawancara Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, wawancara Rektor Universitas Yarsi, dan wawancara Ketua Yayasan Yarsi.
Apakah ada rencana berkelanjutan blok Medical Journalism ? dokter Tuty menyatakan belum bisa dikatakan lebih jauh akan masuk kurikulum, karena kurikulum kedokteran kini sudah padat jadwal. “Kini hanya akan dijadikan blok elektif saja”. cakap ibu dokter berhijab.
Sisi lain Pak Usman menambahkan, mahasiswa kedokteran itu mahasiswa cerdas. Pada proses belajar mahasiswa sangat komonikatif dan terjadi komunikasi dua arah. Materi dari para pembicara dilahap semuanya.. Buktinya tugas dikerjakan, hasilnya baik dan menyerupai penulisan wartawan. “ Adik-adik mahasiswa ini sudah bisa disebut jurnalis junior ,” ujar Pak Usman.
Sementara ketua kelas Blok Medical Journalism,Dizan Zul Choir (Dizan) mengatakan, senang bisa belajar medical journalism. Senangnya lagi saya dan teman-teman bisa berkunjung ke dapur redaksi Harian Kompas dan Media Indonesia serta MetroTV serta bisa belajar tatap muka dengan para wartawan senior.” Jadi sekarang Mahasiswa FKUY selain bisa nulis jurnal juga bisa nulis berita,” seru Dizan ( Mahasiswa Kedokteran , Medical Jounalism, , Dizan Zul Choir)