Psikologi Universitas Yarsi Peringati Hari Penglihatan Sedunia, Kondisi Disabilitas bukan halangan berprestasi.

Cita-cita Fakultas Psikologi Universitas Yarsi (FPsi UY)  ramah pada disabilitas bukan retorika,tapi sudah diwujudkan , bahkan berulang kali. .Bukti terakhir, kemarin ,memperingati hari penglihatan sedunia, FPsi UY dan  Komunitas Low Vision Komloving  menggelar Seminar  bertema  Mata Sehat, Jiwa Sehat, Bangkit dari Keterpurukan Menuju Mata dan Jiwa Sehat.

Dekan FPsi UY , Dr. Miwa Patnani, S.Psi.,M.Si sangat mendukung dan bangga pada acara ini. Diskusi dilaksanakan sebagai bukti  fakultas psikologi ramah terhadap isu disabilitas dan aktif melakukan kajian-kajian untuk mencari solusi dari permasalahan terkait kondisi disabilitas.

Selain itu kegiatan ini makin mengukuhkan peran fakultas psikologi dalam upaya pengembangan kajian disabilitas, karena ini juga terkait dengan psikologi kesehatan yang menjadi warna lokal fakultas psikologi.

Lewat gelaran ini agar fakultas psikologi paling tidak mampu berkontribusi secara nyata dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat, dalam hal ini kaum disabilitas.

Kepada para peserta , apapun kondisi dialami, jangan menyerah untuk selalu berupaya mencapai hasil terbaik. Kondisi disabilitas bukan halangan untuk berprestasi, justru dengan pemahaman dan motivasi yang tinggi untuk berkembang. “Kondisi disabilitas dapat mendorong untuk berupaya lebih keras sehingga mencapai hasil terbaik,” ujar Alumnus Doktor Universitas Indonesia.

Sementara Dosen Psikologi Universitas Yarsi, Alabanyo Brebahama,S.Psi, M.Si.Psikolog  menjadi pembicara banyak menyampaikan pencerahan pengetahuan menarik dan bermanfaat. Diantaranya terkait aneka isu aspek psikologis seperti kesejahteraan psikologis, daya lenting(resilience), penerimaan diri (self acceptance),konsep diri (self concept) dan menghargai (esteem), dukungan social (social support),  hubungan dengan lingkungan (academic stress) dan mengambil ketusan career (career decision making) .

khusus reseliensi , menurut Alabanyo merupakan  kemampuan individu untuk bertahan dan bangkit kembali dari keterpurukan ketika menghadapi situasi sulit (bounce back).” Kondisi disabilitas bukan halangan berprestasi, justru mendorong berupaya lebih keras,” tutup Alabanyo

Seminar selain Dosen FPsi UY, pembicara lain tampil  pengajar FKUI ,Dr.Umar Mardianto, Sp.M(K) , Difabel Netra ,Riandi Pratama MZ, S.Si,M.H, Staf IT Kementerian PPh-Bappenas, serta  orang tua dari anak penyandang low vision (Usman)