Fisika, termasuk pelajaran paling sulit bagi anak sekolah. Tapi itu tidak berlaku bagi Maya Genisa. Buktinya, Ibu satu ini, gelar sarjananya bidang fisika. magisternya juga fisika (Geofisika Terapan) Bahkan desertasinya meraih gelar doktornya ada kaitan dengan fisika (Medical Imaging).
Selanjutnya, masih berkaitan fisika, Juni 2024, Maya Genisa ,S.Si.,M.T.,Ph.D, melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Teknik Screening Pendeteksian Osteoporosisberbasis Teknik Imaging dan Artifisial Intelegence menggunakan data CT-Scan. Hebatnya penelitiannya meraih pendanaan BIMA Skema Penelitian dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset Teknologi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk ketiga kalinya.”tahun 2022, 2023 dan 2024,”tuturnya
Doktor Maya demikian sapaan akrabnya menjelaskan, Indonesia sudah bergeser ke era dimana semua dicoba secara automatis dengan memanfaatkan teknologi artificial intelegence (AI). Disisi lain diagosis medis sebagian masih dilakukan manual berdasarkan keahlian individu dokter, termasuk dalam penentuan diagnosa osteoporosis. Maka terinspirasilah bagaimana kalau diagnosa osteoporosis bisa dilakukan secara automatis berdasarkan data-data medis yang ada. Termasuk image dihasilkan dari CT. Sehingga diharapkan pengembangan teknologi ini bisa berkontribusi terhadap perkembangan diagnosis di bidang medis.” Karena itu saya mengangkat tema Pengembangan Teknik Screening Pendeteksian Osteoporosisberbasis Teknik Imaging dan AI menggunakandata CT-Scan,” ujar Alumnus Doktor dari Universiti Sains Malaysia kemarin.
Doktor Maya menambahkan, penelitian ini merupakan kerjasama Universitas Yarsi dengan Universiti Sains Malaysia (USM).” Teknik penelitian lakukan disini dan sebagian di USM ,” cakap Ibu berhijab ini.
Doktor Maya yang juga dosen pengampu metode penelitian pada Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi(FK.UY) menyatakan, dana yang diberikan bervariasi..tentunya penggunaannya menunjang kegiatan penelitian.
Terimakasih kepada pimpinan di Universitas. Yarsi sudah support memberikan kemudahan perizinan dan kesempatan belajar lagi melalui kegiatan penelitian ini “Kedepannya saya ingin bisa mengembangkan teknologi imaging ini di lingkungan Yarsi,” harap Sekretaris Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi.
Meraih hibah penelitian tentunya bukan karena tiba-tiba atau nepotisme, tapi ada resep suksesnya.
Pertama membuat persiapan proposal, mengikuti alur buku panduan , lalu tidak malu belajar, bertanya dan minta arahan kepada sudah sering mendapat dana-dana hibah seperti Prof.Dr.Endang Purwaningsih,S.H.,M.Hum, M.KN, Guru Besar Fakultas Hukum dan Prof Dr. Nurul Huda,S.E,M.M.,M.Si Guru Besar Fakultas Ekonomi. Serta memilih milih skema yang cocok untuk penelitian.
Kepada para rekan dosen ayo luangkan waktu ikut penelitian ini semoga lebih sukses,” tutup Doktor Maya (usman)