Universitas YARSI Bertekad Entaskan Stunting di Pandeglang, Banten

Sejak dipercaya oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menjadi salah satu dari 17 perguruan tinggi pendamping penanggulangan dan pencegahan stunting di Indonesia, Universitas Yarsi (UY) benar-benar bertekad untuk menurunkan masalah stunting di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten sebagai daerah binaannya. Salah satu langkah konkrit UY telah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) ‘Pendampingan Penurunan Stunting di Pandeglang Banten’ (Kamis – Jumat, 25-26/07/2019) di Hotel Horison Altama Pandeglang yang sebelumnya didahului dengan kegiatan workshop pada bulan Juni lalu di Jakarta.

Rektor Universitas YARSI, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D., dalam sambutannya mengatakan bahwa Rakor ini merupakan pembuka dari rangkaian kegiatan pendampingan Univ. YARSI dalam penanganan penurunan stunting di Kabupaten Pandeglang. Kegiatan ini bertujuan menyelaraskan langkah pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Pandeglang, dimotori oleh Fakultas Kedokteran Univ. YARSI yang disupport oleh Fakultas Psikologi, Ekonomi dan Teknologi Informasi, serta Bagian Agama Islam.

stunting-4
Dr. Dra. Himmi Marsiati, MS (Wakil Rektor III UY), Prof. dr. Fasli Jalal, PhD (Rektor UY), Bappeda Kab. Pandeglang, Hj. Raden Dewi Setiani, Amd.Keb., S.Sos. (Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pandeglang), Sri Wahyuni (Kasubdit Perlindungan Sosial, Direktorat Pelayanan Sosial Dasar, KEMENDES), Dr. dr. Wan Nedra, Sp.A. (Koordinator Rakor), dan Dr. Suhirman Madjid, SE., M.Si. foto bersama usai penyerahan plakat kepada narasumber.

“Setelah rapat koordinasi ini, Universitas YARSI akan menerjunkan dosen dan mahasiswa dari berbagai keilmuan untuk melakukan kegiatan pendampingan di tingkat desa yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Pandenglang,” jelas Prof. Fasli Jalal.

Kali ini baru dipusatkan pada 10 desa lokus stunting yaitu Desa Tegalongok, Desa Pasir Karag, Desa Koroncong, Desa Pakuluran, Desa Bayumundu, Desa Kadumaneuh, Desa Kadugadung, Desa Koncang, Desa Langeunsari, Desa Pasirdurung. Desa-desa tersebut berada 6 Kecamatan di kabupaten Pandeglang Banten, yaitu Kecamatan Bangkonol, Kaduhejo, Banjar, Cipeucang, Saketi, dan Sindang Resmi.

“Begitu sukses di 10 desa tersebut, akan mudah menduplikasi kegiatan ini pada desa-desa lokus stunting berikutnya, sehingga pendampingan penurunan stunting akan merata di kabupaten Pandeglang,” ungkap Prof. Fasli Jalal.

Pada kesempatan itu juga Prof. Fasli Jalal menginginkan agar kerjasama yang dilakukan tidak hanya terbatas pada masalah stunting saja, namun pada program-program pengabdian apa saja yang bisa UY lakukan di desa-desa atau kecamatan di Kab. Pandeglang, terutama pada program-program kemitraan yang utuh dan berkelanjutan.

“Kegiatan pendampingan ini sangat bermanfaat bagi Univ. YARSI, di mana kami juga akan belajar dari apa saja yang Pemda lakukan dalam penanganan masalah stunting kepada masyarakat sebagai contoh riil, sehingga kami juga bisa memasukkan berbagai informasi yang diperoleh di lapangan ke dalam pendidikan kami,” tambah Prof. Fasli Jalal.

“Selamat berkoordinasi, banyak hal yang begitu mudah diucapkan namun sulit dilaksanakan. Saya berharap dengan koordinasi ini, segala persoalan yang sulit akan menjadi mudah untuk dilaksanakan,” pungkas Prof. Fasli Jalal mengakhiri sambutannya.

stunting-2
Hj. Raden Dewi Setiani, Amd.Keb., S.Sos. (Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pandeglang) saat menyampaikan kata sambutan.

Secara resmi kegiatan Rakor yang semula dibuka oleh Bupati Kab. Pandeglang Hj. Irna Narulita, S.E., M.M., oleh karena tidak bisa hadir diwakilkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pandeglang, Hj. Raden Dewi Setiani, Amd.Keb., S.Sos.

Selain menyampaikan permintaan maaf dari Bupati karena tidak bisa hadir, Hj. Dewi juga mengakui bahwa Kab. Pandeglang merupakan salah satu kabupaten prioritas penanggulangan stunting yang telah ditetapkan oleh pemerintaha dalam hal ini Kemenkes.

“Berdasarkan pendataan di tahun 2018 oleh Dinas Kesehatan Kab. Pandeglang, terdapat 415 balita terindikasi stunting yang tersebar di berbagai desa pada beberapa Kecamatan di Kab. Pandeglang,” ungkap Hj. Dewi.
Bupati, melalui Kadiskes Pandeglang menghimbau kepada pemangku kepentingan terutama camat dan kepala desa yang hadir pada Rakor ini untuk benar-benar mencurahkan perhatiannya pada masalah stunting di daerah masing-masing.

“Jangan jalan saja yang dibangun, tapi membangun sumber daya manusia tak kalah pentingnya, meski hasilnya baru terlihat setelah 20 tahun kemudian. Oleh sebab itu perlu disiapkan dan dipupuk dari sekarang,” ujar Hj. Dewi.

stunting-3
Salah satu peserta bertanya kepada narasumber terkait masalah penanganan stunting di daerahnya.

“Andaikan generasi kita banyak yang stunting, siapa nanti yang akan menggantikan kepemimpinan bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian. Dikhawatirkan kita akan lost generation, Pandeglang akan hilang di masa datang, dan digantikan oleh orang lain,” kata Hj. Dewi.

Acara ini terselenggara berkat dukungan Direktorat Bina gizi dan kesehatan masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kemenkes RI dengan menghadirkan 5 orang narasumber yakni di hari pertama Prof. dr. H. Fasli Jalal Ph.D (Rektor UY), Hj. Raden Dewi Setiani, Amd.Keb., S.Sos. (Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pandeglang), Drs. H. Kurnia Satriawan, M,M.Si.Ak.CA (Kepala Bappeda Kab. Pandeglang), dan Sri Wahyuni (Kasubdit Perlindungan Sosial, Direktorat Pelayanan Sosial Dasar, KEMENDES). Sedangkan di hari kedua adalah Dr. Hera Nurlita (Staff Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes) dan DR. Entos Zainal, M.Sc. (Kasubdit Pemberdayaan dan Gizi Masyarakat, Kementerian PPN/Bappenas).

UY berkeyakinan dapat mengentaskan stunting di Pandeglang apabila mendapat dukungan penuh dari stakeholder yang ada, mulai dari tingkat Kabupaten sampai ke desa sehingga kita secara bersama-sama membangun kesadaran masyarakat akan dampak stunting terhadap pertumbuhan, kesehatan, dan masa depan anak di kemudian hari. (ART)

stunting-5
Rektor Universitas YARSI foto bersama dengan Kepala Dinas Kesehatan, Bappeda dan beberapa orang Camat di Kab. Pandeglang, Prov. Banten.
stunting-6
Foto bersama antara Tim Universitas YARSI dengan Kepala Dinas Kesehatan, Bappeda dan beberapa orang Camat, kepala Puskesmas daerah serta Kepala Desa di Kab. Pandeglang.
stunting-7
Prof. dr. H. Fasli Jalal Ph.D (Rektor UY), DR. Entos Zainal, M.Sc. (Kasubdit Pemberdayaan dan Gizi Masyarakat, Kementerian PPN/Bappenas) dan Dr. Hera Nurlita (Staff Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes) usai menyerahkan plakat sebagai narasumber pada hari kedua.
stunting-8
Foto Bersama setelah penutupan Rakor Penurunan Stunting di Pandeglang, Banten.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *