Proses pengambilan darah kelihatannya sederhana,dan sangat praktis. Ternyata proses ambil darah tidak sesederhana. ”Butuh ketelitian, tanggung jawab, dan pemahaman etis.,” ujar mahasiswa pemintan Epigenetik, Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi (FK-UY), Trigita Azahra Kinanthi ( Trigita )
Menurut Trigita, meneliti genetik tidak seeanak saja, ada alurnya. Mulai persiapan Edukasi Etik, setiap mahasiswa mendapatkan penjelasan etika pengambilan sampel, informed consent, serta prosedur K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Lalu pengambilan sampel darah, disini sampel diambil dari vena cubiti menggunakan jarum vacutainer dengan EDTA (antikoagulan).Kemudian dilabeling dan penyimpanan setiap tabung diberi kode unik. Disimpan dalam suhu 4°C untuk menjaga stabilitas DNA.
Pada prosedur isolasi DNA, sampel diproses menggunakan kit isolasi DNA standar dengan prinsip lisis sel, pemisahan protein, dan presipitasi DNA.
Pada analisis hasil, DNA berhasil diisolasi, dievaluasi menggunakan spektrofotometri (pengukuran absorbansi) untuk melihat kemurnian dan konsentrasi
Mahasiswi semester 6 ini mengatakan, tujuan pembelajaran ini lebih memahami proses biologis isolasi DNA dari sel darah. Mengenal teknik dasar dalam penelitian epigenetik.” paling penting lagi melatih keterampilan laboratorium dan manajemen bioetika,” tutup Trigita.
Rahmania Dinda (Rahmania) juga mahasiswi blok pemintan Epigenetik menambahkan, blok Epigenetik memberikan wawasan mendalam mengenai regulasi genetik dapat dipengaruhi faktor eksternal tanpa mengubah urutan DNA itu sendiri.
Salah satu pengalaman paling berkesan praktikum isolasi DNA dari sampel darah, yang tidak hanya menguji pemahaman teori mahasiswa, tetapi juga keterampilan teknis di laboratorium.
Pada setiap kelompok mahasiswa diberikan kesempatan memakai alat secara mandiri, tentunya dengan pengawasan dosen dan laboran. ”Tujuannya meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa dalam bekerja di laboratorium klinik,” cakap mahasiswi semester 6.
Selain praktikum, pada peminatan Efigenetik mahasiswa juga mendapatkan kuliah tamu dari peneliti di bidang epigenetik ,membahas aplikasi nyata epigenetik dalam bidang kanker, farmakogenomik, dan penyakit metabolik. ”Materi ini memperluas wawasan mahasiswa tentang pentingnya epigenetik dalam dunia kedokteran modern,” tutur Rahmania.
Menurut Rahmania, hebatnya, FKUY telah menyediakan fasilitas laboratorium lengkap modern, mendukung praktikum mahasiswa dan alat-alat nya bekerja dengan baik. Tak hanya itu, ruangan laboratorium bersih, terorganisir, dan nyaman memberikan suasana belajar kondusif
Jadi belajar peminatan Efigenetik. lebih memahami penelitian genetik. ”Rasanya seperti jadi ilmuwan sungguhan,” tutup Rahmania. (mahasiswa FK Medical Journalism ,Syahla Shabrina)