Yarsi Tempat Diresmikan Pendidikan Alquran Internasional. Indonesia Jadi Pusat Belajar Alquran Bersanad Internasional.

Penghafal Al Quran di Indonesia dalam sewindu terakhir terus melonjak. Tapi disayangkan   tidak bersamaan pertumbuhan para penghafal bersanad dan literasi berqiroat. Karena itu lembaga Internasional Al Ma’sharawy Al Alamy secara resmi dibentuk.

Pimpinan AQL Islamic Center, KH. Bachtiar Nasir, Lc., M.M (Kyai Bachtiar). menyatakan saat peresmian lembaga Internasional Al Ma’sharawy Al Alamy di Universitas Yarsi, minggu lalu.

Kyai Bachtiar menjelaskan, menjadikan Indonesia sebagai pusat penyebaran ilmu qiraat dan sanad Al-Qur’an dunia melalui pendirian lembaga Al-Masharawiy Al-Alamy sangat tepat.

Lembaga ini akan konsentrasi dalam peningkatan kualitas hafidz Al-Qur’an, meliputi hafalan, pemahaman bacaan, penguasaan qiraat, dan sanad bersambung hingga Rasulullah .

Kemudian metodenya,talaqqi dan musyafahah berupa tatap muka, penyampaian bacaan secara verbal, dan koreksi langsung. Target 5 tahun kedepan 1.000 guru Qur’an bersanad kuat lahir dan siap dihijrahkan di berbagai wilayah Indonesia, meneladani contoh penyebaran para qari masa Rasulullah.

Lembaga ini murni untuk Alquran dan kegiatan ilmiah. Tidak ada unsur politik maupun bisnis. ”Misinya lahirkan peradaban Alquran,” ungkap Ustaz lulusan Universitas Islam Madinah

Kyai Bachtiar  menambahkan,lembaga Al Ma’sharawi Al Alamy rencananya berbentuk perkumpulan, bukan yayasan, sehingga memungkinkan pembentukan perwakilan di setiap kabupaten dan kota di Indonesia.serta lembaga ini siap menerima usulan ”Ayo para ulama, akademisi, pengusaha, dan masyarakat luas untuk bergabung,” ajak Kyai Bachtiar.

Terkait sekretariat administrasi, masih mempertimbangkan sejumlah tawaran, termasuk dari Universitas Yarsi. Setelah peresmian ini, lembaga akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan lembaga akademik terkait.

Dengan berdirinya Lembaga Al Ma’sharawi Al Alamy, diharapkan Indonesia dapat menjadi pusat pembelajaran Alquran bersanad diakui tingkat internasional.

Antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Buktinya kemarin mampu menarik 1.400 peserta termasuk generasi Z. dari berbagai daerah di Indonesia hanya dalam tiga hari pendaftaran. Padahal seminar internasional  hanya membahas baca quran yang benar qiroaat dan sanad, lalu bagaimana memulai dan berhenti yang benar, serta pembinaan calon guru alquran

Lebih jauh, dalam acara ini, Kyai Bachtiar menyampaikan banyak pengetahuan. Diantaranya 2 point penting. Pertama literasi Quran terhadap ilmu qiroat dan sanad  ini sedang ditingkatkan. Karena di  Indonesia yang punya sanat tertinggi masih sedikit.

Kedua kehadiran lembaga ini sebelumnya sudah ada berbagai negara didunia. Di Indonesia ini wakaf dan cita-cita ulama internasional, Prof. Dr. Ahmad Isa Al-Masharawi ( Syekh Ahmad ) dan dirinya

Sisi lain Kyai Bachtiar menyatakan, peresmian lembaga Internasional Al Ma’sharawy Al Alamy di Universitas Yarsi sehingga Universitas Yarsi jadi saksi bersejarah berdirinya lembaga pendidikan alquran internasional Al Ma’sharawi Al Alamy.

Lebih lanjut kami mengajak Yarsi karena punya ikatan emosional dengan Yarsi, dan sebelumnya sudah berbincang-bincang dengan Ketua Pembina Yayasan Yarsi, Prof.dr.Jurnalis Uddin ,PAK dan Rektor Universitas Yarsi , Prof.dr.Fasli Jalal, Ph.D

Ditambahkannya, mengajak Yarsi salah satu menunaikan kewajiban, mengangkat citra dan persepsi terhadap Yarsi terutama ilmu ke Islaman konsisten. Buktinya, Yarsi itu universitas umum, tapi pengajaran pendidikan Ruhul Islam diberikan setiap semester (1 hingga 7) dan semester 8 atau saat skripsi   penelitiannya dihubungkan kajian Islam. Secara lokasi Yarsi sangat strategis, pusat kota, venuenya bagus bintang lima dan pelayanan bagus. Alumni-alumni sudah bagus ilmu keagamaannya.” Saya mengajak Alumnus Timur Tengah, ayo santri-santrinya agar masuk kuliah ke Universitas Yarsi,” seru Kyai Bachtiar.

Peresmian Lembaga Pendidikan Alquran Internasional Al Ma’sharawi Al Alamy di Universitas Yarsi dihadiri Ketua Pembina Yayasan Yarsi, Rektor Universitas Yarsi , para ulama Indonesia, tokoh-tokoh masyarakat, pengajar dari Mesir, Qatar, Sudan serta para pegiat Alquran dari berbagai daerah di Indonesia. tidak ketinggalan menjadi stimewanya hadir juga  Syekh Ahmad (Usman)