FKUY Sukses Gelar Baiat Dokter, Siap Kolaborasi Bantu BPOM Edukasi Penelitian

Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi (FKUY) sukses menggelar baiat (sumpah) Dokter Muslim tadi pagi. Upacara kedua kali pada masa pandemi Covid-19 digelar secara offline (tatap muka) dengan protokol kesehatan.

Dekan Fakultas Kedokteran, Prof. dr. Hj. Rika Yuliwulandari, M.Hlt. Sc., Ph.D., Sp.KKLP, mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud keberhasilan mahasiswa FKUY menyelesaikan pendidikan tahap akademi dan profesi.

Saat baiat ini kita bisa melihat keberhasilan anak-anak FKUY berjuang melewati masa pandemi Covid-19 sehingga mahasiswa FK Yarsi bisa membanggakan dirinya, orang tua, keluarga serta almamater.

Lebih membanggakan lagi karena anak-anak FKUY berhak menyandang gelar dokter dan hari ini tonggak perdana keberhasilan adik-adik dimasa depan.

“Selamat kepada adik-adik dokter baru Universitas Yarsi, juga kepada para orang tua,” ucap Guru Besar FKUY.

Setelah ini minta maaf atas kesalahan, serta jangan lupa cium pipih kedua orang tua. Segera lakukan, agar doa adik-adik dokter baru akan dikabulkan Allah dan Allah meringankan langkah gapai masa depan. “Sukses diraih karena peran besar orang tua,” tutur Prof berhijab.

Ditambahkan Prof Rika, pandainya orang tak ada nilainya ketika tak berperilaku dengan baik, tak berakhlak mulia. Dalam Pendidikan kedokteran walau nilainya tinggi dan baik, namun saat melanggar etika. Maka serta merta nilai itu hangus. Bahkan kalau dilanggar etika berat bisa dikeluarkan dari Fakultas Kedokteran (FK).

Alumni FK Yarsi telah beretika dengan baik, melampaui proses pendidikan dengan baik sehingga lulus. Kedepan yang menilai adik-adik adalah masyarakat, pasien dan keluarga adik-adik. Pakailah ilmu padi, semakin tinggi ilmu menunduk. Tetap rendah hati berakhlak mulia cinta negara kesatuan Indonesia (NKRI) mengamalkan Pancasila, “Inilah paket komplit dari Yarsi,” ucap Prof Rika.

Kemudian alumnus Ph.D University of Tokyo Jepang ini menerangkan, jumlah peserta disumpah Oktober ini 52 dokter. Hasil ini jadi kebanggaan bagi keluarga besar Yarsi.

Sumbangsih Yayasan Yarsi membesarkan fakultas kedokteran dan menelurkan dokter-dokter muslim baru terwujud. Adik-adik dokter Universitas Yarsi siap jadi garda terdepan, jaga ketahanan kesehatan nasional Indonesia.

Selanjutnya Prof Rika yang juga Kepala Pusat Penelitian Genomik menerangkan, kini FKUY berada pada peringkat akreditasi tertinggi (A) yang artinya FKUY sejajar dengan berbagai fakultas kedokteran (FK) besar lainnya yang berada di peringkat tertinggi.

Ini menjadi kebanggaan kita semua bagi adik-adik alumni, namun juga kita mengemban tugas dan tanggung jawab tak kecil. “Jadi dokter muslim Yarsi ini tolong dijaga nama baik almamater, pinta Prof Rika.

“Yang adik-adik lakukan di masyarakat jadi cerminan dari selama ini adek-adek dapatkan pendidikan, pembelajaran dan pelatihan di kampus,” tuturnya.

Saya yakin banyak alumni FKUY berkiprah berbagai bidang pemerintahan, di dalam negeri termasuk luar negeri politik, rumah sakit sebagai dokter muslim sudah membawa nama baik Yarsi, ini jadi cerminan alumni FKUY membanggakan dan berperan banyak.

Walaupun adik-adik sudah lulus bukan berarti silaturahim kita terputus. Tetaplah menjaga silaturahim, saling menghormati, dalam wadah alumni “Para senior tentu selalu membantu adik-adik mulai pelatihan dan informasi-informasi pekerjaan,” harapnya.

Lebih jauh, sekarang masa semuanya digital, pilar sistem transformasi kesehatan. Pilar utamanya layanan-layanan primer, sekunder penguatan aspek dan preventif.

Mari kita jadi salah satu pilar terdepan melakukan aspek preventif lebih baik. ”harapannya bisa menjaga diri, keluarga, masyarakat untuk sehat,” pintanya.

Salah satu bisa dokter terapkan mencegah dari sakit tetap produktif dengan mengembangkan informasi teknologi dan bioteknologi (precicion medicine ) setelah artificial intelegen, sehingga kita bisa mendiagnosa dan memberikan obar dan dosis lebih tepat untuk pasien kita, mari kembangkan dan kejar pengetahuan itu berbagai cara nantinya bermanfaat bagi pasien.

Sekarang data-data pasien tak lagi tertulis dikertas, tapi bisa diakses di internet record dan nantinya bisa dimanfaatkan. “Alumni dokter Yarsi menjadi bagian dari perkembangan kemajuan karenanya terus belajar ikut perkembangan teknologi,” ingat Prof Rika.

Sisi lain, terkait adanya temuan sirup obat mengandung cemaran etilen glikol, dietilen glikol, dimana Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan pengawasan terhadap sirup obat tersebut, Dekan FKUY memberikan apresiasi terhadap hasil pekerjaan dilakukan BPOM telah membentuk tim bergerak cepat dan menghasilkan laporan perkembangan pengawasan.

Sebagai institusi pendidikan tinggi, FKUY siap sekali membantu dan berkolaborasi dengan BPOM mengedukasi, melakukan penelitian sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat karena Universitas Yarsi memiliki aneka laboratorium, peralatan seperti PCR, Gas Chromatogrpahy Mass Spektroscopy (GCMS), Western Blot, Elisa, Aspektrofotometer dan sumber daya manusia terbaik. (usman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *