Kalau sebelum-sebelum ini saya datang ke New York untuk bertugas maka kali ini berbeda. Saya sangat berbahagia karena putri saya menikah di Masjid Al Hikmah New York. Putri saya lulusan Columbia University dan suaminya Lulusan New York University. Pernikahan anak saya diselenggarakan di Masjid Al Hikmah New York, yang terpampang di gedungnya sebagai Indonesia Muslim Community, sebagaimana di foto ini.
Masjid Al Hikmah New York ini dibangun dengan dana yang dihimpun dari komunitas muslim Indonesia di New York, juga dari para pengusaha muslim di Indonesia dan donasi dari berbagai pihak termasuk dari Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila pimpinan mendiang Presiden Soeharto.
Pengurus masjid menyampaikan ke saya bahwa ini adalah masjid Indonesia pertama di luar negeri, yang 17 Agustus 2025 ini akan berumur 30 tahun. Kini sudah ada setidaknya lima Masjid Indonesia di Amerika Serikat, selain tentunya juga banyak di negara-negara lain yang didirikan dan dipelihara oleh teman-teman diaspora kita, tentu dengan dukungan Kedutaan Besar / Konsulat Jenderal setempat, dan juga tokoh2 serta organisasi nasional lainnya.
Terletak di kawasan Astoria, NY yang ramai, Masjid Al-Hikmah berdiri sebagai tempat yang tenang bagi komunitas Muslim di area tersebut. Masjid ini, dengan keindahan arsitekturnya yang mencolok, berfungsi sebagai tempat beribadah, refleksi, dan pertemuan komunitas yang nyaman dan syahdu. Baik untuk beribadah, menghadiri ceramah, atau berpartisipasi dalam acara budaya, masjid ini menyediakan tempat bagi orang-orang untuk berkumpul merayakan iman dan warisan mereka dalam suasana yang hangat dan ramah.
Alhamdulillah acara pernikahan putri saya berjalan dengan lancar, syahdu dan InshaAllah barokah. Urutan acaranya tentu persis sama dengan akad nikan di tanah air. Sedikit bedanya, ijab qabul dilakukan dalam bahasa Inggris, begitu juga khutbah nikahnya. Semoga putri saya dan suaminya menjalani mahligai kehidupan pernikahannya dengan berbahagia, dan selalu dalam berkah dan rahmat Allah SWT.
Sesudah acara pernikahan putri saya maka kami beberapa waktu masih berkumpul di masjid, untuk berbincang, foto-foto dan kegiatan lainnya. Ketika itu seorang kenalan saya, dokter yang tinggal di New York melihat seorang gadis kulit putih yang sedang di pintu masuk masjid. Dia cerita apa boleh masuk dan ikut ibadah. Dia cerita bahwa belajar islam dari youtube, dan juga dari teman prianya yang sedang sholat Ashar di Masjid Al Hikmah. Teman saya yang dokter lalu menawarkan apakah gadis itu mau masuk Islam dan dipandu oleh Imam yang memang sedang di dalam masjid sesudah memimpin acara pernikahan putri saya. Gadis itu bilang mau, dan langsung masuk masjid, di berikan mukena oleh teman saya yang dokter itu, dan langsung dilakukan pembacaan syahadat dan resmilah gadis itu menjadi seorang Muslimah. Menurut Imam masjud setempat, memang dari waktu ke waktu ada yang datang untuk jadi mualaf, waktu Ramadhan yang lalu ada sekitar 5 orang yang datang ke masjid dan menjadi mualaf.
Prof Tjandra Yoga Aditama, dari New York