Perhelatan sumpah (baiat) dokter Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi (FKUY) usai dilaksanakan kemarin. Pengucapan baiat dipandu Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi,Prof.dr. Pratiwi Pujilestari Sudarmono,Ph.D.Sp.M.K(K).
Ditengah kegembiraan dirasakan peserta baiat dokter FKUY selain pengucapan baiat muncul kiat sukses bagi peserta baiat FKUY
Rektor Universitas Yarsi, Prof dr.Fasli Jalal,Ph.D mengatakan, masalah kesehatan di Indonesia masih besar dan butuh solusi. Seperti tuberculosis, Indonesia masih nomor 2 di dunia , stunting urutan ke-5 didunia dan ibu meninggal karena persalinan 190 dari 100 ribu, serta separuh ibu hamil di Indonesia menderita anemia. “ Melihat keadaan ekonomi kita kini, harusnya penyakit ini sudah tidak ada,” cakap Prof Fasli..
Selain itu penyakit kanker dan stroke makin banyak, hipertensi,diabetes dan ginjal masih tinggi. menghadapi ragam masalah penyakit itu dibutuhkan kehadiran dokter. Karena itu peran lulusan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi (FKUY) sangat besar, membantu mengatasi aneka masalah kesehatan ini. “Kehadiran Anda ditunggu membantu carikan Solusi,” ujar Rektor Universitas Yarsi.
Selanjutnya Doktor dari Cornell University New York menambahkan, setelah baiat para dokter FKUY akan ikut internship. Program wajib ini harus dimanfaatkan secara maksimal, sekaligus berlatih bekerja dan belajar secara langsung. Terapkan ilmu yang didapat selama pendidikan FKUY . Jangan berhenti belajar sehingga menjadi dokter berkualitas. Caranya dokter muslim , terus belajar, bekerja untuk ibadah .
“Selamat kepada para dokter FKUY,teruslah belajar , bekerja dan memberikan manfaat,” pesan Prof Fasli Jalal.
Sependapat Rektor Universitas Yarsi, Prof Pratiwi menambahkan, dokter dari FKUY harus berkualitas dan istimewa yaitu dokter menerapkan nilai-nilai Islam, terus bekerja dan belajar, kemudian jadilah dokter mengedepankan preventif dan promotive supaya derajat kesehatan Indonesia lebih baik.
Dekan FKUY menambahkan, bekerja dan belajar menjadi dokter bisa dimulai lagi setelah baiat dengan mengikuti internship. Karena tujuan internship agar para dokter siap dan mahir kelak ketika praktik mandiri. “Internship itu konsekuensi undang-undang praktek kedokteran dan berdampak pada pendidikan dokter” terang Prof Pratiwi..
Selanjutnya calon astronot Indonesia menjelaskan, lulusan FKUY dengan target jadi dokter muslim berkualitas istimewa dan mahir, karenanya penerimaan mahasiswanya diseleksi terbaik dari sekolah-sekolah, karena FKUY mau maju ke internasionalisasi dan riset university.
Alhamdulillah para dosen sudah berkualitas dan professional. Sarana prasana yang dimiliki FKUY juga moderen terkini. Jadi dengan bermunculan fakultas kedokteran (FK) baru di Indonesia, FKUY memandang biasa saja.
Menurut Prof Pratiwi, kehadiran FK baru haruslah berkualitas dari sarana prasarana dan dosen Sementara FKUY dengan usianya 56 tahun lebih, akreditasinya sudah unggul dan sudah banyak melakukan strategi. Insya Allah FKUY termasuk terbaik dan sudah beberapa langkah lebih maju.
Perhelatan baiat FKUY selain dihadiri rektor, dekan dan wakil dekan , para dokter baru beserta keluarga juga hadir Ketua Pengurus Yayasan Yarsi dr. Shanti Jurnalis , Sp.A, M.Kes.
Dokter Shanti panggilan akrab Ketua Pengurus Yayasan Yarsi menyatakan, dokter dari FKUY harus punya nilai kekhasan menjadi dokter muslim berkualitas. Caranya jangan pernah lupa membawa keislaman. mulai bertutur kata, mengucapkan salam saat berinteraksi dan memiliki rasa kepedulian.
Menurut alumnus Magister Universitas Gadjah mada, baiat ini bukan akhir , ini awal dari perjalanan baru karena sebagai dokter itu terus belajar . Bisa belajar spesialis atau magister atau belajar usaha dan belajar teknologi serta jangan pernah henti membantu orang.
“Ingatlah perjalanan berat masa kuliah di kedokteran telah dilalui itu, jadikan cambut untuk menjadi lebih baik lagi,” tutup Ibu dokter Shanti.(usman)