Universitas Hadirkan Metaverse. Ada Fasilitas dan Dana, Ayo berkarya di Yarsi

Kehadiran artificial intelligence (AI) lama kelamaan ibarat air. Dibutuhkan dan mengalir.Bagian dari teknologi digital ini mencuat sebagai bentuk revolusi industry 4.0. serta sudah dan akan merevolusi cara kerja manusia. AI merupakan bidang sedang tumbuh pesat. sangat menarik, tidak cuma bidang riset tapi juga industri.

Pemanfaatan AI di Universitas Yarsi telah dilakukan dalam berbagai penelitian diantaranya pembuatan model dan sistem untuk mendukung diagnosa kanker serviks, diagnosa hipospadia dan diagnosa osteoporosis.

Pemanfaatan AI dalam kesehatan di Universitas Yarsi diimplementasikan dalam pengajaran, penelitian, dan pengabdian.

Bidang penelitian Universitas Yarsi pada tahun 2022 lalu, berhasil mendapatkan pendanaan Matching Fund Kedaireka dengan total dana hampir satu miliar rupiah.

Universitas Yarsi memberikan investasi cukup besar dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah ruangan dan fasilitas pendukung untuk AI Center (Lantai 5 Menara Yarsi),

Menurut Ketua Pengurus Yayasan Yarsi, Prof.dr. Jurnalis Uddin,PAK, dukungan Yayasan Yarsi tidak pada AI saja. Universitas Yarsi kedepan sebenarnya akan ada media baru hadirkan yaitu metaverse.

Metaverse itu dunia maya didalamnya terdapat macam-macam teknologi seperti ada AI nya, augmented reality dan vitual reality. Metaverse ini akan lebih hebat dari teknologi yang ada sekarang ini. Yarsi masuk kedalam dunia itu sebagai avatar (representasi virtual).

“Pokoknya semua upaya demi kemajuan Universitas Yarsi, Yayasan selalu siap membantu,” cakap Prof Jurnalis.

Selanjutnya kepada para dosen dan peneliti dukungan Yayasan Yarsi besar sekali. Selain peralatannya, setiap peneliti di Yarsi kalau ada usulan penelitiannya akan dibiayai Yayasan Yarsi.

Dosen melakukan peneliti itu boleh mengambil dana penelitiannya sebesar 30 persen sebagai honor. “Maksudnya Universitas Yarsi tidak abai dan peduli pada kesejahteraan peneliti.,” Tutur Prof Jurnalis sapaan akrab Ketua Pengurus Yayasan Yarsi, kepada Usman dari Kabar Yarsi, kemarin.

Tidak itu saja, Prof Jurnalis menambahkan,jika hasil penelitiannya terpublikasi di jurnal dalam dan luar negeri terindeks scofus Quartile (Q1) dapat insentif lagi dari Yayasan. Tapi bukan untuk diseminarkan (biaya seminar).”Kalau seminar bayar sendiri,” tegasnya.

Selain itu Yayasan Yarsi juga mendorong agar para dosen Universitas Yarsi dapat sertifikasi dan nanti dapat insentif dari pemerintah. Begitu pula bagi lektor kepala agar bisa jadi guru besar, nanti dapat lagi insentif dari pemerintah..

Khusus penelitian bidang kedokteran baru-baru ini Yarsi telah menambah alat-alat laboratorium senilai 10 miliar untuk pengobatan lewat sel dan secretum (Secretome Stem Cell).

Intinya sumber daya manusia dan lingkungan Universitas Yarsi menjadi lebih baik dimasa depan. Sehingga Yarsi layak terus masuk katagori universitas terbaik di level Jakarta, Indonesia dan dunia.

Fasilitas, dana, kesempatan dan dukungan tersedia di Yarsi. “Kepada keluarga besar Yarsi, dosen dan peneliti ayo berkarya dan kerja keras,” pesan Prof Jurnalis.

Selanjutnya andalan masa depan Universitas Yarsi, pendidikan jarak jauh. Universitas akan berusia 56 tahun sudah menyiapkan teknologi dan dana, karena itu yarsi menyiapkan rencana besar. “Belajar jarak jauh sudah diterapkan semenjak pandemi,” tutup Prof Jurnalis. (usman)