YARSI Ciptakan Agen Perubahan dari Ciseeng: Edukasi Pangan Halal dan Aman untuk Masyarakat Sehat

Ciseeng, Bogor – 16 Juli 2025. Universitas YARSI menggelar pelatihan kader kesehatan bertema “Edukasi Kehalalan dan Keamanan Pangan” di Desa Ciseeng, Kabupaten Bogor, pada 16 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program PkM yang didanai hibah internal Universitas YARSI melalui Pusat YARSI Empowerment Village sebagai bentuk pemberdayaan desa mitra. Pelatihan ini bertujuan membekali kader dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menyampaikan edukasi pangan halal dan aman kepada masyarakat, khususnya ibu rumah tangga sebagai pengelola konsumsi keluarga.

Pelatihan yang berlangsung pada 16 Juli 2025 ini secara resmi dibuka oleh Kepala Desa Ciseeng, Bapak Rahmat Bukhari Muslim, S.Sy., M.E., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Universitas YARSI atas kepedulian dan kontribusinya dalam mendukung peningkatan kapasitas kader kesehatan di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa edukasi mengenai keamanan pangan dan kehalalan produk sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini, terlebih bagi para ibu rumah tangga yang berperan sentral dalam menentukan pola konsumsi keluarga.

Empat narasumber hadir untuk memperkaya wawasan peserta dalam pelatihan ini. Dr. Kholis Ernawati, S.Si., M.Kes membuka sesi pelatihan dengan pengantar tentang peran kader sebagai agen perubahan serta strategi penyampaian edukasi yang komunikatif dan menarik. Pendrianto, M.Farm—Auditor Halal dari LPH YARSI—memaparkan prinsip-prinsip keamanan pangan dan bahaya kontaminasi bahan pangan yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Dedy Suseno, M.Si dari LPH YARSI menjelaskan secara rinci mengenai regulasi halal di Indonesia dan pentingnya proses sertifikasi halal, lengkap dengan simulasi pengecekan keabsahan logo halal. Sementara itu, Dr. Ir. Verni Yuliaty Ismail, MM.MSi mengajak peserta memahami pentingnya perilaku ekonomi konsumen dan produsen, serta bagaimana literasi label pangan dapat meningkatkan daya saing dan kepercayaan terhadap produk halal.

Sesi penyampaian materi edukatif oleh ketua tim pengabdian Masyarakat

Pelatihan ini diikuti oleh 15 kader kesehatan yang berasal dari berbagai wilayah di Desa Ciseeng. Sebagai bentuk tindak lanjut, para kader diberi amanah untuk menjadi edukator di lingkungan tempat tinggal mereka masing-masing, dengan target menjangkau 150 ibu rumah tangga secara personal. Proses edukasi dirancang berlangsung dalam jangka waktu dua minggu setelah pelatihan, dengan menggunakan booklet edukatif sebagai media utama yang telah disusun oleh tim Universitas YARSI.

Isi booklet yang digunakan sebagai media utama dalam kegiatan edukasi memuat berbagai topik penting, seperti prinsip halal dan thayyib dalam konsumsi, bahaya penggunaan bahan tambahan pangan secara berlebihan, serta panduan membaca label produk untuk memastikan keamanan dan kehalalan. Materi disusun secara praktis dan komunikatif agar mudah dipahami oleh warga, khususnya para ibu rumah tangga sebagai sasaran utama edukasi.

Untuk mengevaluasi sejauh mana materi dipahami oleh warga, setiap sesi edukasi akan disertai dengan pengisian kuesioner pre-test dan post-test. Kuesioner ini dirancang untuk mengukur peningkatan pengetahuan warga sebelum dan sesudah menerima informasi dari kader. Seluruh media edukasi, termasuk booklet, kuesioner, dan dokumen pendukung lainnya, telah disiapkan oleh tim dosen dan mahasiswa Universitas YARSI guna mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan pasca pelatihan.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, empat mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, yaitu Athoillah, Nindya, Nirina, dan Nonya, turut berperan aktif sebagai panitia. Mereka membantu dalam persiapan teknis, dokumentasi, serta pendampingan peserta selama sesi pelatihan berlangsung. Kehadiran para mahasiswa ini menunjukkan keterlibatan aktif civitas akademika YARSI dalam kegiatan pengabdian masyarakat secara langsung di lapangan.

Sebagai bentuk komitmen terhadap kualitas pelaksanaan program, tim pengabdian masyarakat Universitas YARSI juga akan melakukan monitoring secara langsung ke lapangan. Kegiatan monitoring ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk pengawasan dan evaluasi, tetapi juga menjadi sarana pembinaan lanjutan bagi kader. Dengan pendekatan ini, para kader diharapkan dapat terus tumbuh sebagai agen perubahan yang konsisten, terarah, dan mampu membawa dampak nyata bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Kegiatan ini juga merupakan kontribusi nyata Universitas YARSI terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Secara khusus, program ini mendukung pencapaian SDG 2 (Mengakhiri kelaparan dan mendorong ketahanan pangan), SDG 3 (Menjamin kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan semua orang), serta SDG 12 (Menjamin pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan). Dengan menanamkan pemahaman tentang pentingnya keamanan dan kehalalan pangan, Universitas YARSI tidak hanya menciptakan perubahan perilaku konsumen, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif menuju gaya hidup sehat dan bertanggung jawab.

Melalui sinergi ilmu dan aksi nyata, Universitas YARSI berharap kader-kader kesehatan dari Ciseeng akan menjadi motor penggerak transformasi sosial di lingkungan mereka. Edukasi bukan sekadar penyampaian informasi, tetapi proses penyadaran yang mampu membentuk masyarakat yang lebih peduli, cerdas, dan mandiri dalam memilih konsumsi yang baik bagi tubuh dan hati.

Melalui kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat, program ini menjadi bukti nyata bahwa edukasi yang tepat sasaran dapat menciptakan perubahan perilaku konsumsi yang lebih sehat, aman, dan berlandaskan nilai-nilai kehalalan. Universitas YARSI terus berkomitmen untuk menghadirkan kontribusi yang berdampak, tidak hanya dalam ruang akademik, tetapi juga di tengah kehidupan masyarakat.

 Salam Pengabdian,

Kholis Ernawati (Ketua Tim Pengmas)
Pusat YARSI Empowerment Village
Universitas YARSI