Milad 56 Tahun,Universitas Yarsi dan Sportstars.id Bedah Sedentary Lifestyle

Jumlah pemain olahraga elektronik(eSport)di Indonesia pada tahun 2021 hampir 52 juta orang. Mayoritas didominasi millennials hingga gen Z.

ESport banyak memberikan manfaat bagi anak muda. Bisa jadi atlet untuk meraih prestasi atau streamer dan brand ambassador untuk mendapatkan penghasilan.

Editor Sportstars.idSaliki Dwi Saputra menyatakan hal itu di Universitas Yarsi saat diskusi bertema Sedentary Lifestyle: E-Sport, Obesity & Let’s Move, kemarin.

Saliki menambahkan, tidak itu saja, ada cara lainnya juga bisa menghasilkan dari eSport ,jika suka menulis. jadilah reviewer eSport. “Potensi itu harus manfaatkan generasi muda jika ingin mendapatkan penghasilan dari eSport,” tekannya

Selanjutnya generasi muda memang harus berpandangan lebih luas agar bisa memaksimalkan menjadi reviewer.Itu dengan membuat blog ataupun website sendiri.” Hal semacam itu bisa mendapatkan uang,”ujarnya.

Sisi lain ,Saliki mengakui, dibalik manfaat, eSport juga punya dampak ditimbulkan. Sebut saja sedentary lifestyle (pola hidup kurang atau malas melakukan aktivitas fisik). Sebab, pola hidup itu bisa berdampak buruk dari segi kesehatan.

“Karena itu perlu diberikan edukasi terkait sedentary lifestyle  sehingga anak muda tetap sehat,” tunjuknya..

Dalam diskusi ini, selain Saliki, tampil pula berbicara, Kepala Program Studi Doktor Sains Biomedis Sekolah Pascasarjana Universitas Yarsi ,Dr. dr. Diniwati Muchtar, M.Kes.,  (doktor Dini) dan Sekretaris Program Studi  Magister Administrasi Rumah Sakit Sekolah Pascasarjana Universitas Yarsi  Dr. dr. Sri Wuryanti, MS., Sp.GK (Doktor Sri )membahas sedentary lifestyle dari sisi kesehatan

Doktor Dini mengingatkan, anak muda pemain eSport jika kurang aktivitas fisik , artinya( melangkah kaki kurang dari lima ribu per hari cenderung akan mengalami nafsu makan banyak(obesitas), diabetes, penyakit jantung hingga gangguan mental.

Karenanya  menurut Doktor Dini harus tetap melakukan aktivitas fisik bagi generasi muda penggiat eSport. Seperti melangkah lebih dari lima ribu hingga tujuh ribu lima ratus perhari,

“Sederhananya,jeda sejenak di saat duduk terlalu lama dengan diselingi aktivitas fisik, contohnya berjalan,” terang Doktor Dini

Sementara Doktor Sri menambahkan,aktivitas fisik sejenak bagi anak muda menekuni eSport bertujuan agar generasi muda tetap sehat.

Tidak cukup itu saja. Agar selalu tetap sehat anak muda menekuni eSport harus melakukan perencanaan makan. Perhatikan jumlah kalori sesuai kebutuhan, waktu makan terjadwal dengan baik dan komposisi karbonhidrat, protein dan lemak serta nutrient spesifik terpenuhi.

“Nah…, untuk mencegah obesitas konsumsi gizi seimbang sesuai kebutuhan dan jangan lupa lakukan gaya hidup sehat,”terang Doktor Sri.

Menurut Wakil Rektor IV Universitas Yarsi, Prof .Dr.Nurul Huda,S.E.M.M.M.Si , diskusi Sedentary Lifestyle: E-Sport, Obesity and Let’s Move ini merupakan kerjasama Universitas Yarsi bersama Sportstars.id , media online  MNC Group dalam rangkaian perayaan Milad ke-56 tahun Universitas Yarsi.

Perhelatan ini bertujuan agar generasi muda tetap sehat di saat menekuni eSport yang kini sudah cabang olahraga. “Hajatan ini diikuti 250 mahasiswa Universitas Yarsi,”tutup Prof Nurul (usman)