Fitri Ramadhani Raihi IP Paripurna FHUY, Awal Semester Buat Goals,Minta Doa Orang Tua

Dekan Fakultas Hukum Universitas Yarsi, Dr. Mohammad Ryan Bakry,S.H.M.H mengatakan, Fakultas Hukum merasa terhormat dan bangga bisa mengantarkan anak didiknya meraihi sarjana hukum dan diwisuda.

Pendidikan dilaksanakan Fakultas Hukum Universitas Yarsi (FHUY) menjadi bagian penting penyiapan sumber daya manusia (SDM) Indonesia berkualitas , khususnya pembangunan hukum nasional.

FHUY telah melakukan berbagai aktivitas bagi mahasiswanya di dalam dan luar kampus. Seperti  interaksi FHUY dengan masyarakat, institusi, lembaga pemerintahan, dunia usaha dan dunia industri (DUDI.

Semua itu  dalam rangka memperoleh pengalaman belajar kontekstual dan memberikan kesempatan mahasiswanya, meningkat kekayaan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata.

Selamat kepada para mahasiswa FHUY dan Wisudawati FHUY meraihi indek prestasi(IP) tertinggi (paripurna), Fitri Ramadhani. Saudara telah dipersiapkan menjadi sarjana hukum unggul. Jangan lupa selalu doakan orangtuamu dan minta maaf kepadanya,” Pesan Doktor Ryan.

Fitri mengucapkan terima kasih kepada para dosen, terima kasih atas ilmu telah diberikan. Maafkan kami apabila kadang atau sering tidak memperhatikan saat perkuliah berlangsung.

Fitri mengingatkan kepada mahasiswa junior, teruslah semangat, jangan lupa bangga atas hasil pencapaian kalian walaupun kalian merasa itu hal kecil. One at the time. Kalau kalian merasa overwhelmed sama perkuliah dan lainnya, ingat kalimat tersebut. “Engga semua bisa kita kerjakan berbarengan, terkadang ada yang perlu satu persatu” kata Fitri.

Untuk meraih IP tertinggi ada ceritanya. Saat awal semester dimulai aku buat goals. aku namain was dreams, now plans salah satunya minimal IPK 3.75. Dari situ aku termotivasi untuk mendapatkan IPK tersebut. Dari motivasi tersebut timbul semangat belajar.

Kemudian cara belajar tergantung dosen dan mood belajar. Apabila dosen memberikan materi sebelum mengajar,baca materinya dahulu agar lebih cepat terkoneksi dengan materi saat pembelajaran berlangsung.

Apabila dosen memberi materi saat perkuliahan berlangsung, aku catat semuanya. Apabila dosennya terlalu cepat aku foto materinya dan mencatat yang tidak dijelaskan pada papan tulis. “Intinya, baik diberikan materi sebelum, saat atau sesudah perkuliahan, wajib catat dengan tangan dan tidak lupa minta doa orang tua,”kiat Fitri

Kalau mencatat dengan tangan lebih mengasah otak daripada mencatat dengan digital. “Hal tersebut ampuh dengan gaya belajar aku,”tambahnya.

Saat ujian, kurang dari tujuh hari ,aku sudah cicil beberapa materi sesuai mood.  Dimulai dari disukai terkadang dari merasa sulit. Semisal merasa burn out, aku istirahat. Aku juga pernah SKS (sistem kebut semalam) tapi timbul rasa menyesal ,hasilnya tidak sememuaskan saat sudah persiapan belajar dari jauh-jauh hari.

Jangan lupa bertanya apabila tidak paham. Jangan malu .Kuliah tempat kita belajar, bertanya sebanyak-banyaknya apabila tidak paham biar tidak penasaran.”Jelas ada perbedaan saat dijelaskan dosen dan mencari di mesin pencarian,”ucap Fitri

Selama kuliah, Waris Islam pelajaran paling sulit. Mungkin kebanyakan anak hukum akan setuju. Solusinya minta diajarkan teman lebih bisa dari aku, atau bertanya kepada dosen  bersangkutan saat kuliah berlangsung.

Aku magang dua kali,pertama di Sudjanto Sudiana SH., dan Rekan untuk keperluan mata kuliah praktek kerja lapangan(PKL) saat semester 7. Kedua, aku ikut program Merdeka Belajar Kampus Merdeka diselenggarakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dikbud, berhasil lolos di Tokocrypto saat semester 8.

PKL itu ada manfaatnya, selain mendapatkan pengalaman kerja, sekaligus implementasi teori telah dipelajari di kampus dan memperluas jaringan profesional.

Ditambahkan Fitri ,kuliah itu harus membangun komunikasi dengan dosen dan harus sopan. “Setelah sarjana, aku ingin kerja sebagai in house counsel. “Doain, ya, semoga aku bisa mengejar cita-citaku ,” tutup Fitri(usman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *