Workshop Pemberdayaan Zakat Produktif Sukses,MMUY Tampilkan Pembicara 3 Dosen

Lantai tujuh ruang dua Universitas Yarsi, beda dari biasa. Tempat itu biasa dijadikan ruang perkuliahan mahasiswa  , kemarin berkumpul para pelaku usaha ultra mikro. Wajah mereka bersinar ,ceriah dan sumringah

Ketua Program Pengabdian Masyarakat (P2M), Dr. Ir. Any Setianingrum, M.E.Sy (Doktor Any). mengatakan, di ruang itu digelar Program Pengabdian Masyarakat(P2M) berbentuk workshop Pemberdayaan Zakat Produktif BAMUIS BNI Melalui Pelatihan dan Pendampingan Manajemen Usaha Ultra Mikro. Gawe diselenggarakan Program Studi Magister Manajemen (Prodi MM UY)  tampilkan tiga dosen Universitas Yarsi

Peserta pelaku usaha merupakan mitra P2M di bawah binaan Tim Program Pengabdian Masyarakat Prodi MM, Universitas YARSI (TIM P2M), dan mereka mendapat zakat produktif dari lembaga filantropi Bamuis BNI.

Kerja sama Program studi  MM UY dan Bamuis BNI merupakan model pertama menerapkan metode penyaluran zakat produktif langsung kepada rekening masing-masing UMI, dilaksanakan transparan dan independent. Sedangkan pelaksanaannya dimulai dari analisa usaha dan kajian dokumen kependudukan agar tepat sasaran.  Dilanjutkan dengan pendampingan-pelatihan manajemen usaha ultra mikro dan monitoring-evaluasi lapangan.

Pada sesi workshop juga diadakan pre-test dan post-test, dimana mayoritas mengalami kenaikan skor nilai sebelum dan sesudah pelatihan.

Doktor Any juga dosen Universitas Yarsi menyatakan,para peserta diberikan banyak pengetahuan dan informasi mendasar, esensial dan mencerahkan. seperti membahas tutorial penyajiaan produk halal mudah dipahami dan dipraktekkan sehari-hari oleh usaha Ultra Mikro (UMI).

Kemudiam mengupas keterbatasan pendampingan menjadi sebab penyimpangan dan kegagalan penyaluran zakat produktif. “Tujuannya memastikan agar penyaluran zakat tepat sasaran, produktif dan berkelanjutan bagi usaha ultra mikro ,” ujar Doktor Any

Selain itu disampaikan pula terkait zakat produktif merupakan penyaluran zakat dari muzaki kepada mustahik pelaku usaha ultra mikro (UMI), dan bukan untuk kebutuhan konsumtif. Kemudian penjelasan pembebanan biaya modal, bunga pelaku usaha UMI bersumber Kementerian Keuangan tahun 2022.

Menurut Doktor Any, UMI merupakan lapisan paling bawah usaha milik masyarakat. Mereka adalah penyedia lapangan kerja terbesar, mayoritas adalah penjual keliling.

Disampaikan pula terkait pembebanan biaya modal, baik berupa margin, fee, bagi hasil, apalagi bunga kepada pelaku usaha ultra mikro atau UMI perlu ditinjau lebih dalam. Alasannya  pertama keuntungan UMI peroleh belum tentu bisa memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. Kedua, kegiatan ekonomi skala di atasnya yakni menengah dan korporasi berkontribusi sangat besar pada timbulnya eksternalitas atau dampak buruk terhadap sumber daya lingkungan, yang beban terberatnya jatuh pada masyarakat bawah.

Selain doktor Any dalam acara ini tampil pula  dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekomomi Bisnis Universitas Yarsi , Lily Deviastri, SE., MIB menjabarkan penting bagi pelaku usaha untuk memahami target konsumennya . ⁠

Value proposition harus diidentifikasi agar memiliki sesuatu yang dapat diyakinkan kepada pembeli untuk membeli produk kita. ⁠Service excellent dan inovasi pelayanan harus disampaikan secara terus menerus. Serta jangan lupa menjaga kebersihan dan keselamatan dalam usaha ikut mendukung kinerja usaha.

Kesemua disampailkan Lily terkait tip bagaimana UMI bisa naik kelas, bagaimana agar barang dagangan menarik pembeli

Selain itu tampil juga Dosen Prodi Akuntansi Fakultas Ekomomi Bisnis Universitas Yarsi,Randy Nugroho, SE., M.Sc. (Dosen Program Studi Akuntansi) lebih pada memberikan pelatihan strategi penjualan, tantangan dan solusinya bagi UMI, agar usaha berkelanjutan di tengah persaingan saat ini.

Program Pengabdian Masyarakat(P2M) berbentuk workshop sukses dilaksanakan Semua materi disampaikan dengan teknik interaktif dan bahasa mudah dipahami UMI.

Pertemuan ini semakin semarak dan menarik karena adanya sambutan Direktur Sekolah Pascasarjana Prof. dr.Tjandra Yoga Adhitama, Sp.P(K),DTM&H dan Perwakilan Direktur Bamuis BNI dan bantuan dari para mahasiswa  sebagai panitia (usman)